Awal Perjuangan Di Mulai

671 30 2
                                    

Lapangan tempat Rey berlatih sedang ramai di penuhi orang-orang yang sedang berolahraga.

"Ayo.. Cepat Rey.. Kejar mas Bayu kalo bisa.."

"Hufhh.. Gilaa capek banget udah 15x putaran ini.. Mass Bayu tunggu.."

"Ayoo.. Katanya mau jadi Taruni. Lari ayoo larii.."

"Haaahhh.. Udahh Rey capek.. Stop.."

Keringat Rey bercucuran dimana-mana , panas dan haus itu yang Rey rasakan. Karena memang menjadi catar harus mempunyai fisik dan stamina yang bagus. Selain berolahraga juga harus di imbangi dengan makan yang teratur.

"Yaahh.. Payah.. Baru gitu aja capek.."

"Ehh busyet.. Rey capek tau mas udah 15x putaran mau berapa kali lagi , istirahat dulu ngapa.. Kaki Rey sakit mas.."

"Hah.. Seriusan..? Kamu pasti ndak bener tadi pemanasannya.. Coba sini mas lihat.."

"Aaww.. Sakit.."

"Nah kan , ini gara-gara kamu ndak bener pemanasannya tadi.."

"Enak aja , bener kok tadi.. Rey ngikutin apa yang mas bayu suruh kok tadi.."

"Yaa udah ayo pulang , udah mau magrib ini.."

"Bantuin.. Rey.."

"Aaah.. Dasar manja.."

Mereka pun berjalan pulang ke rumah karena Rey harus istirahat agar besok bisa kembali berlatih dan Masih banyak lagi yang harus di persiapkan untuk menjalani serangkaian Tes demi tes Akmil yang akan di lalui Rey. Tak hanya Fisik saja Rey juga harus mengikuti Les privat Psiko yang rumayan menguras fikiran.
Jadwal latihan Fisik Rey di lalukan pagi hari selesai subuh dan berakhir jam 07.00 setelah itu Rey harus berangkat Les Privat sampai jam 13.00 siang , setelah itu istirahat dan jam 16.00 latihan Fisik kembali.. Yaa yang mengira kalau punya Ayah pejabat atau angkatan bisa mudah langsung masuk menjadi Abdi negara itu salah. Di perlukan usaha yang sangat luar biasa hebat agar bisa menjadi seorang Abdi Negara.
Setelah beberapa bulan berlatih kini Tiba lah saatnya Rey mendaftar sebagai Catar atau calon Taruna , Mulai dari Seleksi Administasi , Kesehatan Jasmani telah di lalui Rey dengan baik.
Rey telah lulus di Panda atau Pantukir Daerah.
Kini tibalah detik-detik terakhir dimana babak penentuan Rey di nyatakan Lulus sebagai Catar atau tidak.
Dan Alhamdulillah Pengumuman Panpus atau Pantukir Pusat Rey di nyatakan lulus Sebagai Calon Taruni Akmil dan akan melaksanakan pendidikan di Magelang. Tangisan bahagia Rey keluar dengan sendirinya setelah membuka amplop yang berisi surat bahwa menyatakan Rey Lolos menjadi Catar.

"Alhamdulillah ya rabb.. Usaha Rey selama ini tidak sia-sia.."

Bayu yang melihat Rey menangis juga ikut bahagia karena wanita yang dia cinta lolos menjadi Calon Taruni.

"Mas Bayu.. Rey lolos mas.."
Sambil memeluk Mas Bayu

"Alhamdulillah Rey.. Mas juga ikut senang mendengarnya.. Gak sia-sia selama ini mas gembleng pagi sore untuk latihan.."

"Haha.. Mas.. Rey harus segera telpon mama dan papa , untuk mengabari kalau Rey telah lolos.."

"Ngapain Rey , papa dan mama sudah menunggu Rey di rumah.."

"Mas serius..? Kapan pulangnya kok Rey ndak tau..?"

"Hehehe.. Sengaja biar bikin kejutan.."

Setelah sampai rumah tangisan Rey pecah , isak dan tangis kebahagiaan gak bisa di ungkapkan dengan kata-kata

"Maah.. Pah.. Rey lolos.."

"Alhamdulillah nakk.. Mama bangga sama kamu nak.."

"Papa juga Rey akhirnya cita-cita kamu tercapai yaa nak.."

"Maa.. Maafin Rey yaa maa.. Kalau Rey bakalan ninggalin Mama untuk pendidikan.."

"iya nak.. Kejar cita-citamu nak.. Mama bangga sama Rey.."

"Terimakasih maa.. Paa.. Ini semua berkat do'a kalian.."

                        *****

Awal perjuangan baru Rey di Mulai di Akademi Militer Magelang. Rey harus naik bus rombongan Para Calon Taruna

"Maa.. Paah.. Rey berangkat dulu yaa.."

"Iya nak.. Hati-hati yaa nak.. Mama bakalan kangen sama Rey.."
Ucap Mama Rey dengan menangis

"udah maa jangan nangis , kalai Rey pesiar kan mama bisa maen ke Magelang buat nemuin Rey.."

Tak sadar semua mata memandangi Rey , iyaa karena Rey di antar oleh papa dan mamanya dan juga mas Bayu.
Mereka mengira bahwa Rey bakalan di perlakukan sepesial di akademi karena pangkat papanya yang seorang Pangdam.
Namun tidak , di dunia pendidikan semua di perlakukan sama untuk membentuk mental dan kedisiplinan calon Taruna dan Taruni

"Maa.. Pah.. Jaga kesehatan yaa.. Rey berangkat.. Mas Bayu Rey pamit yaa.."

"Nanti kalo pesiar kabari mas yaa nanti mas ke sana.."

"siap mas.."

Rey menaiki Bus yang akan membawanya ke Akademi Militer Magelang. Ketahuilah Rey merasa menjadi orang asing karena tak satupun dari mereka yang Rey kenal. Rey mencari nomor tempat duduknya dan dia duduk bersama Calon Taruni lainya

"Hello.. Nama saya Reyha.. Kamu siapa..?"

"Hey.. Saya Anin kamu dari mana..?"

"Saya dari Malang , Kamu sendiri..?

"Saya Jogja.. Salam kenal Rey.. Semoga nanti kita satu kamar yaa.."

"Jogja..? Deket sini dong ya.. Semoga saja yaa nin.. Hehe"

Tepat pukul 19.00 WIB Rombongan bus yang membawa Calon Taruna dan Taruni sampai di Akademi Militer Magelang.
Semua turun dan berbaris , setelah di berikan pengarahan oleh Pelatih mereka memasuki Barak yaa mulai hari ini dan seterusnya Rey akan tidur di barak ini bersama teman-temannya yang lain.
Di sini semua di perlakukan sama antara pendidikan Taruna dan Taruni yang membedakan hanyalah tempat tidur atau Barak saja.

Dilema Cinta dr. Nay 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang