Keadaan keluarga GH....
"Ya Allah, hujannya deras sekali. Semoga anak hamba disana baik2 saja ya Allah. Beri mereka kesehatan, ketabahan, ketakwaan, kesabaran, keridhoan" ucap umi meneteskan air matanya
"Aaminn" ucap anak2nya serentak beserta abi
Semuanya langsung berhamburan memeluk umi.
"Nanti kami janji akan membawa Saaih dan Fatim kesini. Ketemu sama umi sama abi" ucap Atta sang kapten yg kebetulan ia sedang berada di rumah GH untuk sementara waktu
"Tapi kapan Ta, udah ±10 tahun kita cari. Tapi sampe sekarang belum ada tanda2" ucap umi
"Suatu saat pasti kita akan bertemu mereka. Jika Allah sudah berkehendak pasti akan bertemu. Abi yakin" ucap abi menguatkan umi
"Pasti masti sekarang lagi kedinginan diluar sana, mereka tinggal dimana? Umi khawatir" ucap umi
"Mi, sebenarnya waktu itu Muntaz sama Saleha pernah ketemu Fatim sama Saaih ditaman" ucap Sajidah gugup
"Muntaz? Saleha? Itu bener nak?" tanya umi
"Iya umi, waktu itu Muntaz ketemu. Tapi waktu itu Muntaz engga tau kalau itu abang sama kakak Muntaz" ucap Muntaz menunduk
"Muntaz yakin itu abang sama kakak Muntaz?" tanya umi
"Muntaz yakin itu orang yg kita cari" ucap Muntaz yakin
"Ya sudah, sekarang kalian tidur, sudah malem" ucap abi
"Oke. Good night all" ucap mereka
"Night too"
Keadaan Fatim dan Saaih....
Cahaya mentari mulai menyinari sebagian bumi, yg membuat sepasang adik kakak ini terbangun dari tidurnya.
Mereka sama2 terdiam entah melihat apa. Mungkin belum semua nyawanya terkumpul. Tak butuh waktu lama akhirnya mereka saling tatap.
"Morning abang" ucap Fatim tersenyum
"Morning too sayang.... Pagi2 udah senyum aja, meleleh ini abang ngeliatnya" canda Saaih
"Gombal bae ah" ucap Fatim diselingi tawanya
"Yok" ajak Saaih
"Kemana?" tanya Fatim
"Ke hati abang" gombal Saaih lagi
"Abangggg, ish. Ga pernah serius. Males" ucap Fatim
"Ehh emng kalo pagi2 gini biasanya kita ngapain" ucap Saaih
"Emm, tidur" canda Fatim
"Tidur mulu, kebo banget" ledek Saaih
"Ywdah ayo cepet" ucap Fatim yg kemudian berdiri dan melangkah meninggalkan Saaih
"Kemana?" tanya Saaih dengan senyum jahilnya
"Hati aku" ucap Fatim menengok kebelakang dan mengeluarkan fake smile nya.
"Tapi boong" lanjutnya sambil tertawa yg membuat Saaih menjadi cemberut
"Tim, tau ga. Sakit tau, kamu udah bawa abang terbang sampe keatas trus kamu dengan gampangnya jatuhin abang ke jurang paling dalam" ucap Saaih mendrama
"Hmm, bang. Tadi abis bangun tidur engga kepentok apa2 kan? Kok jadi aneh" ucap Fatim heran
"Kejedot dengan sejuta kerinduan" ucap Saaih sambil melihat kearah langit yg biru
"Dih sakit" ucap Fatim tertawa
"Ihh, nerbener. Ngatain abangnya sendiri sakit" ucap Saaih mencubit pipi Fatim
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Tuhan (Saaih-Fatim)
Literatura faktuDi sebuah keluarga bernama Gen Halilintar yg mempunyai 11 orang anak + 2 orang tua ini sudah dikenal oleh banyak orang. Tapi ada 2 orang anak yg terpisah dari keluarganya yaitu Saaih dan adiknya yg bernama Fatim. Mereka bersama-sama menjalankan kehi...