Sebagai wanita karir yang menggeluti bisnis di bidang fashion tentu saja membuat Hyena menjadi seorang ibu yang sibuk hingga jarang memiliki waktu untuk anaknya. Ditambah setelah kepergian sang suami kini Hyena harus menjadi tulang punggung keluarga yang tentunya tidak bisa dianggap ringan.
Memiliki merk sendiri dalam usaha dagang yang kini telah mendunia dan sudah ada ratusan cabang ditiap negara menjadikan Hyena benar benar menajaga image nya dikalangan para pebisnis.
Menurutnya, citra begitu penting diatas segala hal.
Inilah yang membuat kenapa Hyena begitu membenci Jimin. Apa kata orang orang nanti jika ia memiliki anak keterbelakangan mental seperti dirinya? Karena itulah Hyena selalu mengancam Jimin dan bahkan tak jarang memukuli anak itu sebagai pelampiasan kekesalannya.
Beruntung Hyena masih memiliki anak cemerlang seperti Jungkook, setidaknya masih ada harapan mengharumkan namanya. Tapi apakah Jungkook bisa menerima sikap Hyena yang semena mena pada sang kakak? Tentu saja tidak. Sang ibu hanya akan memukuli Jimin ketika Jungkook tidak ada dirumah.
Namun bukan berarti Jungkook tidak tau. Kerap kali anak itu mencoba bicara dari yang baik baik hingga dengan bumbu emosi pada ibunya, dan apakah Hyena luluh? Tentu tidak. Hatinya telah terbutakan oleh segala obsesi. Ia tidak ingin dipandang remeh dunia karena memiliki anak cacat seperti Jimin. Apa kata orang nanti?
Karena itulah, Hyena mendeklarasikan Jimin tak lebih dari sekedar aib untuknya.
Jeon Hyena, terobsesi dengan predikat sempurna.
.
.
.
"Sayang, kemari, eomma ingin bicara" ucap Hyena ketika sang anak, Jeon Jungkook kebetulan lewat akan berangkat sekolah. Pemuda itu sudah berada di tahun ketiga SHS, dan dalam beberapa bulan kedepan, dirinya akan segera menjalani ujian kelulusan
"Ada apa eomma" tanya Jungkook sembari membawa langkahnya untuk semakin dekat pada sang ibunda."Bisa eomma minta sesuatu padamu?"
"Katakan"
"Duduklah dulu" Hyena menuntun Jungkook untuk duduk disebalahnya. Digenggamnya tangan sang anak yang selalu terasa dingin itu namun tetap nyaman digenggam.
Ia memandang sejenak paras rupawan Jungkook yang menjiplak sempurna dari suaminya yang telah tiada, wajah itu begitu lembut dan penuh ketulusan, persis seperti mendiang suaminya dulu.
"Eomma ingin kau melanjutkan sekolah di luar negeri, ambilah jurusan manajemen karena eomma ingin kau yang meneruskan bisnis eomma suatu hari nanti"Sontak saja Jungkook terkejut akan hal itu, ia bahkan sampai tidak sadar melepaskan genggaman ibunya.
Apa yang ibunya bilang tadi? Kuliah diluar negeri? Lalu bagaimana dengan kakaknya? Sehari saja tidak melihat sang kakak bisa membuatnya gila. Dan apakah ibunya ini memang berniat menjauhkannya dari sang kakak
"Kenapa tidak di Seoul saja? Banyak universitas yang bagus disini" balas Jungkook setenang mungkin.
"Kau akan mendapat lebih banyak pengalaman dengan pergi keluar negeri, nak"
"Bagaimana jika aku menolak?"
Senyuman teduh Hyena tergantikan dengan raut wajah kecewa. Seketika nama Jimin terlintas dalam kepalanya sebagai pihak yang disalahkan.
"Apa karena anak kurang waras itu? Kau menolak eommamu hanya karena dirinya?" Hyena berujar dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] CASSIOPEIA || Brothership
Fanfiction(END) Layaknya berlian di angkasa luar Dialah sang pangeran yang selalu indahkan kelamnya malam Si surai kecoklatan yang sarat akan kasih sayang Sembunyikan kekurangan dibalik sebuah senyuman Dia yang hantarkan senja menuju petang Sosok lembut yang...