Lima

107 22 3
                                    

Sejenak menatap semesta agar tahu bahwa semesta menyajikan keindahan sejak pandangan pertama. Mata teduh nan senyum manis berlesung pipi dari mu membuat ku berlama-lama betah menatap mu sebagai salah satu objek keindahan semesta.

-Kenan Faransyah

Pagi ini, seorang gadis masih berbalut selimut dan enggan untuk beranjak siapa lagi kalau bukan Sanjani, hingga mama nya datang memeriksa ke kamar Sanjani.

"Aniii, bangun nak udah siang kamu ngga ke sekolah?". Ujar mama Sanjani sambil menggoyang-goyang badan Sanjani.

"Ma, badan Sanjani ngga enak". Dengan suara bergetar nya

"Ya allah Sanjaniiii badan kamu panas nak, ya sudah biar bapak kamu yang bikin surat suruh mengatarkan ke sekolah kamu. Kamu istirahat aja, mama ke dapur dulu ngambil sarapan" oceh mama Sanjani yang kelewat bawel jika anak nya sedang sakit.

Kemarin Sanjani masih terlihat baik-baik saja, namun entah mengapa hari ini badan Sanjani kembali drop, padahal hari ini Sanjani ada jadwal latihan OSN bersama teman se-tim nya terpaksa Sanjani absen terlebih dahulu dan membiarkan ayah nya yang mengurus surat izin sakit nya.

~Disekolah
_____

Bel baru saja berbunyi namun sosok teman sebangku nya belum juga terlihat, Diah memang khawatir dengan Sanjani se-gimanapun dia menyebalkan tetap saja naluri teman tak bisa dibohongi.

"Duhh Sanjani kemana sih? Ngga mungkin kan Sanjani terjebak debu yang terlalu banyak di tempat tinggal dia?" Oceh Bella sambil sesekali melihat gawai nya, menunggu balasan dari Sanjani yang dari tadi belum juga membalas.

Btw, tempat tinggal Sanjani memang dekat dengan PT yang mengelola semen sehingga banyak sekali debu disekitar tempat berdiri nya PT tersebut. Teman Sanjani pun enggan jika main ke rumah Sanjani terlebih rumah Sanjani jauh dari Sekolah mereka. Mereka selalu saja menolak jika Sanjani mengajak mereka main dengan alasan takut berjerawat, takut muka nya berminyak dan seribu alasan lain yang mereka keluarkan. Padahal, Sanjani yang sudah tinggal di situ selama belasan tahun pun memiliki muka masih terbilang mulus walau terdapat sedikit bekas jerawat tapi tak mengurangi kemanisan yang terpancar dari wajah ayu Sanjani.

Disaat sedang panik, tiba-tiba Yana datang dan memberi tahu bahwa Sanjani sakit dan Bapak nya sendiri yang mengantarkan surat lalu menitipkan ke salah satu siswa sekolah ini untuk diberikan ke kelas Sanjani.
Helaan nafas lega keluar begitu saja, mengetahui teman sebangku nya sakit. Tak dibilang lega juga, namun setidaknya Bella sudah mengetahui kabar dari teman sebangku nya sehingga dia tidak uring-uringan dan memikirkan yang aneh-aneh tentang teman sebangku nya itu.

"Dasar Sanjani, padahal kemarin masih bertingkah konyol sekarang tiba-tiba sakit aja tuh anak, kadang gue ngga percaya aja cewe cerewet kaya Ani bisa sakit" ucap Bella sambil memasukan gawai nya ke dalam tas.

"Nama nya juga takdir, gimana sih lu? Mending lu doain semoga dia cepet sembuh biar cepet balik lagi ke kelas" ujar Rena.

"Aamiin, gue kangen bacotan ani. Mana ini anak dichat kagak bales-bales lagi" ujar Bella sambil merengut dengan kesana nya.

"Udah ahh daripada kesel mending kantin aja yuk, kebetulan jam pertama sampai istirahat guru ngga masuk. Gue laper nih, setelah kenyang mending ke UKS buat tiduran" ajak Raya yang sengaja agar membuat susasana lebih enjoy, meskipun dia sendiri khawatir dengan keadaan Sanjani di sana.

"Nah kalo urusan kantin dan UKS mah gue no satu, kuy cabutt" Bella langsung bangkit sedikit melupakan Sanjani karena Bella memang doyan makan, sebelas-dua belas sama Sanjani.

"Yaelahh lu mah giliran makan ajaa no satu, tadi aja uring-uringan. Ngga ada Ani justru lu yang sarap yaa" ucap Raya disertai kekehan teman-teman nya.

"Kalo ngomong emang suka bener, kuy ahh jangan banyak bacod" menarik tangan teman-teman nya menuju ke kantin.

Setelah mereka tiba di kantin, mereka langsung memesan makanan dan minuman kesukaan mereka masing-masing. Mereka selalu pergi bersama ber-lima yang terdiri dari : Sanjani, Ratna, Diah, Bella dan Yana. Mereka bukan geng dan mereka memberi nama pertemenan mereka dengan sama "Squad". Karena mereka terlalu sering pergi bersama banyak banget teman-teman nya berfikiran mereka ber-geng namun mereka tidak peduli dengan anggapan itu toh mereka juga mau berbaur dengan siapapun.

Setiap hari nya pertemanan mereka selalu dihiasi canda dan tawa, tak jarang salah satu mereka kena bully dan berakhir ngambek, namun tak lama lagi dengan sendiri nya akan lupa. Saat sedang bercanda gurau tiba-tiba meja mereka didatangi oleh seorang cowo yang beralis tebal dengan muka yang dingin.

"Sanjani mana?" tanya Kenan langsung to the point.

"Eh lu dateng-dateng ucap permisi kek malah langsung  nanya Sanjani" sewot Bella sambil melirik sinis kearah Kenan.

"Ngga usah basa-basi, Sanjani mana?" ulang Kenan dengan nada dingin nya.

"Sanjani sakit, dia ngga masuk sekolah. Kita juga belum tahu Sanjani sakit apa belum ada kabar dari tadi pagi" jawab Bella dengan helaan nafas nya karena percuma juga menutupi nya dari orang yang sedang kasmaran terhadap sahabat nya itu pasti saja tingkat ke-kepoan nya melebihi dora.

"Thanks" kata Kenan, kemudian berlalu meninggalkan mereka tanpa pamit.

"Tuh anak udah kaya jailangkung aja, datang tak diundang pulang tak diantar" omel Bella, saking kesal nya dengan Kenan.

Setelah itu, mereka kembali melanjutkan makan nya dan membuang jauh kekesalan terhadap Kenan.

Sementara itu, terlihat wajah khawatir dari seorang Kenan setelah mengetahui Sanjani sakit tanpa memberitahu dia terlebih dahulu. Lagian Kenan juga sadar jika dia belum menjadi seorang yang berarti buat Sanjani namun kekhawatiran Kenan  terhadap Sanjani sungguh tak bisa dielakan lagi hingga membuat ia malas untuk menemui pembimbing OSN-nya dan berakhir dia tak ikut latihan hari ini. Sejujurnya Kenan ingin menengok Sanjani namun rasa keberanian nya belum sebesar itu, dia masih memastikan perasaan nya apakah benar-benar sayang atau cuman sekedar rasa suka saja. Akhirnya dia memutuskan kembali ke kelas, ikut bermain game dengan teman-teman nya untuk menghilangkan pikiran tentang Sanjani yang sungguh menguras otak-nya.

Yeayy akhirnya bisa update setelah sekian lama tak update. Maaf yaa para reader, doakan saja semoga ide ku lancar hingga bisa update sesering mungkin 🖤

SanjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang