2

1.6K 89 5
                                    

Setelah mendengar cerita Saaih, bapak itu kelihatan seperti merogoh kantong celananya.

"Kalian anak yg mulia, bapak doakan semoga kalian bisa bersatu lagi dengan keluarga. Jangan pernah putus asa, tuhan bakal melihat setiap hambanya yg mau berusaha. Dan satu lagi jangan tinggalkan ibadah mu. Dan ini bapak punya sedikit rezeki buat kalian" ucap bapak itu sambil memberi amplop coklat ke Saaih

Saaih yg tidak mengerti apa maksud bapak itu hanya menyeringitkan dahinya.

"Maksud bapak?" tanya Saaih

"Yaa anggap saja ini hadiah buat kalian" ucap bapak itu lagi

Saaih hanya mengangguk sambil menerima amplop itu dan tak lupa senyum yg ia tampilkan.

"Terima kasih banyak pak" ucap Saaih

"Fatim, alhamdulillah kita dapet rezeki" ucap Saaih gembira

"Iya, alhamdulillah bang" ucap Fatim ikutan senang

"Bilang apa sama bapaknya" tutur Saaih

"Terima kasih pak" ucap Fatim

"Iya sama-sama. Oke bapak pergi dulu ya" ucap bapak itu

"Iya pak" ucap Saaih

"Terima kasih ya allah" ucap Saaih senang

"Yuk bang kita pergi dari sini" ucap Fatim

"Kamu ga mau makan dulu?" tanya Saaih

"Hmm, Atim ga laper bang" ucap Fatim

"Boong, kamu aja terakhir makan tadi siang" ucap Saaih, ia tahu jika adiknya itu sedang menahan laparnya

"Serius, Atim ga boong" ucap Fatim

Setelah Fatim selesai mengucapkan kalimatnya, perut Fatim pun berbunyi.

Krukkk (suara perut:v)

"Yakin nihh engga laper? Ywdah abang aja yg makan, kamu gausah" goda Saaih

"Ihhh, ikut" ucap Fatim sambil berlari mengejar Saaih yg sudah duluan meninggalkan dirinya.

"Huhh, cepet banget si jalannya" dumel Fatim ketika langkahnya sudah menyamai langkah Saaih.

"Kaki kamu pendek jadinya lama" ucap Saaih konyol

"Apa hubungannya?" tanya Fatim

"Adalah, kalo mau tau jawabannya. Gendong abang sampe sana" ucap Saaih sambil menunjuk arah warung makan

"Idiiih, berat kali. Orang mah terbalik, kakaknya yg gendong abangnya bukannya adeknya yg gendong-_" dengus Fatim sebal

"Ga lah ga bisa, kaga ada yg kek gitu" ucap Saaih

"Ada lah, nihh" ucap Fatim yg langsung loncat ke punggung Saaih. Gemblok maksudnya

"Ehh, astagfirullah. Durjana lah kau" ucap Saaih kaget

Fatim dibelakang hanya tertawa puas mendengar balasan abangnya, Fatim semakin menguatkan pegangannya takut jatuh.

"Pegangan kita lari. 1... 2... 3!!" ucap Saaih dan langsung lari, sementara Fatim ketakutan dibelakang.

"Yeyyy sampe" ucap Saaih girang

"Buru turun" ucap Saaih lagi

"Alhamdulillah untung kaga jatoh" ucap Fatim

"Ayooo buruan, abang laper" ucap Saaih sambil menarik tangan Fatim memasuki warung makan.

"Kamu mau apa Tim?" tanya Saaih saat mereka berdua sudah duduk

Untuk Tuhan (Saaih-Fatim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang