Chapter 04 || Are You Cra-

102 25 19
                                    

❤Happy Reading❤
Jangan lupa Vote dan Komen ya!
Banyak vote+comen aku update cepat!

Satu kata untuk menjabarkan diri Samuel saat ini yakni, sial. Kemarin di sekolah dirinya bertemu cewek gila. Sepulang sekolah, mendapat ancaman lagi oleh ayahnya.

Dirinya sudah benar-benar muak. Dan lagi, katanya hari ini dia akan mendapat les privat. Dasar orang tua!

Untuk mendapatkan kembali moodnya dirinya harus ke perpustakaan sekarang juga. Membaca komik adalah salah satu hal yang harus ia lakukan sekarang ini.

"Minggir! Gue mau masuk." Dengan nada dingin Samuel berucap kepada petugas perpustakaan.

"Maaf kak. Kak Liana ada di dalam, katanya gak boleh ada yang masuk."

Dengan polosnya petugas perpustakaan itu berucap. Membuat Samuel menggeleng- gelengkan kepalanya. Memangnya Liana itu siapa? Nama itu memang terasa familiar, tapi ia lupa.


Tak ambil pusing, dengan santainya Samuel masuk dan mendorong petugas perpustakaan itu.

"Minggir!"

Samuel pun berjalan menyusuri buku-buku mencari komik kesukaannya. Hingga tak sengaja dirinya melihat penampakan?! Jantungnya seketika bertalu-talu.

"Oh cewek, kirain hantu. Astagfirullah, lagi ngapai tuh cewek nebar pesona? Pamer paha anjay,"

"Ngapain Lo?"

Samuel bersuara, sontak membuat gadis tadi menurunkan kakinya dan menatap ke arah Samuel. Wajahnya yang tadi kaget berubah semringah melihat Samuel.

"Eh, Babu! Kebetulan nih."

Savage!

Samuel memang sangat sial. Dia baru ingat, ternyata cewek gila itu bernama Liana. Kalau tahu, dirinya tidak akan mau menginjakkan kaki ke ruangan ini.

"Gue laper. Beliin gue roti coklat dua sama susu coklat dingin dua, itu aja. GPL! Gak pake lama!" Liana memerintah dengan senyum miring.

Mulai hari ini Samuel memang telah resmi sebagai babu Liana, sesuai perjanjian kemarin. Samuel yang mendengar perintah dari Liana, pasrah saja dengan keadaan. Toh, cuma seratus hari. Meski dengan kedongkolan hati diatas rata-rata.

Memanfaatkan waktu, Liana pun melanjutkan kegiatannya tadi yang tertunda.

Tak lama kemudian, datanglah Samuel dengan membawa pesanan Liana tentunya dengan cepat dan tepat ditambah dengan perasaan kesalnya.

"Nih! Udah ya! Gue mau balik," ucap Samuel sembari memberikan pesanan Liana. Kemudian berniat untuk beranjak dari perpustakaan melupakan maksudnya datang kesini.

"Wait boy! Sini dong! Temenin gue makan."

Liana berucap sambil melambai-lambaikan tangan kirinya dan memberikan salah satu roti coklat dan susu coklatnya menggunakan tangan kanannya. Sedangkan Samuel yang melihatnya mengernyit.

"Gak ah! Gak laper"

"Inget status!"

Samuel membolakkan matanya malas, sudah berapa kali dirinya bertemu dengan orang sinting ini. Dengan malas Samuel memakan roti yang diberikan oleh Liana.

"Lo ngapain sih tadi? Kok ngangkat kaki diatas meja?"

Pertanyaan Samuel tak mendapat jawaban. Membuatnya tambah kesal merasa terkacangi. Dan memilih untuk melanjutkan memakan roti di tangannya

"Eh? Pak Ridwan. Ada apa, Pak?"

Pertanyaan Liana sukses membuat Samuel tersedak. Mendengar nama ayahnya, membuatnya kaget setengah mati. Liana yang melihat reaksi Samuel tertawa terbahak-bahak sambil menyodorkan susu cokelatnya.

"Itu aja kaget. Nih minum, gue cuma bercanda kali." Tanpa pikir panjang, Samuel langsung saja meminum susu cokelat yang baru saja disodorkan oleh Liana.

"Itu susu cokelat sisa gue Lo. Dan bibir Lo nyentuh bekas bibir gue."

Seketika mata Samuel membulat, dan lagi-lagi tersedak.  Liana justru tertawa begitu keras, bahkan lebih keras dari sebelumnya. Melihat hal itu, Samuel yakin, lagi-lagi ia dikerjai oleh Liana.

"Are you cra—"

Perkataan Samuel terpotong karena Liana yang berdiri dan tiba-tiba tumbang ke arahnya.

"Liana! Pak kepsek manggil Lo di—"

"Astaga mata gue! Ma! Gak polos lagi!"

***

Whahahaha. Nela mah suka nongol tiba-tiba. Ganggu suasana aja. Wkwkw.

Jangan lupa vote and komen ya :)❤

LIANA (Who Are You?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang