6. Lost You

4.3K 494 64
                                    

Dunia dengan jutaan rahasia dibalik tabir rumit yang terkadang sembunyikan warna dalam balutan tak kasat mata. Menjadi batasan antara satu takdir dengan takdir lainnya. Tabir itu terbuka, ketika Sang Kuasa mulai bicara, seolah berbisik pada utusannya guna masuk kedalam diri seseorang yang istimewa.

Jeon Jungkook tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan semenyenangkan ini ketika jauh dari sang ibunda. Tidak ada teriakan lara, tidak ada suara kasar menggema, tidak ada makian yang terlontar tanpa iba, dunianya sempurna melihat yang tercinta dengan tawa bebas diluar sana.

Merasa sangat beruntung sebab ada yang sudi mengulurkan tangan ketika dirinya dilanda ujian, dan mungkinkah ini jawaban Tuhan atas doanya selama ini yang menginginkan sang kakak bahagia?

Sudah hampir 3 bulan Jungkook dan kakaknya pergi meninggalkan rumah, berkelana sendiri untuk menghidupi diri ditengah kemajuan zaman yang kian pesat, dan selama itu pula Jungkook bisa merasakan kemajuan yang signifikan pada kondisi psikis kakaknya berkat bantuan Taehyung tentunya.

Jeon Jimin sudah mulai menunjukkan perubahan dengan mengingat berbagai hal yang Taehyung sampaikan, menulis dan menggambar bentuk yang lebih rapi, serta saat ini Jimin sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga seperti memasak telur atau menguleni adonan kue.
Jungkook bahagia melihat kakaknya mulai sembuh, walaupun dirinya tak selalu bisa berada didekat sang kakak sekarang, namun dengan adanya Taehyung yang tak jarang melakukan video call bersama Jimin sedikit membuat rindunya terobati.

"Jungkookie" panggil Namjoon pada Jungkook yang saat itu tengah menata gelas gelas minuman pada tempatnya. Ia menengok seketika.

"Iya, kak?"

"Eum..., begini, apa tidak masalah jika kau pulang sedikit larut malam ini?" tanya nya ragu ragu.

Jungkook tersenyum menanggapi
"Aku tidak keberatan, memang siapa yang akan berkunjung?"

"Akan ada kolega bisnis ayahku, mereka ingin mengadakan jamuan makan malam disini. Rombongan nya banyak sekali, aku kekurangan tenaga kerja" sedikit tidak tega sebenarnya, karena Namjoon jelas tahu Jungkook pasti sangat lelah setelah pulang sekolah, terlebih ketika dirinya mendapati beberapa kali Jungkook yang terkantuk di meja kasir.

"Wahh, pasti kau akan sangat sibuk ya nanti? Tenang saja, kak, aku akan membantumu hingga acaranya selesai"
Bukannya senang, Namjoon malah sedikit tidak enak dengan jawaban Jungkook, ia kesal sendiri mengapa harus mengatakan hal seperti itu pada Jungkook yang jelas tidak akan menolak apapun perintahnya. Menyesal sebab harus membuat pemuda itu terbebani, tapi mau bagaimana, tak ada jalan lain, apalagi mereka hanya memiliki waktu beberapa jam sebelum para tamu datang.

"Aku tidak akan memaksamu, Jungkook, jika kau sudah lelah kau harus menuruti kata-kata ku untuk pulang"

"Arraseo..., baiklah, mari kita mulai saja persiapannya"

.

.

Para tamu sudah mulai berdatangan satu persatu, dan pekerja di cafe itu kian sibuk dengan tugasnya masing masing. Terlihat Jungkook berkali kali bolak balik antara dapur dan meja makan bahkan sampai beberapa kali menabrak orang yang lalu lalang. Hal itu Namjoon sadari, dirinya lantas menghampiri Jungkook yang nampak kepayahan.

"Jungkook-ah, istirahat lah, biar yang lain yang membawa ini"

"Tidak apa, kak, lagipula ini yang terakhir"

"Aatagaa.. Duduklah dengan tenang di ruangan ku, wajahmu tampak sayu, apa kau tidak lelah?"

"Lelah tentu saja, tapi ini sudah tanggung jawabku. Sudahlah, kak sikap mu seperti ini membuatku gemas saja. Hihihi..."

[✔] CASSIOPEIA || Brothership Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang