'Aneh. Bagaimanapun ini semua aneh'.
'Catatan, sejarah, rekaman, jejak, memori, atau apapun itu yang berhubungan dengan cerita jiwa tersesat tidak ada sama sekali dalam perpustakaan maupun berkas-berkas yang ada di ruang arsip. Apa karena pangkatku yang masih rendah? Seingatku masih ada perpustakaan lama yang terletak jauh di dalam kantor pusat, tapi rumornya itu hanya sebuah gudang tempat membuang berkas-berkas yang tidak diperlukan'.
'Belum sampai lima puluh tahun usia akhirat, aku sudah memikirkan hal yang berat seperti ini saja. Sebaiknya aku fokus dan melanjutkan tugasku.. lagipula, apa gunanya bagiku begitu aku mengetahui semuanya? Beomgyu juga nampaknya tidak begitu berbahaya dan karena kini ia partnerku, aku bisa selalu mengawasinya. Hm, baiklah'.
"-Yeonjun?" Beomgyu menepuk pundak Yeonjun, sehingga membuat pemuda dengan surai abu-abu itu sedikit terkejut.
"Y-ya? Kenapa?" Yeonjun bertanya balik.
"Sebelumnya kau bilang partner, bukan? Jadi, apa maksudmu partner?" Beomgyu menatap Yeonjun dengan tatapan penasaran dan tidak sabaran.
Yeonjun sedikit tersentak karena wajah Beomgyu yang tiba-tiba berada di dekatnya dan berusaha tetap tenang. "Ehm.. jadi, kau tahu kan siapa aku dan bagaimana sosokku yang sebenarnya?" Tanya Yeonjun dan Beomgyu mengangguk.
"Beberapa waktu lalu saat aku kembali ke dunia arwah, lebih tepatnya ke kantor pusat, aku diberitahu jika aku dipromosikan menjadi malaikat maut reguler dan mendapatkan partner. Seharusnya aku mencarinya lebih dulu, tapi entah mengapa aku mendapatkanmu lebih dulu", Yeonjun menjelaskan.
Beomgyu mengerutkan alisnya, kedua matanya memgerjap beberapa kali tanda ia sedang berpikir. "Itu artinya, aku terlibat dalam pekerjaan malaikat mautmu?" Tanya Beomgyu.
"Em sepertinya, begitu..." Jawab Yeonjun ragu.
Beomgyu menghembuskan nafas panjang. "Tidak ku sangka, semua yang terjadi justru mengarah kesini. Bukannya beberapa waktu lalu kau mencurigai ku, bahkan berniat ingin menghapus ku?"
"Hei, kau pikir aku paham dengan semua ini? Aku juga tidak mengerti apa-apa tentang situasi kita", sahut Yeonjun.
"Bukannya kau yang malaikat mautnya? Bagaimana bisa kau tidak mengerti apa-apa?" Protes Beomgyu.
"Ya! Kau pikir aku-"
Ting Tong
'Hah? Siapa yang bertamu selarut ini?' pikir Yeonjun.
Beomgyu nampak tidak nyaman. Keringatnya bercucuran dan wajahnya terlihat pucat. Yeonjun memperhatikan setiap gerakan Beomgyu, ia mencoba untuk memahami bagaimana cara kerja partner dan juga berjaga-jaga dengan makhluk apapun itu yang sedang berada di luar sana. Yeonjun melirik ke arah Ryan, kucing abu-abu itu juga menatap Yeonjun dengan pupil matanya yang melebar, sebuah pertanda buruk.
Yeonjun mengambil sabit miliknya, mengisyaratkan Beomgyu agar mengikuti di belakangnya. Meski gemetar hebat, Beomgyu tetap mengikuti arahan Yeonjun dan berjalan sambil menggenggam erat jubah hitam Yeonjun. Yeonjun menajamkan kedua matanya, menajamkan inderanya dan mulai memindai seluruh aura yang terpancar di sekitarnya-menjadi malaikat maut reguler memberinya skill baru. Dan benar sekali, yang sedang berdiri di depan pintu apartemennya sekarang adalah seorang arwah penasaran. Wanita. Pucat pasi, kedua mata hitam dan tengah tersenyum menatap Yeonjun. Yeonjun tersentak saat kedua mata mereka bertemu dan segera mengarahkan sabitnya pada sosok arwah penasaran itu.
Saat hendak dipulangkan, tiba-tiba saja sosok wanita itu menghilang dan ketegangan di sekitar mereka berkurang. Akan tetapi, Yeonjun merasa ada yang aneh. Sabitnya bahkan belum menyentuh arwah itu dan bagaimana caranya ia menghilang dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Souls | yeongyu
ФанфикSeorang Malaikat Maut yang bertemu dengan seorang atau sebuah jiwa yang tersesat di tengah-tengah perjalanan pulangnya. Highest Peak: #2 - beomjun #34 - kematian