4. Kencan Pertama

40 6 4
                                    

Bara dan adik sepupunya, Kalin, sedang asik bermain playstation. Sudah hampir 2 jam mereka berebut bola untuk dimasukkan ke gawang lawan.

Kalin, gadis cantik yang memiliki hobi seorang laki-laki. Yakni, bermain game bola, menonton bola, menonton motogp, bahkan bermain bola dilapangan bersama anak komplek lainnya. Terkadang Jayden susah payah merubah kebiasaan adiknya untuk menjadi gadis normal. Namun ia sadar, itu adalah kelebihannya dan Jayden mulai saat itu selalu mendukungnya dalam segi apapun.

Kalin berulang kali juara futsal dan sepak bola antar kota, provinsi, bahkan internasional.

"Ah udah ah mata gua lagi picek bang" Kalin meletakkan konsol stiknya.

Mereka sepakat untuk berhenti bermain. Walau hari ini hari Minggu, Bara juga punya jadwal lain. Mengajak Fira keluar nanti sore sampai malam untuk jalan-jalan.

"Bang, jadi bucinin Fira?" tanya Kalin menatap wajahnya.

"Masih kecil ngerti bucin aja lu Lin"

"Gua beda setahun dari lu astaga" Kalin mengusap wajahnya. Barangkali Kalin gemas mengganggu Bara. "Cie, abangku akhirnya kencan. Bawain cemilan ya kalo balik" kata Kalin mendorong-dorong badan Bara.

"Iye iye astaga, cerewet amat" Bara berdiri mengacak rambut Kalin dan pergi ke kamarnya.

Hanya ada Bara, Kalin dan beberapa asisten rumah tangga yang ada di rumah.

Om Raden dan Jayden sedang rapat dengan koleganya di kantor.

Minggu yang membosankan. Tidak ada jadwal ekstrakulikuler di sekolah, futsal diliburkan dahulu, tongkrongannya tidak berkumpul di tempat biasanya, tidak ada yang mengajak Bara keluar sampai ia nanti pergi bersama Fira.

Bara melangkah ke dapur, membuka kulkas dan mengambil sepiring salad buah dan kemudian kembali ke kamarnya. Duduk di kursi belajarnya dan menyalakan laptopnya. Beberapa projek sekolah, tugas dan remedial belum ia kerjakan sepenuhnya. Karena hari ini Bara sedang malas, jadi ia melanjutkan menonton serial yang baru ditontonnya, 13 Reasons Why Season 2. Karena serial itu, sengaja membeli tape kecil untuk mendengar lagu seperti yang ada di serial itu.

Waktu menunjukkan jam 11. Bara berhenti menonton dan entah ia berniat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Hanya membutuhkan satu setengah jam, ia sudah menyelesaikan hampir semua tugas. Bara mematikan laptopnya, lelah.

Ia memasang headset di kepalanya dan menancapkannya ke tape yang ia beli itu. Banyak sekali lagu-lagu yang ia ambil dari soundtrack beberapa film.

Sejenak ia memejamkan mata dan bersender di kursinya.

Bara mengangguk-anggukan kepalanya mengikuti irama musik itu. Sesekali mulutnya komat-kamit ikut menyanyikan namun tanpa bersuara. Lagu yang termasuk dalam list favoritnya sudah menjadi teman bosan Bara.

Bara membuka matanya dan ia membuka hp-nya.

Calon🌌

: you
Fira, sibuk??

Sebenarnya Bara tau Fira sibuk, hanya saja ia ingin tau kabarnya.

Bucin.

Bara membuka lemari makanan cemilannya dan teringat sesuatu. Dengam terburu-buru ia mengenqlan jaket kulitnya dan mengambil kunci motor. Bara bergegas pergi ke bawah.

Salam KenalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang