Setelah semua Jiwa di dalam mansion itu di pulangkan, Yeonjun dan Soobin melaporkan hasil kerja mereka dan memutuskan untuk beristirahat dengan wujud manusia di dalam sebuah Cafe.
"Lalu, kenapa kau ada disini, sialan?!" Yeonjun menggebrak meja menggunakan kepalan tangannya.
"Sstt! Yeonjun, bodoh! Kita sedang dalam wujud manusia!" Tegur Soobin karena mereka saat ini menjadi pusat perhatian.
"Jahat sekali kau, maksudku senior.. Bukannya kita sudah lama tidak bertemu? Apa senior tidak merindukan ku?" Taehyun mengaduk-aduk kopi hitam di cangkirnya dengan cara memutarnya.
"Hmph! Hentikan omong kosong mu itu. Jadi, apa alasanmu pergi ke mansion itu? Apa kau benar-benar juga ditugaskan disana?!" Yeonjun menatap Taehyun dengan serius, kali ini ia tidak main-main.
Taehyun menghentikan kegiatan memutar kopinya dan menatap Yeonjun balik, kemudian menghela nafas panjang. "Sudah ku bilang, iya dan kau senior sendiri sudah melihatnya, bukan? Buku Panduan Arwah tidak akan pernah berbohong. Setidaknya itulah yang mereka katakan.." Ujar Taehyun sambil meminum kopinya pada akhirnya.
"Apa maksudmu? Memang benar kan? Buku Panduan Arwah tidak mungkin berbohong," sahut Soobin.
"Hei! Jadi kau membelanya?!" Protes Yeonjun.
"Bu-bukan begitu! Argh sial! Sebaiknya kita akhiri percakapan ini sekarang juga." Soobin memakan kue tart stroberinya.
"Lalu, dimana kau akan ditugaskan? Apa kau akan tinggal di bumi untuk sementara waktu juga?" Tanya Yeonjun yang ikut memakan Ramennya. "Wah, apa ini?! Enak sekali!" Lalu ia melanjutkan makannya dengan lahap.
"Kau memesannya tanpa tahu apa itu?" Tanya Soobin. Yeonjun hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan ramen.
"Hm.. cairan hitam ini juga di luar dugaan sangat pahit. Peh! Aku tidak menyukainya!" Taehyun sedikit menghempaskan cangkir kopi miliknya itu.
"Itu yang disebut dengan kopi. Asal kau tahu saja, itu minuman untuk orang dewasa. Hah! Sebaiknya kau pelajari dulu dunia manusia sebelum kejadian seperti itu terulang lagi." Yeonjun menertawakan Taehyun dan ia merasa puas karena berhasil membalas dendam.
Taehyun menatap Yeonjun dengan tatapan kesal, kemudian berubah menjadi sebuah senyuman karena bagaimanapun juga, ia harus menjaga imagenya.
"Abaikan saja dia. Omong-omong, apa kau sudah di beri alamat tempat tinggalmu?" Tanya Soobin pada Taehyun.
"Ah, yang para manusia sebut dengan rumah, itu? Ya, aku sudah mendapatkannya.. tidak terlalu jauh dari daerah ini." Taehyun mengambil jus apel milik Yeonjun dan meminumnya begitu saja.
"HEI! Itu minumanku!" Yeonjun mengambil paksa gelas jusnya dari tangan Taehyun. "Huh! Baguslah kalau begitu. Aku sudah kenyang sekarang dan ingin pulang. Bagaimana dengan kalian?" Ujar Yeonjun sambil merapikan pakaiannya.
"Aku juga akan segera pulang sebentar lagi.." ujar Soobin.
"Aku juga, setidaknya aku ingin membeli benda cair itu lagi, bukan yang hitam seperti tadi." Ujar Taehyun sambil melihat-lihat buku menu.
Yeonjun mengangguk. "Baiklah, kalau begitu aku duluan." Ujarnya, kemudian keluar dari Cafe itu setelah membayarnya.
"Maaf membuatmu menunggu, Ryan." Yeonjun mengangkat seekor kucing abu-abu yang tengah tertidur di luar Cafe tersebut. Ryan hanya meresponnya dengan menguap dan kembali tidur di gendongan Yeonjun.
'Ah, benar juga.. sebaiknya sesampainya di rumah nanti akan ku coba.' Batin Yeonjun dan ia pergi menuju Apartemennya dengan langkah yang cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Souls | yeongyu
FanfictionSeorang Malaikat Maut yang bertemu dengan seorang atau sebuah jiwa yang tersesat di tengah-tengah perjalanan pulangnya. Highest Peak: #2 - beomjun #34 - kematian