Nah, akhirnya sampai juga di bagian terakhir dari bab ketiga ! Benar-benar tidak terasa, bab ketiga ini sudah sangat panjang. Kalau begitu akan segera kuselesaikan bab ketiga ini dan segera masuk ke bab keempat.
Kelanjutan dari bab ketiga bagian sebelumnya, aku mengejar Aoi-san yang lari keluar dari kamarku. Saat aku baru sampai di tangga, tiba-tiba telepon genggamku bergetar. Saat kulihat, ternyata itu adalah pesan dari Kagura. Aku heran kenapa dia harus mengirim pesan, padahal kami sedang berada di satu rumah. Tapi agar tidak terlalu lama, aku pun membuka pesannya.
Saat kubaca pesannya, Kagura mengatakan kalau dia minta tolong padaku untuk menjaga Aoi-san. Aku juga disuruh untuk meminjamkan Aoi-san baju jika Aoi-san ingin mandi. Kagura juga mengatakan, kalau dia sedang pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan untuk sebentar malam, karena dia dan Aoi-san berniat untuk menginap lagi. Begitulah kira-kira yang dikatakannya.
Oh, jadi itulah alasan mengapa suasana dirumah begitu sepi. Tapi saat dia mengatakan kalau dia dan Aoi-san berniat untuk menginap, kurasa itu bohong. Memangnya sejak kapan Aoi-san mengatakan untuk menginap ? Jadi kurasa yang memang benar-benar berniat menginap, hanya Kagura. Tapi entah apa lagi yang dia telah rencanakan untuk membuat Aoi-san setuju untuk menginap.
Tapi sudahlah ! Sebaiknya kukatakan dulu apa yang dikatakan Kagura kepada Aoi-san. Aku pun menutup pesan dari Kagura dan berniat untuk turun ke bawah. Tapi setelah kututup pesan dari Kagura, ternyata ada lagi pesan dari Kagura yang dia kirim kira-kira sepuluh menit yang lalu. Tapi kali ini, pesan yang dia kirim adalah pesan gambar. Kira-kira foto apa lagi yang dikirim oleh Kagura kepadaku.
Tapi saat aku mau membuka pesan gambarnya, tiba-tiba aku mendengar Aoi-san berteriak dari bawah.
“DASAR MIDORI-SAN BODOH !"
Kira-kira apa yang terjadi ya ? Aku pun langsung turun ke bawah untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Saat aku sampai dI bawah, ternyata tidak ada siapapun selain Aoi-san. Aoi-san sedang duduk di sofa sambil melihat telepon genggamnya dengan wajah yang merah. Sebenarnya apa yang telah terjadi ? Aku pun mendekati Aoi-san, duduk disebelahnya, dan menanyakan apa yang terjadi.
“Ada apa, Aoi-san ?"
Saat Aoi-san menyadari kalau aku ada disebelahnya, dia langsung gugup dan menyembunyikan telepon genggamnya.
“Eh !? F-fuyuki-kun !? T-tidak ada apa-apa kok !"
“Lalu kenapa tadi kau berteriak ?"
“P-pokoknya t-tidak ada apa-apa !"
“Dari teriakan yang kudengar tadi, sepertinya ini berhubungan dengan Kagura. Memangnya apa lagi yang telah dilakukannya ?"
“K-kau tidak p-perlu mengetahuinya !"
“Baiklah jika memang kau tidak ingin mengatakannya. Oh iya, ada pesan dari Kagura !"
“Apa pesan gambar !?"
“Bukan. Hanya pesan biasa."
“Hah, syukurlah ! Jadi, pesan apa ?"
“Kagura mengatakan kalau malam ini kalian berdua akan menginap disini."
“Eh !? Kenapa dia tidak mengatakannya dulu padaku !?"
“Kalau Kagura sih, aku tidak perlu bertanya. Tapi kalau kau tidak mau, aku akan mengantarmu pulang. Nanti biar aku yang mengatakannya kepada Kagura."
“Bukannya aku tidak mau. Lagipula aku memang izin kepada mama kalau aku menginap selama dua hari."
“Jadi kau mau ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Live for Life
Novela JuvenilCerita Live for Life berpusat pada Odayaka Fuyuki yang menjadi tokoh utama laki-laki sekaligus pencerita. Live for Life menceritakan kehidupan Fuyuki sejak dia kehilangan orang tuanya sampai dia menikah dan cerita orang-orang yang ada disekitarnya...