03

5.8K 254 0
                                    

Arya pov

Sial, aku tak bisa berkonsentrasi karna pesan Hana.

Kutatap kembali handphoneku.

Apa yang harus kubalas.

Apakah dia akan marah jika aku menolak tawarannya menjemputku.

Bagaimanapun juga aku tetap memikirkan perasaannya sebagai istriku.

Tapi tidak usah repot2, toh Valeri sudah ada menemaniku.

Kuputuskan membalas pesan Hana

Arya
*Tidak Usah. Valeri yang akan menjemputku.*

Sedetik kemudian pesanku terkirim.

Kutunggu balasan dari Hana.

Tak kunjung juga ada balasan.

Aku berpikir apakah Hana marah, seketika kutelpon Hana untuk memastikan pemikiranku.

Tersambung.

Tak tak ada yang menjawab.

Kuulangi lagi.

Tak terjawab juga.

mungkin Hana marah pikirku.

Kutelpon mbak Lara ingin menjelaskan kepulanganku besok serta acara pesta dengan teman sekelasku.

"Halo, iya Ar." jawab dari ujung sana.

"Halo mbak, mbak di rumah ? Hana dimana mbak ? Kenapa dia tak menjawab telponku? Apakah dia marah ? " seruku setelah mendengar suara mbak Lara.

"aduh Arya, satu2 dong nanyak nya.
Sabar atuh. Ini mbak ada di arisan dan Hana lagi menemani Kezia menonton pertunjukan Disney di mall. Mungkin dia tak mendengar telponmu. Memangnya ada apa Ar ?" jelas mbak Lara.

"gini mbak, aku cuma mau bilang gk usah repot2 besok jemput Arya. Karna Arya udah sama Valeri." ucapku.

"oh itu, iya nanti mbak sampek'in ya ar." sahut mbak Lara.

"trus ini mbak, tolong bilang mbok Darmi siapin makanan soalnya besok sepulangnya Arya rencana ada pesta kecil2 sama teman SMA Arya." sambungku.

"oke, ada lagi Ar?" tanya mbak Lara.

"em.......udah itu aja mbak. Makasih ya mbak." ucapku lalu menutup telponnya.

Sebenarnya aku ingin menanyakan kabar Hana tapi takut mbak Lara curiga karna ya selama aku di bandung hanya beberapa kali aku berhubungan dengan Hana.
Itu pun kalau Hana yang duluan menghubungiku.
_____

Esok paginya kulihat ponselku berharap Hana membalas pesanku, namun tidak ada.

Aku hanya menemui pesan Valeri dan grup teman SMAku yang sudah tak sabar menanti pestaku.

Valeri
*Al, aku nanti jadi jemput kamu ya. Oh ya aku lupa kamu take off jam berapa?"

Segera kubalas pesan Valeri.

Arya
*Aku akan sampai pukul 11. Jangan lupa, mbak Lara sudah mengabari tentang pesta hari ini kan ?*

Kukirim pesan pada Hana sekedar memastikan mbak Lara sudah memberitahu Hana.

Entah bagaimana aku susah mengekspresikan apapun terhadap Hana.

Aku terlalu canggung dengannya, mengingat masa pendekatan kami hanya 2 bulan.

Meski aku sudah mengenal Hana semenjak masa SMA tapi kami tidak sering berhubungan.

Dan aku terkejut ketika Dia dan orang tuanya datang kerumah meminta aku melamar Hana.

Entah apa yang merasuki tubuh orang tuaku menyetujui permintaan mereka.

Dan akhirnya Hana dan aku menikah sekitar 3 minggu yang lalu.
Sampai saat ini aku masih penasaran apa yang mendorong Hana dan orang tuanya datang meminta pernikahan ini.

Kalau masalah orang tuaku yang setuju, setelah aku menggantikan Papa memimpin perusahaan aku sadar ternyata ayah mertuaku salah satu rekan bisnis perusahaan kami makanya mereka setuju.

Hana
*iya.*

Kutatap lagi ponselku.

Ah sudah lah, setidaknya aku lega dia sudah menerima penjelasan dari mbak Lara.

Aku bersiap-siap untuk berangkat pulang.

-------------

Hana pov

Setelah pesan Arya tadi malam, pagi ini aku menerima pesannya lagi.

Tumben Arya lebih dulu memberi kabar tanpa aku bertanya, pikirku.

Kuputuskan hanya menjawab iya pada pesan Arya, meski sebenarnya sejak pulang dari mall kemarin malam aku belum bertemu mbak Lara.

Aku teringat ucapan Daniel perihal pesta hari ini .

Tak perlu menunggu penjelasan mbak Lara aku sudah paham.

Lalu aku berjalan turun kebawah hendak menemui mbak Lara.

"wahh, meriah sekali mbak seperti mau ada acara." ucapku menyelidik.

"Eh Hana. Iya ini Arya pesan kemarin kamu sih ditelpon gk angkat jadi mbak yang di kabarin." ucap mbak Lara

" iya mbak handphone aku ketinggalan mbak. Acara apa ini mbak ?" sahutku pura2 tidak tau.

"ini nanti siang Arya ngajak teman2 SMA nya buat acara kecil2an." jelas mbak Lara.

"oh gitu." ucapku sambil manggut2.

"kalau gitu ada yang bisa Hana bantu mbak ?* sambungku ketika mbak Lara sibuk berkutat di dapur.

"bantu ini aja Han." ucap mbak Lara menunjuk meja makan yang belum tertata.
------------------------------------------

To be with You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang