Hari ini kami sedang mendengarkan pidato perpisahan kelas 3 yang dibawakan oleh ketua dewan siswa di aula.
“Untuk para kakak kelas yang telah lulus, selamat untuk kelulusannya ! Dan selamat menempuh kehidupan baru di SMA kalian nanti ! Semoga kalian terus belajar dengan giat di SMA baru kalian ! Sekian pidato dari saya ! Saya Erito Eri, sebagai ketua dewan murid, mempersilahkan para hadirin untuk bubar.”
Setelah pidato selesai, aku menemui kak Mizuka, Kagura, dan Aoi-san untuk mengucapkan selamat.
“Selamat atas kelulusannya kak Mizuka ! Kagura ! Aoi-san !”
“Sankyu, Fu-chan !”
“Terima kasih, Fuyuki-kun.”
Yang menjawab ucapan selamatku hanya Kagura dan Aoi-san. Sementara kak Mizuka hanya diam seperti upacara kelulusan SD 2 tahun lalu. Ya ampun ! kak Mizuka ternyata masih sulit untuk berbeda sekolah denganku.
“Ayolah kak Mizuka ! apa kau akan tetap bersikap seperti itu tahun ini ? Sekarang kau akan naik ke SMA !”
Kagura yang tidak mengerti maksud dari perkataanku, menanyakan hal itu kepadaku.
“Apa maksudmu, Fu-chan ?”
“2 tahun lalu saat upacara perpisahan di SD, kak Mizuka juga bersikap seperti sekarang ini.”
“Memangnya kenapa ?”
“2 tahun lalu, dia masih sangat sulit untuk berpisah sekolah denganku. Padahal di rumah kami akan tetap bertemu. Jadi aku kira upacara kelulusan tahun ini dia tidak akan bersikap seperti ini lagi, karena selama 2 tahun ini kak Mizuka sudah lEbih mandiri daripada 2 tahun lalu. Tapi ternyata kak Mizuka tetap melakukannya.”
Setelah mendengar penjelasanku, Kagura mencoba untuk menghibur kak Mizuka.
“Ayolah Mizuka-chan ! kak tidak perlu bersedih ! Nanti juga kau akan tetap satu sekolah dengan Fu-chan ! Kan di rumah kau tetap bisa bertemu dengan Fu-chan !”
“Tapi di sekolah, aku tidak bisa melihat Fuyuki !”
“Memangnya kenapa kau sangat ingin bertemu dengan Fu-chan di sekolah ?”
Karena mengetahui jawaban dari kak Mizuka, aku yang menjawab pertanyaan Kagura.
“Karena kak Mizuka tidak bisa bermanja padaku jika aku tidak satu sekolah dengannya.”
“Ya ampun Mizuka-chan ! masa sudah SMA kau masih tetap manja pada adikmu. Aku tahu dia memang sangat menggemaskan, tapi kau harus mengurangi sikap manjamu karena kau sudah SMA.”
Saat Kagura mengatakan itu, aku merasa sangat malu mendengarnya. Tapi anehnya, Aoi-san juga terlihat malu saat mendengar perkataan Kagura. Kenapa dia malu ? yang disebutkan disitu kan aku !
“Aku tahu ! Tapi jika nanti di sekolah ada yang menggangguku, aku tidak bisa minta perlindungan pada Fuyuki ! Sedangkan aku tidak tahu bagaimana orang-orang di SMA baru ku ini.”
“Memangnya kau akan masuk ke SMA mana, Mizuka-chan ?”
“SMA Senjou”
Saat kak Mizuka menyebutkan nama sekolah itu, Kagura dan Aoi-san langsung kaget.
“Eh !? kau juga akan masuk ke SMA Senjou, Mizuka-chan ?”
“Eh !? juga !? apa kau juga akan masuk ke SMA Senjou, Kagura-chan ?”
“Iya. Karena rumahku dekat dengan SMA Senjou, jadi ayah memutuskan untuk memasukkanku kesana.”
Karena Aoi-san juga merasa kaget, jadi aku menanyainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Live for Life
Novela JuvenilCerita Live for Life berpusat pada Odayaka Fuyuki yang menjadi tokoh utama laki-laki sekaligus pencerita. Live for Life menceritakan kehidupan Fuyuki sejak dia kehilangan orang tuanya sampai dia menikah dan cerita orang-orang yang ada disekitarnya...