15

155 12 0
                                    

Kriettt....

"Maaf sudah membuat kalian menunggu."

"Uhukk... Hah?!"Marie terbatuk ketika melihat Jonathan masuk ke ruang makan istana.

Semua orang sudah berkumpul, dan Jonathan datang terlambat.

"Wah, lihat. Udah dewasa ternyata."
"Gantengnyaa..."
"Pasti pake pomade."
"Pssst...."
"Pssstt..."
"Blablabla...."

Jonathan datang terakhir dan satu-satunya orang yang menjadi pusat perhatian dalam acara makan malam.
Semua orang berbisik-bisik.

"Malam, semuanya."sapa Jonathan sambil menarik kursinya.

"Malam."

---------------

"Psstt... Kok telat, Kak?"bisik Eliza yang duduk di sebelah Jonathan.

"Panggilan alam."
"Isshh...."

"Anak-anak!"tegur mama pelan.

Jonathan dan Eliza langsung terdiam.

----------

"Jonathan!"
Jonathan yang tengah berjalan, langsung menoleh ke belakang.

"Ya?"
Dean yang memanggilnya.

"Ah, kami pamit dulu ya? Besok kami masih harus kuliah. Sampai ketemu lagi, Jonathan."ujar Dean.

"Ya, Jonathan. Tadi kami juga udah pamit sama paman dan bibi. Kami pamit ya."sambung Marie sambil memeluk Jonathan.

Jonathan mengangguk dan melambaikan tangan kepada mereka.

-----------

Jonathan merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya.
"Besok udah hari Senin aja, ya?"pikir Jonathan sambil memainkan ponselnya.

Tok Tok Tok
"Siapa?"
"Kakaakk... Ini Rei, aku bareng Ian, hehe."jawab Rei yg mengetuk pintu kamar Jonathan.

Jonathan terkejut dan langsung membukakan pintu kamarnya.

"Kalian ngapain kesini?"tanya Jonathan.
"Mau main petak umpet."jawab Rei.

Jonathan melihat jam yang berada di sudut ruangannya.

"Ini udah jam 10 malam, sana tidur!"perintahnya.

Rei dan Ian cemberut. Jonathan terlihat tidak peduli.

"Rei dan Ian besok masih sekolah kan? Sana tidur! Besok jangan terlambat bangun."ujar Jonathan hendak menutup pintu kamarnya.

"Kami takut."

Jonathan langsung memutar tubuhnya karena bingung.

"Takut apa?"
"Takut balik ke kamar...."ujar Rei sambil menggandeng Ian.

Jonathan menggaruk kepalanya.

"Kami....tidur bareng kakak, yaa?"pinta Rei.
"Ya kakak, yaaaa...?"sambung Ian.

"Nggak."
"Huhu, kakak jahat."
"Biarin, sana balik ke kamar kalian."
"Takut."

Brakk....

Jonathan menutup pintu kamarnya.
Terdengar suara bisik-bisik Rei dan Ian.

"Yaudah. Yuk balik, Ian."ujar Rei sambil menarik tangan Ian.
"Gamau, takut."jawab Ian sambil melepaskan genggaman tangan Rei.

"Apanya yang ditakutin? Kakek selalu jaga kita."balas Rei yang tetap menggandeng Ian.

"Gelap, aku gamau."rintih Ian.

Tok tok tok

"Suara apa itu..? Aku gamau, huhu."rintih Ian.
"Gak ada apa-apa. Dasar penakut, ayo!"ujar Rei yang berani.

Rei melihat kearah lorong gelap yang ada di depan matanya dan mundur selangkah.

"Aku gamau, hiks. Aku gamau, disini aja."tangis Ian.
"Ian....."Rei menjadi ragu.

Cklek..

"Hoi."
Rei dan Ian menengadah ke asal suara.

"Dasar kalian ini."ujar Jonathan sambil tersenyum.

--------

"Kakak, tadi aku dengar suara 'tok tok',"ujar Rei yang menggenggam erat tangan Jonathan.

"Hiks, takut...."Ian mengusap matanya yang basah karena menangis.

Jonathan menggandeng kedua adiknya menuju kamar mereka.

"Gak ada apa-apa, kalian ini ya."balas Jonathan.

Tok tok

"Enggg... Suara apa?"tanya Rei sambil memeluk erat tangan Jonathan.

"Eng...huhu...suara tadi, kakak."rintih Ian.

"Sssttt... Anak cowok jangan takut."ujar Jonathan sambil mengusap rambut Ian.

Tok tok

"Suara apaan sih tuh?"
"Huhu, kak....."rintih Rei.

"Gak ada apa-apa."jawab Jonathan sambil tetap berjalan menggandeng Rei dan Ian.

Tok Tok

"Kakak... Huaaa.... Aku takut.... Aku takut..."tangis Rei.

Ian hanya memeluk tangan Jonathan sambil melihat sekelilingnya dengan mata ketakutan.

"Gak, itu aku, itu aku."Jonathan berbohong. Karena sebenarnya, dia juga tak tahu suara apa itu :v

"Bener...?"tanya Rei terbata-bata.

Jonathan mengangguk.

"Kok kamar kalian jauh banget sih?"tanya Jonathan.

Rei hanya diam sambil menahan tangisnya.

"Kalian tadi ke kamarku, udah gelap begini?"tanya Jonathan lagi.
"Belum, masih terang. Hiks..."jawab Rei.

"Jahhh... Entar aku balik ke kamar, gimana?_-"

Tok Tok

"Suara apaan seh?! Untung bawa HP."

Jonathan menyetel lagu dari HP nya dengan volume penuh.

"Kok setel lagu?"tanya Ian.
"Gak apa-apa, hehe. Habis suara 'tok tok'nya berisik."jawab Jonathan.

"Berisik? Bukannya tadi kaka bilang, itu suara kakak?"tanya Rei.

"Eh iya, lupa :3"

"Eh oh, maksudnya, biar kalian gak takut aja."sela Jonathan.

"Kalo itu suara kakak, kami gak bakal takut..... Tapi kakak bilang, 'suara tok tok nya berisik', berarti daritadi itu....bukan suara yang kakak buat?"tanya Rei.

"Pintar sekali anak ini :3"

"Berarti, kalo bukan suara kakak... Suara siapa..? Huaaaa!!!!!"jerit Rei.

"Yaaa!!! Aku juga gak tau!!!!"

"Hahaha, enggak enggak. Aku cuman bergurau."Jonathan berbohong lagi.

"Huaaa!!! Bohong!! Bohong!! Kakak bohong!! Itu bukan suara kakak!!"tangis Rei kencang.

"Hikks... Ayo balik ke kamar kakak. Ini... Jauh..."rintih Ian.

"Kan kalian yang mau balik ke kamar kalian."bela Jonathan.

"Enggak!!! Kami maunya tidur di kamar kakak!!!"balas Rei

"Iya juga sih :3"

------------

"Dah, tidur kalian!"perintah Jonathan.
"Selamat malam, kak."ujar Rei dan Ian.

"Pada akhirnya mereka tidur dikamarku juga. Dasar."








My Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang