11

4.9K 212 2
                                    

Hana pov

Dia keluar dan menutup pintu mobil dengan membanting.

Aku tersentak.

Aku berjalan dengan mengatur jarak. 

Aku memutuskan tak langsung ke kamar.

Perutku terasa sakit.

Keringatku bercucuran menahan sakit.

Aku sadar sejak siang tadi aku belum memasukkan sesuatu ke dalam mulutku.

Aku terhenti, Arya akan bertambah marah jika aku tak buru-buru masuk ke kekamar.

Kutenguk air putih yang barusan kuisi.

Setidaknya itu bisa mengganjal isi perutku.

Aku masuk ke dalam kamar dengan hati-hati. Kulihat Arya sudah berbaring dan menutup matanya.

Segera aku berganti pakaian.

Setelah itu naik keatas ranjang.

Aku bergerak ke kanan dan ke kiri.

Aku merasa tak nyaman dengan perutku.

Ternyata gerakanku membuat Arya tak nyaman. Aku terdiam sejenak. Namun aku tak tahan dengan sakitnya aku bergerak lagi.

" kau bisa tenang tidak Hana. Kau menganggu tidurku." ketus Arya masih menutup matanya, masih terdengar nada kesal di suara Arya.

"Ar..." panggilku menahan sakit namun semakin lama semakin tak tertahan.

Keringat semakin banyak bercucuran.

Dia diam. Dia menghiraukanku.

Aku hampir menangis melihat perlakuan Arya. 

Ah sia-sia rasanya pikirku.

Akhirnya aku mencoba ingin meminta tolong pada mbak Lara atau yang lainnya karna aku tak tahan menahan sakitnya.

Aku menurunkan kakiku.

Aku berdiri. Namun hanya selangkah aku mampu menopang tubuhku.

Pertahananku luntur, aku terjatuh pingsan.

----------------------

Arya pov

Aku sadar ketika dia mulai duduk dan hendak pergi keluar.

Aku masih kesal padanya. Ia kembali merusak moodku malam ini.

Tiba-tiba kudengar tubuh Hana terjatuh di lantai. 

Aku menoleh kearahnya.

"Hana." panggilku lalu berdiri, kulihat dia terkulai lemah. Keringat bercucuran di wajahnya.

Kupegang tubuhnya dingin.

Aku takut.

Apa yang terjadi pada Hana.

Segera kuangkat tubuhnya lalu kubawa menuju mobil.

Mama dan yang lainnya mendengar kegaduhanku keluar dari kamarnya.

"ada apa Ar?"
Tanya mama melihatku menggendong Hana.

Aku menggelengkan kepala.

"yasudah ayo kita bawa Hana ke rumah sakit segera." ucap mas Hari mendahului membuka pintu depan dan mengambil mobil.

Aku memasukkan Hana ke dalam mobil .

"biar mas aja yang bawa Ar. Kau temanilah istrimu dibelakang. " cegah mas Hari.

To be with You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang