29

4.5K 182 4
                                    

Hana pov

Semenjak hari dimana Daniel dan Maria mengundangku aku sibuk menemani Maria mempersiapkan segala sesuatunya.

Aku teringat belum memberitahu Arya.

Ah, palingan dia udah tau dari grup SMA nya pikirku.

Hari pesta pertunangan Daniel dan Maria tiba.
Paginya kuberanikan diri berbicara dengan Arya.

"Ar, nanti malam Daniel dan maria tunangan." ucapku ketika dia siap-siap.

"aku sudah tau." ucapnya cuek namun terdengar sakit di hatiku.

"apa kau akan pergi." tanyaku kemudian.

"pasti. Daniel sahabatku. " ucap Arya ketus.

"oh, baiklah aku akan menunggumu." ucapku lega.

"tak usah. Aku berangkat langsung dari kantor." ucap Arya lalu keluar dari kamar.

Tubuhku merosot kelantai. Aku lemah. Aku terlalu lemah dalam hal mencintainya.

Aku tak bisa berbuat apa-apa.
Aku hanya mengikuti arus kemana membawaku.

Ketika saat ini aku tak bisa menuntut Arya karna kutau dia tak mencintaiku.

Ah aku merutuki perasaanku. Aku kembali menangis.

Aku bersiap-siap.
Aku berangkat sendiri.

Kulihat suasana sudah sangat ramai.

Aku menyembunyikan rasa sedihku dengan tersenyum bahagia di depan Daniel dan Maria.

Aku tak ingin merusak kebahagian mereka dengan kesedihaku.

"kau sangat cantik Mar." pujiku.

"makanya aku jatuh cinta padanya Hana." canda Daniel lalu kami tertawa bersama.

"mana Arya ?" tanya Daniel sadar aku datang sendiri.

"e... Tadi dia bilang berangkat dari kamtor langsung. Mungkin dia sedang banyak kerjaan. " jelasku.

"huh... Berani sekali dia membiarkan istrinya ke pesta sendiri." ucap Daniel.

Tak berapa lama Arya datang bersama Valeri. Kulihat mereka seperti sepasang kekasih.

Ah. Bodohnya aku selama ini mengharapkan Arya.

Aku memalingkan wajahku agar tak terlihat memandang mereka.

Arya dan Valeri mendekat dan menyapa pemilik pesta serta mengucapkan selamat.

Ah wajar. Pikirku.

Kemudian mereka berlalu kulihat Valeri menatapku sekilas.

Mereka berkumpul dengan teman-teman SMAnya.

"kau sendiri lagi." ucap Reza.

"kau? Kenapa bisa ada disini?" tanyaku heran.

"Maria itu sepupuku Hana." jelasnya. Ah aku merasa dunia begitu kecil.

"kau tak keberatan jika aku menemanimu?" tanya Reza.

Ah ini ide gila. Aku tak mau membuat Arya semakin marah.

"tak usah Za. Sebentar aku ingin pulang. Aku merasa tak enak badan." tolakku.

"kalau begitu biar kuantar." ucapnya.

Aku semakin membesarkan bola mataku.

Aku menggeleng. "aku bersama supir. Trimakasih atas tawaranmu." lalu pergi.

--------------

Arya pov

Dari tempatku berdiri aku bisa menjangkau keberadaan Hana. Dia berdiri sendirian.

Terkadang aku ingin menghancurkan egoku lalu beranjak menemaninya namun aku tak sekuat itu. Kekecewaanku terlalu besar.

Perlahan kulihat Reza mendekati Hana.

Rahangku mulai mengeras.

Kupandangi terus mereka.

"samperin gih sana." ucap Valeri mengikuti arah pandangku. Aku menggelengkan kepala.

"awas ntar nyesal loh Ar " goda Valeri.

Aku bertanya-tanya mengapa Reza bisa ada di sini. Apa Hana sengaja mengajak Reza karna ucapanku tadi pagi.

Aku terus memandangi mereka.

Kulihat Hana merasa tak nyaman lalu pergi meninggalkan Reza.

Mau kemana Hana ?

Jika Hana mengajak Reza kenapa dia ninggalin Reza pikirku.

Aku pulang kerumah. Kulihat Hana sudah didalam kamar. Dia sudah berbaring. Ketika melihatku masuk dia meletekkan ponselnya lalu menutup matanya.

Aku berniat meminta maaf, namun kuurungkan niatku.
------

Paginya aku bangun seperti biasa. Kulihat dia masih tertidur disampingku.

Tak seperti biasanya pikirku.

Aku masuk ke dalam kamar mandi.

Ketika aku selesai Hana sudah bangun.

Kulihat bajuku diatas tempat tidur.

Meskipun aku mengabaikannya tapi dia selalu menyiapkan segala keperluanku seperti biasa.

Setelah kurasa rapi aku turun kemeja makan.
Selintas kulihat wajah Hana. Dia tampak pucat.
Apa dia sakit ? Tanyaku dalam hati.

Jangan sampai dia bertindak bodoh dengan mengabaikan kesehatannya pikirku.

Dia memakan sarapannya dengan lesu.

Aku ingin bertanya namun egoku lebih besar dari pada niatku.

Aku berangkat ke kantor.

--------------------------------------

To be with You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang