Maap banyak typo bertebaran:v
Tepat pukul 12.00 siang keadaan Fatim kembali drop. Tubuhnya mengalami kejang-kejang, serta hidungnya yg mengalami mimisan.
Dokter berusaha untuk menangani Fatim didalam, sedangkan keluarganya sedang berdoa agar Fatim tidak kenapa-napa.
"Umii, Atim ga apa-apa kan didalam" ucap Saaih memeluk umi nya.
"Fatim pasti ga apa-apa, Fatim pasti kuat" ucap Umi
Memang sejak tadi Fatim mulai mengeluh kesakitan kepada saudaranya. Sakit kepala yg barusan Fatim alami lebih parah dibanding yg kemarin-kemarin.
Tak lama Dokter pun keluar dari ruangan Fatim.
"Gimana Dok keadaan anak saya? Ada apa dengannya?" tanya Abi
"Saat ini jantung anak anda mulai melemah, tapi anehnya tidak ada penyakit yg menempel ditubuhnya. Peristiwa ini baru pertama kali saya alami. Apa kah anak anda disetiap harinya mengeluh kepalanya sakit?" tanya Dokter
"Baru hari ini adik saya mengeluh kesakitan, kalau kemarin-kemarin ia tidak mengeluh apa-apa" ucap Saaih
"Sebenarnya sakit kepala ini sudah dari kemarin-kemarin adik anda rasakan, apakah dia tidak bilang sama sekali?" tanya Dokter itu lagi
"Tapi, kemarin-kemarin sih dia mengeluh kesakitan, namun saya tanya dia menjawab 'tidak apa-apa', yaa saya pikir memang tidak terjadi apa-apa" ucap Saaih
"Dokter, pasien kembali kejang-kejang lagi" ucap Suster
"Saya permisi kedalam dulu" ucap Dokter
Umi kembali lemas, ia menunduk kebawah. Dirinya sangat-sangat terpuruk, bagaimana mungkin yg seharusnya hari pertama ia bertemu anaknya bersenang-senang melainkan mendapat musibah.
"Umi, bangun Mi. Fatim didalam butuh Umi, kalau Umi lemah, Fatim didalam akan ikutan lemah seperti keadaan Umi sekarang" ucap Sohwa
"Umi ga tega, Wa. Umi ga tega melihat anak umi terbaring lemah seperti itu, umi mau melihat senyum bahagianya lagi" ucap Umi sesegukan
Sohwa dan Sajidah langsung membawa Umi untuk beristirahat.
Sementara GH yg lain menunggu didepan ruangan Fatim.
Tubuh Saaih menggetar habat, ada apa dengannya sekarang??
"Ya Allah, tolong adik saya. Beri ia kesehatan dan kekuatan, angkat rasa sakit ia Ya Allah, ia masih kecil. Tak seharusnya Fatim berada disana, kenapa tidak hamba saja yg menggantikan dirinya Ya Allah" ucap Saaih
Dokter pun keluar dari ruangan Fatim.
"Gimana Dok, keadaan anak saya" ucap Abi
"Anak bapak kini mengalami koma, kalau sampai kapan ia bangun, itu saya tidak bisa memastikan, hanya yg maha kuasa saja yg mengetahuinya" ucap Dokter
"Ya Allah" ucap Abi
"Baik, saya permisi dahulu. Kalau ada yg mau lihat pasien, sebaliknya hanya 2 orang saja" ucap Dokter
"Baik, Dok terima kasih" ucap Abi
"Sama-sama" ucap Dokter
"Siapa yg mau jenguk Fatim duluan?" tanya Abi
"Lebih baik Atta sama Iyyah tunggu disini. Abi sama yg lainnya bisa pulang dulu untuk istirahat" ucap Atta
"Aaih mau disini" ucap Saaih
"Kamu istirahat saja dulu, dari kemarin-kemarin kamu belum pulang kerumah. Fatim aman sama abang" ucap Atta memegang bahu Saaih
"Oke, kalau Fatim bangun bilang Saaih ya bang" ucap Saaih
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Tuhan (Saaih-Fatim)
Non-FictionDi sebuah keluarga bernama Gen Halilintar yg mempunyai 11 orang anak + 2 orang tua ini sudah dikenal oleh banyak orang. Tapi ada 2 orang anak yg terpisah dari keluarganya yaitu Saaih dan adiknya yg bernama Fatim. Mereka bersama-sama menjalankan kehi...