[AMM : ONE]

515 151 371
                                    

Happy reading~

SELAMAT MEMBACA CERITA AMPLOP MERAH MUDA CHAPTER SATU<3

💌💌💌

[ONE]
"biarkan aku merasakan rasa bahagia  ini sebentar saja, karena selama bertahun-tahun aku selalu menantinya"
.
Sheryl Lakeyza Putri
.

"Apa tuh?"

Kening Sheryl mengerut, terkejut ketika menemukan sebuah amplop berwarna merah muda berada di lokernya. Tanpa setitik pun kotoran atau debu yang menempel.

Kagum sekaligus bingung. Sheryl tidak menyangka ada juga orang yang menyukainya selama hampir tujuh belas tahun ia hidup, selain kedua orang tua.

Sheryl mengendikkan bahu tidak tahu. Ia membolak-balikan amplop itu, berusaha mencari petunjuk siapa pengirimnya dan apakah benar loker Sheryl adalah loker yang orang itu tuju. Bisa jadi, pengirimnya salah memasukkan, kan?

"Kayaknya surat cinta deh," tebak Jessy-teman Sheryl yang berdiri di depan lokernya sendiri. Tepat di sebelah loker milik Sheryl.

"Masa sih?"

"Liat aja tuh warnanya, cucok banget hahaha! Syukur deh, kalo ada yang naksir lo juga akhirnya," ujar Jessy masih dengan tawaanya yang mendengung.

"Semoga, hehe."

Bohong jika Sheryl tidak bahagia. Ia sangat senang dan langsung merasa istimewa mendapat sepucuk surat tanpa nama. Dia sudah bosan dipanggil jones seumur hidup oleh teman sekelasnya, tapi tidak ada alasan Sheryl untuk membantah julukan itu.

Semua temannya tau, bahwa selama ini tidak ada yang pernah jatuh hati pada Sheryl. Mungkin ada, tapi bisa saja orang itu tidak ingin Sheryl berhenti diejek. Pasti pengagum rahasianya lah yang mengirimkannya, pikir Sheryl.

Ia tersenyum lebar, dan memeluk Jessy erat. "Akhirnya!! Ada juga yang berani ngasih ini ke gue!"

"Iya syukur, tapi lepas dong! Lesbi tau gak," cibir Jessy ketika sadar dilihat aneh oleh beberapa siswa yang melintas.

Sheryl terkekeh, ia melepaskan pelukannya dan kembali menyunggingkan senyum yang sangat lebar. Seperti orang gila yang baru diberi makan.

"Gak sabar buka!! Yuk masuk ke kelas!" ajak Sheryl tidak sabaran menarik tangan Jessy tanpa ijin.

Jessy mendengus pasrah, temannya ini memang suka sekali menarik tangan orang dengan kejam. Ia berharap, orang yang mengirim amplop itu tidak salah menyukai Sheryl, bisa-bisa tiap harinya mereka tarik-tarikan tangan.

"Duduk," perintah Sheryl ketika sampai di kelas, ia duduk di bangkunya barisan terakhir. Barisan murid teladan jika dilihat dari sudut pandang orang malas.

"Cepetan buka." Jessy balik memerintah, ia sangat penasaran bagaimana ada seseorang yang ternyata menyukai makhluk macam Sheryl.

Sheryl mengangguk, matanya masih berbinar dan hatinya pun ikut berdegup kencang. Ini kali pertama dirinya merasa spesial.

Ia tidak sabar akan pamer pada semua temannya yang selama ini mengejeknya. Ia ingin membuktikan, bahwa dirinya memang gadis normal yang masih disukai laki-laki.

Baru membuka sedikit ujung perekat, Sheryl menghentikan aktivitasnya. Dia berubah pikiran. Sepertinya ini urusan pribadi, Sheryl tidak mau menahan malu ketika ternyata isi amplop itu tidak seperti yang ia duga.

Amplop Merah Muda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang