13

1.2K 72 23
                                    

Sudah 1 bulan Fatim koma dirumah sakit, membuat semua keluarganya tampak lebih khawatir.

Dan ada salah satu anak GH yg tampak sedikit gelisah. Saaih. Yaa Saaih lah yg sekarang tampak gelisah, pasalnya sudah 1 bulan Fatim tak bersamanya. Entah kemana Fatim sekarang.

"Tim. Come on wake up, please" ucap Saaih gelisah

"Kamu kemana?" tanya Saaih yg sedikit menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya.

"Saaih" panggil seseorang diujung pintu

"Umi, ada apa?" tanya Saaih

"Sudah lahh, kamu harus semangat jangan lemah. Lihat adik kamu, ia sedang berusaha untuk membuka matanya" ucap Umi menunjuk Fatim.

"Fatim aja mau berjuang, masa kamu diem aja sambil memperlihatkan dia. Mending kamu solat dulu, Fatim sekarang hanya butuh doa bukan air mata" ucap Umi menasehati Saaih

Tanpa sepatah kata pun Saaih beranjak dari kursinya dan berjalan keluar pintu untuk mengambil air wudhu dan langsung melaksanakan solat duha.

Selesai solat Saaih tampak berfikir sejenak, beberapa menit kemudian Saaih kembali menjentikkan jari yg menandakan ia tahu sesuatu.

"Ohhh iyaaa. Aaih lupa astagfirullah, Fatim kan punya kotak yg itu.. Apa sih namanya lupa, pokoknya ada. Waktu itu Aaih bawa" ucap Saaih mengingat-ingat.

"Dimana ya waktu itu, kalo ga salah dibawah kasur Aaih deh" ucap Saaih

"Kamu lagi ngapain?" tanya seseorang

"Ehh ka Sohwa" ucap Saaih

"Kamu kenapa? Kok kayanya lagi bingung gitu" tanya Sohwa

"Itu, kan waktu itu Atim tuh punya kotak, isinya kaya catatan kecil gitu. Apa sih namanya lupa" ucap Saaih dengan matanya yg melihat keatas menunjukkan kalau ia sedang berfikir

"Kotak? Buku diary?" tanya Sohwa memastikan

"Bukan buku tapi kotak gitu" ucap Saaih

"Trus kotak itu kemana?" tanya Sohwa

"Nahh itu, Aaih lupa waktu itu Aaih taro mana. Kalo ga salah si dibawah kasur Saaih" ucap Saaih

"Ywdah, nanti ka Sohwa bantu cari" ucap Sohwa yg berhasil membuat senyum Saaih mengembang.

"Hmm, kak" panggil Saaih

"Kenapa?" tanya Sohwa yg baru saja ingin memainkan handphonenya

"Udah sebulan Atim ngilang, sekarang dia kemana ya?" tanya Saaih

"Lahh? Kirain ka Sohwa selama ini kamu terus komunikasi sama Fatim" ucap Sohwa yg agak bingung

"Aaih khawatir kalo ada apa-apa sama Atim" ucap Saaih

"Kamu harus positif tingking dulu, barang kali Atim lagi sama umi atau abi, mungkin juga sama adek2 dirumah" ucap Sohwa

"Tapi kalo bener Atim ada dirumah, pasti Aaih bisa liat" ucap Saaih

"Main mungkin" ucap Sohwa asal

Saaih menghela nafasnya perlahan, ia pun berjalan menuju ranjang Fatim.

"Tim, kapan kamu bangun" ucap Saaih

"Kamu tau ga, Tim. Banyak orang yg lagi nunggu kamu bangun, jadi please bangun yaaa demi kita semua" ucap Saaih

"Ohh iya, bang Aaih mau cerita nihh. Kan belom lama umi kasih abang handphone, trus tiba-tiba HP abang bunyi terus, karena penasaran abang cek. Ehh ternyata itu fans abang, abang ga nyangka abang punya fans sebanyak ini" ucap Saaih ia menceritakan layaknya sebuah dongeng pengantar tidur.

Untuk Tuhan (Saaih-Fatim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang