Erik Diansyah Bagaskara

598 27 2
                                    

Semenjak aku berpacaran dengan Erik. Kini aku sering berangkat dan pulang sekolah dengannya. Meskipun Mas Bayu sering mengikuti kami dari belakang hanya untuk memastikan bahwa aku benar-benar sampai di sekolah dengan selamat. Mas Bayu sudah mengetahui kalau aku berpacaran dengan Erik. Sikapnya yang kini berubah menjadi dingin membuatku semakin takut jika melihatnya. Aku tau jika mas Bayu kecewa terhadapku. Aku bisa merasakannya tiap kali dia bertemu dengan Erik.

"Pagi mas Bayu.."

"Eeh kamu Rik.. Kamu mau jemput Rey ..? Sarapan dulu yuk.. Rey juga masih sarapan seperti.nya.."

"Sok tahu deh.. Ayok berangkat sayang.."
Balasku

"Kamu mau berangkat sekarang Rey..? Mas bayu anterin yaa..?"

"Gak udah makasih. Lagian Rey udah dapat Bodyguard baru yang bisa jagain Rey.."

"iya sudah kalau begitu. Kalian hati-hati yaa.."

"Siap.. Kami berangkat mas bayu.. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

Di sepanjang perjalanan Erik hanya memandangi ku lewat kaca spion motornya. Dia tak berkata sedikitpun

"Erik.. Kamu kenapa..?"

"Aku..? Gapapa koq Rey.."

"Koq gak seperti biasanya sih.. Kamu sehat kan..??"

"iya aku sehat kok.. Perasaan kamu aja kali.. Udah ayo ke kelas.."

Aku pun tak ambil pusing mungkin karena pikiranku lagi kacau aja yaa soal mas bayu. Tiba-tiba telponku berbunyi dan itu dari Mama

"Hallo.. Assalamualaikum.. Mama Rey kangen.."

"Waalaikumsalam sayang.. Mama juga kangen nak.. Ehh kamu apa kabar..?"

"Rey baik kok ma.. Mama sendiri apa kabar..? Mama sehat kan ma..? Papa dimana ma.. Papa sehat juga kan ma..?"

"Alhamdulillah.. Kami semua sehat sehat saja nduk.. Eehh ngomong-ngomong ada yang punya Bodyguard baru ya sekarang..?" hehehe

"Hehe.. Apaan sih ma.. Pasti mas Bayu ini yang lapor.."

"Iya gapapa toh nduk.. Mama dulu juga pernah muda kok.. Besok mama pulang ke malang nduk sama papa. Sekalian nanti mau mengundang keluarga Erik untuk makan malam.."

"Loh.. Loh.. Koq dadakan gini sih maa.."

"Emangnya Rey gak kangen sama mama..?"

"iyaa kangen maa.. Tapi makan malamnya itu lho.."

"udah gapapa.. Biar makin akrab.. Hehe.."

"Eemm mama nih.. Ehh udah dulu yaa ma.. Rey mau masuk kelas dulu yaa.. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.. Belajar yang rajin nak.."

Aku senang sekaligus deg degan apa yang akan terjadi di waktu makan malam besok. Apakah papa dan mama akan merestui hubunganku sama Erik , bagimana jika sebaliknya..? Entahlah.. Lebih baik aku mempersiapkan Baju untuk acara makan malam besok. Bertemu dengan keluarga Erik Bagaskara.

Acara Makan malam pun tiba. Makan malam mewah seperti dua kerajaan saja

"Pak Fino Bagaskara , Bu Indah.. Silahkan silahkan duduk. Erik.. Kamu mirip sekali dengan Fino papa kamu waktu masih muda dulu.. Monggo silakan duduk.."
Suara papa mempersilahkan duduk mereka

"Kamu bisa saja Hend.. Ayok mari.. Eeh sebentar.. Rey kamu juga cantik seperti mama kamu dulu.."
Balas pak Fino

"Hehe.. Makasih Om.."
Balasku

"Ayo silahkan jeng Indah , monggo dimakan makanannya.. Ini saya masak sendiri tadi sama bik asih lho jeng.."

"iyaa terimakasih.. Wahh enak juga yaa masakan bu dokter ini.."

"Hehe.. Eeh iya Erik.. Dimakan yaa.."

"siap tante.."

"Rey.. Ambilkan nasinya buat Erik Rey.. Yang banyak.."
Seru papa

"Baiklah paa.."

"Calon menantu ikut memasak apa tidak tadi..?"
Tanya Om Fino

"ikut dong om.. Kan calon menantu Bapak Kapolres Harus bisa masak.. Iya nggak Maa..?"

"Hehe iyaa tadi Rey yang bagian goreng-goreng.."

"Wahh.. Bukan main kamu Rey.."

Acara makan malam pun usai. Aku dan Erik ngobrol di taman belakang rumah dekat kolam renang. Begitu pula papa , mama dan om tante yang sedang mengobrol di ruang tengah.

"Er.. Aku seneng deh.. Keluarga kita sudah saling akrab dan merestui hubungan kita.."

"Iya Rey.. Aku juga senang dengan begini tak ada yang harus aku kwatirkan lagi.."

Di sisi lain di ruang tengah

"Rey dan Erik sudah saling mencintai bagaimana jika kita segera melasungkan pertunangan untuk mereka.."
Seru papa Hendra

"ide bagus itu.. Tapi gak kecepetan pah..?"
Balas mama

"iyaa saya rasa tidak. Mereka kan sudah dewasa sudah kelas 3 SMA dan bentar lagi Mereka lulus. Saya ada rencana ingin memasukan Fino di Akpol , Bagaimana dengan Rey..?"

"iyaa saya juga berfikir untuk memasukan Rey di Akmil. Tapi mamanya masih gak tega jika Rey harus masuk ke Akmil.."

"iyaa jeng.. Rey itu kan cocoknya jadi dokter seperti mamanya.."

"Iya sudah.. Untuk masa depan biarkan mereka sendiri yang menentukan pilihan. Yang terpenting kita sudah tau kan hubungan mereka.."

Dilema Cinta dr. Nay 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang