16

210 8 0
                                    

Keesokkan paginya...

"Selamat pagi, Rei..... Anak-anak?" Margareth kaget saat masuk ke kamar Rei dan Ian, tetapi mereka tidak ada disana.

"Huaaaa!!!"jerit Margaret.
"Hei hei, ada apa ini?"tanya Henri yang masuk ke kamar Rei dan Ian karena kaget.

"Anak-anak.... Mereka gak ada dikamarnya!!!"jawab Margaret setengah menjerit.

"Tenang dulu, tenang. Mungkin mereka ada di kolong tempat tidur?"ujar Henri menenangkan Margareth.

"Gak, mereka gak ada di kamar. Ayo cari mereka!"ujar Margaret yang masih mengenakan gaun tidur.

"Hei tu...."

----------

"Selamat pagi, Yang Mulia. Ada yang bisa saya bantu?"tanya Brianna.

"Rei dan Ian.... Mereka gak ada di kamar..." jawab Margaret panik.

"Tenang, Yang Mulia. Kami akan mencari mereka segera," jawab Brianna.

Margareth berlari di belakang Brianna.

"Anu, apa semalam Nona Rei dan Tuan muda Ian sempat keluar kamar?" tanya Brianna sembari berlari.

"Saya gak liat mereka," jawab Margaret pelan.

"Baik. Anda tak usah panik, Yang Mulia. Saya yakin mereka pasti ada disekitar sini," balas Brianna.

------------

Tok Tok Tok

"Eliza, ini mama. Boleh mama masuk?"

"Hoaamm... Ya, masuk aja, Ma."jawab Eliza yang masih menguap.

Margaret dan beberapa pelayan masuk ke kamar Eliza. Eliza terkejut dan langsung membulatkan matanya.

"Kenapa ini?"tanya Eliza yang heran karena Margaret membawa banyak pelayan masuk ke kamarnya.

"Kamu lihat Rei dan Ian?"tanya Margaret gelisah.

Eliza menggeleng, "tapi semalam aku dengar ada banyak anak yang nangis karena takut gelap," jawab Eliza.

"Dimana?"
"Mereka sempat berkeliaran di lorong."
"Ah, mereka disekitar sini," ujar Margaret.

"Itu doang kan? Aku pengen lanjut tidur, hoammm...."ujar Eliza sambil menarik selimutnya.

"Apa maksudnya, Nona muda? Bangun, udah pagi!"perintah Margaret.

Eliza terduduk dengan mata sayu.

------------

Margaret dan beberapa pelayan yang juga khawatir, berjalan kearah kamar Jonathan.

Tok Tok Tok

"Jonathan, boleh mama masuk?" tanya Margaret.

"Hm? Mama?" Jonathan masih diambang-ambang.

"Ya. Boleh mama masuk?"
"Ya, masuk aja."

Krieett...

"Astaga! Rei, Ian!!"jerit Margaret sambil berlari kearah mereka.

Jonathan kaget dan langsung terbangun.

Margaret langsung memeluk kedua anak bungsunya tersebut.
"Astagaaa... Ternyata kalian disini, anak-anak," ujar Margaret.

Eliza berlari kearah kamar Jonathan.

"Pftt... Hahahahaha! Benar kan? Mereka disini?"gelak Eliza sambil menepuk keningnya.

Eliza berjalan memasuki kamar Jonathan, dan masih tetap tertawa.

"Diamlah!"perintah Jonathan.

"Hahaha, kalian ini. Pagi pagi udah bikin keributan."canda Eliza sambil mengusap rambut Ian.

Margareth tertawa kecil. Dia menggandeng Rei dan Ian menuju kamar mereka. Para pelayan pun bubar.

Eliza masih menetap di kamar Jonathan.
"Kau ngapain?"
"Akh, geseran dong. Aku masih mau tidur."
"Sana sana!! Balik ke kamarmu!"perintah Jonathan.

"Diamlah!" Eliza menarik bantal dan memejamkan mata.
Jonathan berdecak

Musik biola dan cello mulai bermain di balkon kamar Jonathan.

"Dengar itu? Udah waktunya bangun dan mandi."balas Jonathan.

Eliza menatap Jonathan kesal dan beranjak dari tempat tidur.

------------

"Pagi, Ma, Pa, Nek," sapa Jonathan saat tiba di ruang makan keluarga.

"Pagi juga, Jo," balas Henrik.
Jonathan menarik kursinya dan duduk.

"Hm? Mana Eliza?"tanya Henrik.
"Aku---"

"Pagi, Pa, Ma, Nenek," ujar Eliza dari kejauhan.

"Kau telat, Eliz. Sini duduk dan makan sarapanmu," balas Henrik sambil tetap membaca korannya.

"Maaf, Papa. Aku buru-buru, harus cepat ke sekolah," sahut Eliza sambil melahap roti selai kacang.

"Duduklah dulu, jangan makan  buru-buru begitu!"perintah Ingrid (Nenek).

Eliza menghela napas, dan duduk di kursinya.

"Jangan buru-buru, Eliz. Makannya pelan-pelan aja, belum terlambat juga kok," ujar Margaret.

Eliza terlihat pasrah dan tetap mengunyah roti selai kacangnya.

Jonathan meletakkan pisau dan garpunya.
"Aku selesai. Aku berangkat sekolah dulu ya?"pamit Jonathan sambil bangkit berdiri dari duduknya.

Jonathan mengecup kedua pipi Margaret.
"Hati-hati ya, Jo," ujar Margaret.

Jonathan mengangguk.
"Aku berangkat ya, Pa, Nek. Sampai jumpa saat makan siang," pamit Jonathan sambil melambai kearah mereka.

Eliza terlihat memutar bola matanya dan langsung ikut berdiri.
"Kami berangkat. Dadahh, Pa, Ma, Nek," pamit Eliza sambil mendorong kecil Jonathan.

My Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang