10

5.1K 225 1
                                    

Hana pov

Suasana kamar kami begitu canggung.

Arya keluar dari kamar mandi ditatapnya aku sebentar yang masih asik bermain ponsel.

Dia melanjutkan jalannya, lalu berhenti lagi.
" bersiaplah, jam 7 kita akan pergi ke pesta perayaan ulang tahun pernikahan kolegaku." ucapnya lalu melanjutkan langkah.

Aku melihat jam di dinding ini sudah jam setengah 6.
Apa dia pikir berdandan sebentar. Kesalku bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Pukul 7 tepat aku sudah siap. Kuperhatikan kembali bayanganku di kaca. Aku tersenyum puas.

"kau sudah siap?" tegur Arya mengejutkanku.

"iya."

"ayo kita pergi." ucapnya mendahului langkah.

Kuambil tas tanganku dan mengikutinya turun.

Aku tak melihat ekspresi apapun di wajah Arya.

Jangankan memuji penampilanku untuk tersenyumpun dia sungkan.

Aku berdandan secantik mungkin agar dia menatapku, tapi apa yang kudapat tatapan dinginnya.

"cantik banget mantu mama mau kemana?" sapa mama mertuaku membuyarkan segala kekesalanku.

"kami akan ke pesta om Yoga ma." jawab Arya sebelum aku mengeluarkan suaraku, akhirnya aku hanya bisa tersenyum pada mertuaku.

"hati-hati dijalan ya. Kamu jaga istrimu awas di lirik lelaki lain malam ini." bisik mama pada Arya sambil berlalu.

Aku mengerutkan dahiku menatap bingung.

Aku penasaran apa yang mama katakan pada Arya.

"mama bilang apa Ar?" tanyaku ketika kami sudah di dalam mobil.

"bukan apa2." jawabnya.

Aku tak berani menuntut jawaban lebih, takut mood Arya hancur.

Aku terdiam menikmati pemandangan luar.
Sesekali aku tampak tersenyum.

"Ar." ucapku memecah keheningan.

Arya mengalihkan pandangannya menatapku dan menungguku melanjutkan ucapanku.

"aku ..... " ucapku ragu sehingga terputus.

"katakanlah Hana jangan membuatku penasaran." ketus Arya karna aku menggantung ucapanku.

"aku ingin bertemu papa mama. Boleh aku pulang dan menginap beberapa hari disana.?" ucapku pelan namun masih terdengar Arya.

Arya terdiam seraya berpikir.

Aku menatapnya sebentar lalu kembali memandang keluar karna Arya tak kunjung memberi jawaban.

"hari Sabtu kita pergi kerumah orang tuamu." ucapnya membuatku terkejut.

Aku mengalihkan pandanganku menatap Arya.

"kau serius Ar?" tanyaku memastikan ucapan Arya.

"apa aku pernah membohongimu Hana?" Arya menjawab pertanyaanku dengan bertanya balik.

" trimakasih Ar. Aku sangat mencintaimu." ucapku sambil tersenyum bahagia.

Arya kembali terdiam. Wajahnya tampak biasa saja mendengar ucapanku.

Aku tak terlalu mengambil pusing akan hal tersebut.

"ayo turun. Kita sudah sampai." ucapnya terlebih dahulu turun.

Aku mengikutinya.

Dia berhenti. Aku menatapnya bingung.

"kau ingin terlihat single Hana sehingga tak ingin menggandengku." ucap Arya.

To be with You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang