[05] egois

3K 494 91
                                    

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A.N: thank you for 1k reads and 200+ votes❤❤

⚠️WARN! Kalimat bercetak miring adalah flashback (kecuali isi dari pesan online).

Enjoy!




Hyebin menarik lagi sudut bibirnya hingga membentuk senyum lebar. Mengabaikan pertanyaan batin merujuk pada suaminya. "K-kenapa Kakak lihat aku terus? Apa ada yang salah?"

Sibuk melihat tubuhnya sendiri --takut ada yang salah di mata Minkyu, Hyebin spontan mendongak kala pemuda Kim berjalan mendahuluinya. "Ikut saya."

Wanita itu mengekor masuk ke dalam kamar. Terkejut karena Minkyu menutup bahkan mengunci pintu, sekelebat memori mengerikan lampau waktu tiba-tiba datang tak diundang. Hyebin kembali dihantui rasa gamang.

Tidak dengan sang pria, ia justru jalan selangkah sambil menatap kosong ke arah istrinya. Tiap Hyebin mundur, Minkyu maju.

"K-Kak ... ada apa?"

Yang ditanya tetap bungkam.

Jelas Minkyu seperti itu. Pikirannya tertuju pada barang yang dibawa Yohan tadi siang, begitu pun perkataan Yohan. Seperti raga dan batin sedang tidak bersatu.




"Gue dapet bekal ini dari temen baru, kita ketemuan pas tengah malem. Dia satu sekolah sama kita. Cuma, kita udah lulus sedangkan dia belum. Tapi anehnya, dia nggak kenal sama lo. Padahal dulu lo pangeran sekolah, hahaha."

"Siapa namanya?"

Yohan menyeringai. "Rahasia. Biar gue dulu yang tau identitas dia. Ada saatnya gue kasih tau sama lo."





Perkataan tersebut ... entah kenapa tertuju pada istrinya. Bukan hanya itu. Kotak bekalnya juga, bahkan Minkyu kenal sedikit rasa masakannya. Seperti milik Hyebin.

Tapi maksud kata 'tidak kenal' yang buat Minkyu menjadi ragu dan merasa bukan pasangannya.

Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Bukankah Minkyu tidak seratus persen menganggap Hyebin sebagai pendamping hidupnya?

"Kak Minkyu! Ada apa?"

Laki-laki surai cokelat tua akhirnya mengedip kedua mata. Terkejut, akhirnya mundur selangkah --memberi akses Hyebin untuk berdiri tanpa bersandar pada tembok.

"Maaf, saya nggak bermaksud apa-apa."

Hyebin menghela napas pelan dan mengangguk, sebab hatinya merasa lega. Hening kembali melanda selama dua menit hingga yang lebih tua mengangkat suara.

"Jangan coba-coba pergi ke kampus saya lagi. Saya hampir ketahuan tadi."

"Kenapa? Lagipula nggak jadi ketahuan." Tanya Hyebin to the point. Dia sudah tahu risikonya akan seperti ini, suaminya akan melarang untuk kepentingan sendiri.

Bad Mate || Kim Minkyu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang