Ditaman belakang, keluarga dengan 11 anak itu sedang berkumpul, menikmati Minggu pagi bersama, walaupun baru sebagian yg udah di luar.
"Ihhh bang Fateh duluan" ucap Fateh merebut mainan ditangan Muntaz
"Muntaz duluan bang, kan Muntaz yg nemu ini lebih dulu dari pada bang Fateh" ucap Muntaz tak mau kalah
"Hey... Berebutan apa sihh?? Dari tadi diperhatiin lohh" ucap Sajidah meleraikan perdebatan mereka berdua.
"Ini ka Jidah, Ateh kan mau main ini" ucap Fateh
"Trus kalo Muntaz?" tanya Sajidah
"Tapi kan Muntaz yg nemu ini duluan" ucap Muntaz
"Cuma gara-gara PSP kalian berantem??" ucap Sajidah
Mereka berdua pun terdiam, saling melirik satu sama lain.
"Sekarang ka Jidah tanya, ini punya siapa??" tanya Sajidah memegang PSP tersebut.
"Punya Qahtan" ucap mereka kompak
"Yaa kalo tau ini punya Qahtan kenapa kalian rebutan. Kan kalian udah punya masing-masing" ucap Sajidah
"Punya Ateh ada bagian yg rusak, ga bisa dimainin lagi" ucap Fateh
"Punya aku baterainya abis" ucap Muntaz
"Kalau ada yg rusak coba minta tolong ke bang Saaih untuk diperbaiki, kalau baterainya habis tunggu sampai penuh" ucap Sajidah
"Iya ka, maaf" ucap mereka berdua
"Yaudah kalian baikan, ga baik sesama saudara berantem kaya gini" ucap Sajidah
"Taz, maafin bang Fateh yaa. Bang Fateh udah egois sama kamu" ucap Fateh
"Muntaz juga minta maaf, udah ga mau ngalah sama bang Fateh" ucap Muntaz
Mereka pun berpelukan sambil tertawa.
"Nahh gitu dongg akur" ucap Sajidah tersenyum
"Hehe makasih ka Jidah" ucap Fateh dan Muntaz
"Iyaa.. Sama-sama sayang... Yuk, kita makan dulu, tolong panggilkan yg lainnya yaa" ucap Sajidah mengelus kepala mereka berdua
"Siap kapten" ucap Fateh
"Sip Ka Jidah" ucap Muntaz
Dan mereka pun berpencar untuk mencari yg lain. Sementara Sajidah pun menggelengkan kepalanya pelan.
Dan tak lama mereka semua pun berkumpul.
"Udah lengkap semua??" tanya Umi
"Hmm... Belum, Mi" ucap Sohwa melihat kearah kanan dan kirinya
"Yaudah kita absen dulu" ucap Umi
"Gen Halilintar......" ucap Umi semangat
"My Family my Team" ucap anak-anak itu tak kalah semangat
"Absen start"
"One ga ada, lanjut" ucap Umi
"Two"
"Three"
"Four"
"Five"
"..."
"Six??? Kemana Saaih??" tanya Umi
"Ohh iyaa Saaih tadi Abi suruh buat beli peralatan kamera sama bang Arief" ucap Abi menepuk dahinya
"Okeyy lanjut" ucap Umi
"..."
"Seven?? Ada yg tau Fatim kemana??" tanya Umi

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Tuhan (Saaih-Fatim)
Документальная прозаDi sebuah keluarga bernama Gen Halilintar yg mempunyai 11 orang anak + 2 orang tua ini sudah dikenal oleh banyak orang. Tapi ada 2 orang anak yg terpisah dari keluarganya yaitu Saaih dan adiknya yg bernama Fatim. Mereka bersama-sama menjalankan kehi...