Seharusnya Taehyung tahu, bahwa dirinya terlampau terlambat untuk mengharap pengampunan dari kedua orang tuanya. Dia tak lagi memiliki waktu untuk berbakti apalagi menemani mereka dihari tua seperti yang dulu pernah ia janjikan. Menyesal saja tidak cukup untuk menjadi hukuman untuknya. Rasa-rasanya, Taehyung ingin bangun dari mimpi buruk ini segera.
Vonis dokter keluar beberapa waktu yang lalu. Tn. Kim mengalami hematoma parah pada kepala, ditambah syok hipovolemik yang fatalnya tidak sempat ditangani dengan tepat lantaran mobil ambulans tak kunjung datang. Tn. Kim dinyatakan meninggal dunia usai kurang lebih 4 jam para dokter berjuang menanganinya di ruang operasi.
Belum cukup hal itu membuat Taehyung hampir hilang kewarasan, ia harus menerima kembali kenyataan pahit ketika ibunya mengalami serangan jantung didepan ruang operasi dan langsung dibawa pergi ke Unit Gawat Darurat. Jujur Taehyung tak tahu lagi apa yang terjadi, sebab setelahnya hanya gelap yang mampu ia tangkap disertai dengan teriakan panik Jungkook dan Namjoon yang memanggil namanya berulang kali.
.....
Syok berat disertai dengan stres dan kelelahan, agaknya mampu membuat Taehyung terlelap sepanjang hari setelah kejadian kemarin. Dia bahkan terpaksa tak bisa ikut memberi penghormatan terakhir kedua orangtuanya lantaran tubuhnya yang masih terlampau lemah, ditambah ia tak kunjung sadar sejak semalam.
Ny. Kim telah menderita penyakit gagal jantung sejak beberapa tahun terakhir. Beliau sangat kaget mendengar kabar mengenai suaminya dan berujung dengan mengalami serangan dadakan sehingga akhirnya malam itu juga dia ikut menyusul suaminya menghadap sang kuasa.
Jangan ditanya lagi bagaimana pedihnya hati Namjoon mendapati keluarga yang amat ia cintai bisa menjadi seberantakan ini. Pria itu sendiri bahkan hampir tak dapat berdiri disaat dirinya masih harus menyambut para tamu dirumah duka. Disampingnya ada Jungkook yang sampai harus kembali memapahnya untuk berdiri. Meskipun berkali-kali Namjoon meminta anak itu untuk pulang saja agar tidak kelelahan, Jungkook tetap menolak dengan alasan Namjoon masih butuh sandaran.
Banyak sekali ternyata kerabat maupun teman dekat juga mahasiswa kampus yang ikut datang kerumah duka, bahkan Seokjin pun juga hadir. Pria yang kabarnya masih di Jepang dan tidak dapat dihubungi itu kini berani menampakkan diri dihadapan Namjoon dan Jungkook yang tengah dirundung duka. Sempat kaget, tetapi mendengar cerita singkat Seokjin sedikit banyak membuat mereka paham. Dokter muda itu juga sudah aktif kembali di rumah sakit seperti dulu. Jeon Hyena juga menyempatkan diri untuk datang ditengah kesibukannya mengurus pekerjaan. Wanita yang tak lain masih ada ikatan saudara dengan Namjoon itu juga memberikan stimulus penyemangat untuk Namjoon yang telah ditinggalkan. Hyena berkata agar Namjoon dan Taehyung tak usah sungkan untuk menganggapnya sebagai ibu untuk mereka.
.
.
Namjoon menatap sendu Jungkook dan Taehyung bergantian. Kedua adiknya itu tengah tertidur lelap dengan posisi berbeda.
Jungkook mengantuk dan tertidur di sofa setelah berbincang panjang dengan ibunya via telepon. Anak itu menolak pulang karena ingin menunggu Taehyung sadar, hingga akhirnya jatuh ketiduran.
Pemuda berdimple itu mendekat kearah Jungkook untuk membenarkan posisi bantal serta menyelimutinya. Udara diluar sudah cukup membekukan sore ini, tentu tubuh juga perlu kehangatan ekstra.
Dilihat dari sisi manapun, sejujurnya Namjoon lah yang sangat butuh istirahat. Kedua mata yang membengkak serta tampilan acak-acakan sungguh bukan gaya Namjoon sama sekali, tetapi ia merasa masih ambil tanggung jawab untuk menjaga kedua adiknya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] CASSIOPEIA || Brothership
Fanfiction(END) Layaknya berlian di angkasa luar Dialah sang pangeran yang selalu indahkan kelamnya malam Si surai kecoklatan yang sarat akan kasih sayang Sembunyikan kekurangan dibalik sebuah senyuman Dia yang hantarkan senja menuju petang Sosok lembut yang...