10. Something

71 7 4
                                    




.

Semakin hari berlalu,semakin Aerin merasa Jungkook benar-benar berubah. Seperti ia pulang lewat dari pukul 2 pagi, bahkan tidak pulang selama 2 hari. Ntah apa yg terjadi padanya. Jika ditanya,ia hanya menjawab "Urusan pekerjaan saja".

Sekarang pun ia tak pernah bersikap manja atau manis kepada Aerin,dia seperti setengah kehidupannya kembali saat pertama kali mereka bertemu.

....

Waktu kini sudah menunjukkan pukul 3 pagi,namun belum ada tanda-tanda Jungkook akan kembali.

Aerin dengan setia tak tidur demi menunggu suaminya kembali. Hingga Aerin pun mengantuk dan tertidur di sofa.

....

Pagi hari Aerin terbangun karena suara bell pintu yg menganggunya. Dengan masih mengumpulkan kesadarannya,Aerin pun berjalan lunglai menuju pintu.

Klekkk

"Eoh, Ibu? Ayah? Masuklah" Mertua Aerin datang secara mendadak,dan membiarkan mereka melihat Aerin yg baru saja bangun dari tidurnya.

"Tumben sekali,ada apa bu?" Tanya Aerin sambil meletakkan 2 gelas berisi Teh manis panas untuk mertuanya itu.

"Eumm,ini kan hari minggu. Kebetulan kami ingin sekali mengunjungi kalian" senyum yg tadinya merekah kini berubah menjadi bingung,dan celingukan kesana kemari.. "Dimana suamimu?"

"Ahh bukannya dia sibum bekerja? Beberapa minggu ini bahkan waktu dia dirumah hanya 2jam saja. Mengambil pakaian lalu bergegas pergi" Jawab Aerin sedikit kikuk,karna kenapa orangtua Jungkook sendiri tidak tau,bukankah orangtuanya yg memiliki perusahaan itu?..

"Benarkah? Setau Ayah,dia selalu izin pulang lebih dulu untuk menemuimu karna kau sedang mengandung. Dan itulah alasan kami kesini"

Kali ini Aerin benar-benar seperti ditusuk pisau tajam tepat didadanya,namun ia berusaha tetap tenang.

"Apa kandunganmu sehat,sayang? Wah tidak disangka akan secepat ini" Wanita paruh baya ini menggenggam tangan Aerin erat,seperti senang,mungkin.

"A-aaa sebenarnya,aku tidaklah--.." belum sempat melanjutkan,mereka semua dikejutkan oleh kedatangan Jungkook. Ia seperti habis mandi,segar seperti tak ada beban.

"Ahh... Aku merindukanmu,sayang" Jungkook yg datang tiba-tiba merangkul Aerin dan mencium pipinya berkali-kali. Namun sesaat ia sadar setelah orangtuanya memperhatikan dengan seksama.

"Maaf Ayah,Ibu. Aku lupa kalau kalian juga ada disini" Ia tersenyum menawan,terlihat gigi kelinci yg ia miliki mengintip disela-sela bibirnya.

Kini mereka sedang menikmati hidangan yg telah ibunya bawa dari rumah tadi. Suasana tenang,ralat canggung lebih tepatnya sedang menyelimuti mereka.

Aerin yg masih bergelut dengan pikirannya itu membuat Jungkook tersadar. Ia pun menyikut tangan Aerin,dan sesegera mungkin Aerin berbalik melihat Jungkook.

"Kau kenapa? Apa ada sesuatu?" bisik Jungkook

"Aku ingin bicara nanti!" tegas Aerin

....

Setelah orang tua nya pamit pulang,Aerin kemudian menarik Jungkook masuk ke kamarnya.

"Hey pelan-pelan,nanti bisa terjatuh" decak Jungkook kesal karena Aerin terus menariknya bahkan ditangga

"Apa maksudmu?" tanya Aerin dengan wajah kesal

"Maksud apa? Aku tidak melakukan apa-apa"

"Dengan kau mengatakan bahwa kau izin pulang duluan karna istrimu sedang hamil! Istrimu yg mana? Hah?" Aerin sudah muak. Pertama karena alasan Jungkook terlambat pulang karna urusan pekerjaan,Kedua karna dia berbohong ingin pulang cepat karna istrinya sedang hamil

THE DEFENSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang