MPBB\\24

40.4K 1.5K 337
                                    

Risalah Hati....

Hidupku tanpa cintamu
Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmuBagai panas tanpa hujan
Jiwaku berbisik
Lirih
Ku harus milikimu
Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta
Kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang
Karena telah terbiasa
Simpan mawar yang ku beri
Mungkin wanginya mengilhami
Sudikah dirimu untukKenali aku dulu
Sebelum kau ludahi aku
Sebelum kau robek hatiku
Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta
KepadakuBeri sedikit waktu
Biar cinta datang
Karena telah terbiasa
Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta
Kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datangKarena telah terbiasa

♔My Precious Bastard Boyfriend♔


Di depan ruang operasi, Dylan gelisah. Tangannya gemetar dan jantungnya terus berpacu cepat. Dylan begitu cemas dengan kondisi Brighita.

Beberapa jam sebelum kecelakaan.

Tatapan Dylan masih sedatar tadi saat terakhir kali Brighita pergi meninggalkan kantornya. Ia tidak bermaksud mengatakan itu kepadanya. Hanya saja, ingatan tentang Brighita yang akan mencoba melupakannya dan membuka hati untuk pria lain, membuat Dylan memanas.

Dan buruknya, Dylan tidak mampu mengontrol emosinya yang meledak-ledak itu. Dalam hati kecilnya, Dylan bahagia mengetahui Brighita mengandung anaknya, darah dagingnya.

Dylan menyesal telah berkata seburuk itu pada Brighita. Dylan menyesal. Sungguh.

"Sir, aku.." ucapan Lucy terhenti saat Dylan menatapnya tajam, setajam pedang yang mampu menusuknya.

"Pergi."

Lucy membeo. "Apa.."

"Aku melepasmu. KAU PERGILAH SEJAUH MUNGKIN DARI HIDUPKU!!" Teriak Dylan, membuat Lucy menciut dan hampir meneteskan air matanya.

Selama ia mengenal Dylan, baru kali ini Dylan membentaknya seperti itu.

"Sir, tapi kau tidak bisa menyuruhku pergi begitu saja! Aku sedang mengandung anakmu!" ucap Lucy tak kalah tinggi.

Bagaimana bisa Lucy pergi begitu saja setelah apa yang telah di perbuat Dylan terhadapnya.

"Kau pikir aku bodoh?! Anak itu bukan darah daging ku." Dylan mengeluarkan smirk andalannya.

Lucy merinding melihatnya. Dylan tak semudah dugaannya. Pria itu ternyata bukan pria bodoh yang mampu di jebak.

Dylan melangkah maju, memojokkan tubuh Lucy. Menghimpitnya di antara dinding.

"Kau mencoba mempermainkanku?" tangan Dylan membelai wajah Lucy yang kini mulai berkeringat dingin.

Dihadapannya telah berdiri sosok lain dari Dylan yang belum pernah ia lihat.

"Dia anak dari kekasihmu. Bukankah, pria itu kembali sebulan yang lalu?"

"Kau harus tau, aku terlalu pintar untuk tidak menghamilimu. Kau bukan wanita yang pantas untuk menerima benihku. Dan apa kau lupa? Aku selalu melakukannya dengan bersih."

"Jangan coba-coba untuk mengancam Brighita. Bahkan jangan berharap untuk menggantikan posisinya."

Lucy menatap mata Dylan yang menggelap. Jadi Dylan tau apa yang di bicarakannya bersama Brighita.

"Kau terkejut? Aku tidak akan mungkin membiarkan orang yang aku cintai terluka, kecuali aku yang melakukannya sendiri."

Hah? Lucy telah salah mengenali Dylan.

My Precious Bastard Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang