(ii) nostalgia: pilihan terberat

4.9K 591 50
                                    

"Beneran Kak Minkyu?!"

Entah benar dia atau bukan, yang jelas orang itu menoleh. Senyum miring dengan kepala mendongak.

Ya Tuhan, tampan sekali.

"Hai. Kamu kenal aku?"

Hati kecil Hyebin melompat girang akibat perkataan halus dari Kakak kelas pujaannya. Untuk wajah? Please, dia tidak boleh terlihat senang dengan keadaan masa depannya seperti itu.

Spontan Hyebin duduk di sebelahnya, menyentuh bahu manusia berbau alkohol paling menyengat hidung. Gadis surai cokelat gelap seketika pusing, menyesal sedikit agak menempel dengan lelaki itu.

"Kakak kenapa bisa mabuk begini?"

"Kamu kenal aku? Siapa nama kamu kalau boleh tau?" Minkyu membalikkan pertanyaan yang sukses membuat pipi Hyebin merah padam.

"Hyebin, Kak. Salam kenal, ya." Tidak mengulur tangan, ia hanya tersenyum sebagai salam perkenalan.

"Namaku Minkyu. Kim Minkyu. Senang kenalan dengan perempuan baik seperti kamu."

Hyebin tahu bahwasan Kakak kelasnya lima puluh persen tidak sadar. Mungkin ini semua efek alkohol yang menguak dalam tubuh sehingga kinerja otak kurang stabil.

"I-iya, Kak. T-tapi ... kenapa Kakak bisa mabuk?"

Minkyu melirik sebentar sebelum kembali menatap aspal. "Iseng aja. Mumpung lagi libur, mumpung lagi bebas. Aku mau coba rasanya kenikmatan dunia kayak gimana, sebelum main sama buku tebal lagi kuliah nanti."

Yang diceritakan mengangguk pelan. Pertanyaan kedua sukses tersengar kalau saja Minkyu tidak memotongnya. "Terus Kakak--"

"Tadi siapa nama kamu?"

Hyebin langsung duduk tegak. Benar, kan?! Tidak sepenuhnya pria ini sadar pada dunia. "H-Hyebin, Kak."

"Oh ya, Hyebin. Bantu aku carikan hotel terdekat, dong. Aku nggak fokus jalan sendirian."

"H-hotel?"

Minkyu mengangguk asal.

Haruskah Hyebin membantu?

Di saat waktu serta keluarga yang tidak mungkin mendukung?

Namun, ini permintaan sang pujaan hati.

"T-tapi, Kak--"

Dengan pandangan memohon (jelas mengguncang detak jantung yang melihat saking tampannya), Minkyu memotong ucapan Hyebin. "Please."

Gadis surai cokelat kembali berpikir.

Dia takut, merasa kasihan, dan bingung.

Ya, bingung harus pilih keluarga atau pria yang disukainya.









++
Dua part nostalgia lagi bakal end, lho^^

Terima kasih yang sudah mampir ke cerita ini:)

Please vote and comment, kawan:"

사랑해💕

Bad Mate || Kim Minkyu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang