[2.3] takkan apa 🍁

4K 597 44
                                    

mark keluar dari ruangan dosen pembimbingnya dengan wajah lesu, hal tersebut sontak mengundang rasa penasaran dari lucas wong —teman sejurusannya di universitas.

"kau kenapa?" tanya lucas hati-hati.

"menurutmu tahun ini aku lulus tidak?"

lucas mulai panik, "yah! jangan bicara asal begitu..!!"

mark merotasikan matanya malas, "aku tidak asal! aku sungguhan bertanya bodoh!"

"ya, tentu saja kau pasti lulus!" serunya optimis.

"tapi, cas.." mark menepuk bahu lucas dan menghela napas panjang, "dosen menyuruhku mengulang."

"APA?!" lucas berseru kencang dengan suara bass nya membuat beberapa orang yang melalui lorong itu menatap kearah mereka berdua.

mark memukul kepala temannya itu kesal, "pelankan suaramu!"

"habis aku kaget.." ucapnya pelan sambil mengusap-ngusap kepalanya, "apalagi kau lebih pintar dibanding aku, mana mungkin—"

"jangan bilang mana mungkin! buktinya ini sudah kejadian, lucas wong." sela mark emosi.

lucas meringis, "benar juga." dia menatap mark, "lalu, apa yang akan kau lakukan?"

"apalagi memangnya? tentu saja aku akan mencari materi baru dan mengajukannya lagi secepat mungkin." mark kembali menepuk bahu lucas, namun kali ini untuk pamit, "aku pergi duluan, dah.."

"hati-hati, mark..!!" lucas melambaikan tangannya seiring punggung mark yang semakin menjauh.

ketika tubuh yang lebih pendek dibandingnya itu hilang karena berbelok, sebuah pikiran buruk memasuki kepala lucas.

"astaga, temanku itu tidak akan ke sungai han untuk bunuh diri kan...?" tanyanya entah pada siapa.

.
.
.

"hyuck, hari ini kau jadikan menemani aku beli baju?" tanya renjun yang sedang memilih-milih buku di perpustakaan.

donghyuck yang mengekori sahabatnya itu dari belakang hanya berdeham pelan akibat sibuk bermain game.

"menurutmu, kalau aku pergi dengan jeno, jaemin cemburu tidak?"

"tidak tahu."

"kenapa kau tidak tahu?"

"karna aku bukan jaemin."

renjun mengangguk-ngangguk, benar juga sih kata donghyuck, maka dari itu nanti renjun akan bertanya sendiri pada jaemin. oh iya, jangan salah paham pada renjun, lelaki berkewarganegaraan china itu pergi berdua dengan jeno karena ingin menonton konser bersama —jaemin tidak ikut karena tidak suka artisnya.

beberapa menit kemudian, renjun sudah selesai memilih buku yang akan dia pinjam untuk bahan teori dasar tambahan membuat skripsinya.

"kau ini main game terus." sindir renjun.

"kalau tidak main game aku harus apa?" donghyuck mengerang pelan saat dia kalah, "melihatmu memilih-milih buku? huh, lebih membosankan." ucapnya sambil memasukkan ponselnya ke dalam blazer —dia sudah kalah, jadi malas lanjut main lagi.

"terima kasih." renjun mengucapkan terima kasih pada penjaga perpustakaannya dan memasukkan buku-buku tersebut ke dalam tas sambil bertanya pada donghyuck, "memang kau tidak butuh bahan untuk skripsi?"

"butuh, tapi sudah semua."

"enaknya.."

"makanya jangan menunda-nunda mengerjakan skripsi!"

[✔] Kisah Kita | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang