Dilema

584 30 0
                                    

  Malam ini begitu dingin , aku bangun dari tidurku. Tak terasa sudah seharian aku di kamar dan akhirnya ketiduran. Waktu menunjukan pukul 21.00 WIB , suara sepatu terdengar berisik di halaman rumahku. Mungkin ini hal biasa bagiku karena memang aku tinggal di lingkungan militer. Aku sengaja mengintip di balkon kamarku , yah kamarku berada di atas dan ada balkonnya jadi enak untuk ku memantau kegiatan apa yang sedang berlangsung.
Aku melihat Mas Bayu di sana , dia sedang asyik ngobrol dengan salah satu juniornya entah apa yang mereka obrolkan. Ku amati tak ada sedikitpun raut muka sedih Mas Bayu , apa memang mas Bayu tidak perduli denganku.? Aaahh.. Sial.. Aku terlalu berharap padanya.
  Handphone ku pun berdering dan ternyata telpon dari Mama

  "Hallo.. Iya maa.."

  "Hallo nak.. Kamu baik-baik saja , mama dapat laporan dari bik Asih katanya kamu seharian ini tidak keluar kamar dan kamu belum makan sejak pulang sekolah. Apa yang sedang terjadi dengan kamu nak..? Mama khawatir sekali.."

  "Rey baik-baik saja koq mah.. Rey cuma capek kemaren habis latihan beladiri badan Rey sakit semua mangkanya Rey istirahat.. Bik asih suka bikin hoax emang.."

  "syukurlah kalau kamu baik-baik saja nakk.. Ya sudah kalau begitu habis ini kamu makan yaa nak.. Terus istirahat yaa besok kan kamu sekolah.."

  "siap komandan.."

  "hehe.. Ya sudah nakk.. Kalau begitu.. Assalamualaikum.."

  "iya maa.. Waalaikumsalam.."

Akupun mandi dan bersiap untuk makan , karena perutku lapar sekali. Aku menuju dapur dan ternyata ada mas Bayu di sana

  "Hai Tuan Putri.."
Sapanya

  "Gak usah Alay deh mas 😑 Rey laper mau makan.."

  "Hehehe.. Iya silahkan Tuan putri.."

  Entahlah sikap mas Bayu tiba-tiba berubah sok baik begini denganku.. Mungkin ini hanya taktiknya saja untuk membuatku luluh

   "Mau mas temenin makan Rey..? Mas Bayu pengen ngobrol sama Rey soal masalah tadi.. Mas bayu boleh duduk di sini..?"

   "iya boleh.. Tapi awas yaa jangan bikin selera makan Rey jadi hilang.."

  "Hehehe.. Iya siap.. Sebenernya Mas Bayu minta maaf atas kejadian tadi.. Mas Bayu mau ngejelasin , kalau yang tadi itu Sarah.."

  "iya Rey udah tau.."

  "Kalian saling kenal..?"

  "Tadi pagi kak sarah sempet ngobrol sama Rey.."

  "Oo begitu.. Jadi begini Rey , dulu Mas Bayu sempet deket sama Sarah waktu Mas Bayu masih jadi Taruna dan sarah masih kuliah.. Tiap Mas Bayu pesiar pasti sarah yang nemenin mas Bayu jalan.. Karena Sarah memang Asli magelang sedangkan mas Bayu kan Asli surabaya jadi mas Bayu gak tau daerah Magelang.."

  "Terus..?"

  "iyaa begitulah.. Mas Bayu sempet suka sama sarah , tetapi di tolak dengan alasan dia memilih fokus ke kuliah.."

  "Kasian banget.. Haha.."

"Nah koq di ketawain sih.. Benci deh 😐"

  "idiihh.. Bisa alay gitu yaa mas sekarang.."

  "Kan Rey yang ngajarin.. Sama temen-temennya Rey.. Mas Bayu kan cuma ngikut saja.."

  "Dasar.. Terus sekarang gimana mas..?? Kan sekarang Mas udah sukses dan sarahkan yang nemenin Mas Bayu di masa-masa sulitnya mas.. Tunggu apa lagi , segera lamar tuh si sarah.."

  "Tapi setelah berjalannya waktu , Mas Bayu sadar.. Kalau Mas Bayu sebenernya juga suka Sama Rey.."

  "What.. Uhuukk-uhukkk.." (tersedak nasi) 😭

  "Eehh rey , minum dulu rey.. Haduh gimana sih , pelan pelan dong makannya.."

  "Rey gak salah denger mas..??"

  "Enggak sih , cuma Mas Bayu sadar diri aja sama Rey.. Mas Bayu cuma Ajudan sedangakan Rey anak putri Raja yang harus mas jaga , bahkan kalau bisa nyawa ini taruhannya.."

  "Mas.. Soal perasaan siapapun berhak memilih kan dengan siapa mereka jatuh cinta.."

  "Lalu bagaimana dengan Erik..? Orang tua Rey pasti lebih memilih Erik yang lebih jelas Asal usul bebet dan bobotnya.. Sedangkan Mas , mas cuma.."

  "Mass.. Soal itu nanti biar menjadi urusan Rey.. Mas tenang aja yaa.."

  "Mana mungkin Mas Bayu bisa tenang Rey , Nanti kalau kita pacaran ketahuan komandan nanti Mas Bayu bisa kena sanksi gimana , bisa di pecat terus mas Bayu jualan Bakwan pinggir jalan.. Emang Rey masih mau..?"

  "Kayak.nya enak tuh mas.. Hahaha.."

  "Hhhmmm.. Dasarr.."

Aku lega atas pengakuan mas Bayu kepadaku. Yang jelas mas Bayu punya perasaan yang sama sama denganku dan untuk Erik , jujur sebenarnya Mas Bayu yang mengisi ruang di hatiku tuk pertama kali. Budi bahasa yang santun yang membuatku jatuh hati dengannya.

  Hari terus berganti hingga akhirnya tiba di Ujian akhir sekolah. Aku lebih fokus belajar di bandingkan dengan kegiatan di luar jam sekolah. Erik sering mengajakku untuk keluar tetapi aku menolak hingga pada suatu hari aku melihat Erik sedang bermesraan dengan Ayu di perpustakaan. Aku sengaja hanya mendengarkan mereka berbincang

  "Erik.. Kamu tuh masih pacaran gak sih sama si Rey..?"

  "Masih , tapi gak jelas tiap aku ajak keluar dia pasti ada aja alasannya.."

  "Hhhmm.. Kasian yaa.. Kayaknya Rey lebih dekat sama bodyguardnya deh daripada sama kamu.."

  "Ohh mas Bayu , ya jelas yaa kan udah tugasnya Mas bayu buat ngejagain Tuan Putri.."

  "Haha.. Ya udah yang penting kan sekarang udah ada aku , jadi kamu gak kesepian lagi.."

  "Hehe.. Iya nih , ntar malem jalan yuk.. Ada film bagus kita nonton yaa jam 7 aku jemput.."

  Seketika aku langsung naik darah melihat erik seperti itu

  "Erikk.. (plaaakkkkk) kamu jahat yaa sama aku.. Tega kamu rik.." 😭😭😭

  "Rey.. Rey.. Aku bisa jelasin.."

  "Aku gak butuh.. Semuanya udah jelas.. Aku mau putus..
Minggirr.."

   "Rey.. Aku bisa jelasin.."

Sejak kejadian tadi aku sedih namun di sisi lain aku juga lega. Ternyata Erik bangsat , dia baik tapi sama semua cewek. Dan aku memolih fokus untuk belajar menghadapi ujian yang sudah semakin dekat.
Mulai dari Try out sekolah , Try out kabupaten kota , propinsi dan juga ujian sekolah , ujian praktek semua aku lalui hingga akhirnya tiba saat Ujian Nasional yang menentukan kelulusanku. Aku juga harus berusaha mendapatkan nilai tertinggi agar bisa masuk ke Akademi Militer impianku selama ini.

Dilema Cinta dr. Nay 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang