18

88 4 0
                                    

"Tadi dia melewati kantor saya, jadi saya tahu," lanjut Theresa.

Beatrice mangut-mangut.

"Maaf... Saya mau bertanya.."ujar Beatrice pelan.
Theresa mengangkat kepalanya.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Anu... Itu.... Apa Jonathan diperlakukan berbeda disini?"tanya Beatrice pelan.

"Berbeda? Maksudnya?"
"Diperlakukan istimewa, maksudku...."jawab Beatrice pelan.

Theresa menatap Beatrice lurus dan Beatrice merasa bersalah.

"Ah! Maafkan aku. Aku lancang sekali. Maaf," Beatrice menundukkan kepalanya serendah mungkin.

Theresa tertawa pelan.
"Dia itu.... Di hari pertamanya sekolah dia datang ke kantor guru. Kau tahu? Dia dengan lantang berkata...."

----------------

"Tolong, kumohon. Untuk para dewan guru dan Suster. Aku mohon, anggap aku sama seperti anak-anak lain. Tolong jangan perlakukan aku berbeda dan istimewa. Terimakasih."

------------------

"Waw itu...."

"Ya! Dan karna itu, kami memutuskan untuk memberi tahu semua murid disini, agar dapat berteman dengan Jonathan tanpa memandang gelar," jawab Theresa.

Mata Beatrice berbinar-binar.

Theresa meliriknya dan terkekeh.
"Kau mulai suka padanya?"
"Ah sejujurnya dari dulu, tapi lebih ke nge-fans."jawab Beatrice antusias.

"Ya saya mengerti. Tapi kau benar-benar sudah ketemu di dunia nyata kan? Kau bisa benar-benar suka padanya... Atau mungkin lebih?" canda Theresa.

Pipi Beatrice merona merah.

Theresa tertawa, "silahkan saja, Nak. Kau boleh jatuh cinta padanya, aku tak punya hak melarangmu," ujar Theresa. Beatrice tersipu malu.

"Tapi satu hal yang pasti."

Beatrice mengangkat kepalanya. Wajah Theresa berubah serius.

"Dilarang pacaran di kawasan sekolah! Paham?!" lanjut Theresa dengan nada tinggi.

Beatrice tersentak, "tunggu. Kenapa?"
"Anak itu... Beberapa bulan lalu ketahuan pacaran, dan kau tau akibatnya?"

Beatrice menggeleng, "mereka sudah putus!" jawab Theresa.

"K..kok bisa?!"
"Peraturan tetap sekolah ini! Dilarang pacaran di kawasan sekolah!"

Beatrice menganga, "tapi kalau sudah pulang sekolah?"

"Kalian boleh pacaran saat kalian sudah melepas seragam sekolah dan berada di luar kawasan sekolah," jawab Theresa sambil berdiri dengan punggung tegap.

"Nah, kau sebagai anak baru. Aku akan berikan buku pedoman ini padamu," ujar Theresa sambil menyodorkan buku pedoman.

"Bacalah buku itu. Isinya tentang segala peraturan dan tata tertib sekolah, jadwal pelajaran, daftar dewan guru dan lain-lain. Baca dan pahami," ujar Theresa panjang lebar.

"B..baik, terimakasih," jawab Beatrice terbata.

Theresa menyodorkan dokumen yang dibawa Beatrice tadi, "ini dokumenmu. Kau boleh pulang,"

"Terimakasih, sampai jumpa," Beatrice berjalan keluar dari kantor kepala sekolah.

---------------

Krieett...

"Fuhhh udah selesai..."

Mata Beatrice membelalak dan wajahnya merah padam. Ia melompat kegirangan dan tersenyum selebar mungkin.

"Aku bakal kasih tau mama di rumah nanti."

----------

"Ma, aku pulanggg!!"sapa Beatrice dengan riang.

"Selamat datang, Sayang. Gimana tadi? Udah liat sekolahnya?"tanya Anna sambil mengecup kening Beatrice.

Beatrice mengangguk semangat dan mulai menceritakan apa yang baru saja dia alami.

"Wah itu pasti keren banget, bisa ketemu pangeran negeri ini. Kamu beruntung, Nak."jawab Anna sambil tersenyum lebar.
Beatrice mengangguk semangat.

"Semoga itu bisa jadi semangatmu ya, Sayang,"kata Anna sambil mengusap rambut Beatrice.

--------

"Hmph! Kemana anak itu?"tanya Margaret kesal.
Margaret sembari tadi tidak berhenti bolak-balik dan terus melihat arloji nya.

Seketika Henri mengalihkan perhatian dari koran yang sedang dibacanya, "duduk dulu, mungkin Jonathan ada kerja kelompok dan belum kasih kabar,"kata Henri yang berusaha menenangkan Margaret.

"Tapi, biasanya jam segini, dia sudah sampai di Istana!"balas Margaret.
Henri tersentak dan langsung meletakkan korannya.

"Dia akan sampai sebentar lagi, Sayang. Duduklah dulu, daritadi kamu bolak-balik terus,"bujuk Henri.

Margaret masih bersikeras.

"Aku pulang,"
"Darimana saja?"tanya Margaret sambil menyilangkan tangan depan dada.

Jonathan mengernyitkan dahi, "loh? emang sekarang jam berapa?"Jonathan balik bertanya.
Ia melirik jam tangannya dan meringis.

"Jawab Mama, kamu darimana?"ulang Margaret.

Jonathan baru mau menjawab, Margaret langsung menyela,"duduk sini, Mama mau dengar penjelasanmu,"ujar Margaret dingin.

Jonathan pasrah dan duduk berhadapan dengan sang ibu.

"Nah, jelaskan!"
"Ma, tadi aku habis makan taco bareng teman-teman, aku gak tau kalau bakal lama banget, sampai aku gak bisa ikut makan siang hari ini..."jelas Jonathan.

----------

My Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang