Happy reading ~
SELAMAT MEMBACA CERITA AMPLOP MERAH MUDA CHAPTER LIMA BELAS <3
💌💌💌
[FIFTEEN]
"Nyatanya, mendekatimu tak semudah ketika kau mendekatiku"
.
.
.Malam hari ini, tidak seperti malam hari seperti yang lain. Yang biasanya Sheryl gunakan untuk bermain ponsel sambil rebahan, justru malam ini Sheryl gunakan untuk menjelajahi seisi kota dari sudut kanan hingga kiri.
Sudah hampir 10 konter ataupun toko elektronik yang menolak dirinya untuk dimintai bantuan. Jika saja Gerda tidak mendesaknya dan mengancam entah apa rencana cowok itu, pastilah Sheryl tidak perlu repot seperti ini.
Ayahnya tidak pulang sampai besok pagi, dengan alasan lembur. Itulah info yang Sheryl dapatkan setelah menelpon ayahnya beberapa kali. Dia mencebik, kenapa pria itu selalu pulang telat dan tidak bisa mengantarnya.
Padahal dirinya sama sekali belum menyentuh tugas prakarya membuat kerajinan sejak seminggu yang lalu. Maklumlah, Sheryl anak pemalas sekaligus memakai sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Jadi, ia hanya akan mengerjakan tugasnya pada malam hari tepat ketika esok harinya dikumpulkan.
Ditambah lagi dengan masalah Mamanya yang marah akibat tahu vas bunga kesayangannya pecah, lengkap sudah penderitaan Sheryl malam ini. Ia hanya berharap, dirinya bisa berubah wujud menjadi vas bunga.
"Mas, bisa benerin handphone ini gak? Rusaknya sih gara-gara kejebur," tutur Sheryl saat sampai di depan etalase di sebuah konter sudut kota.
"Coba saya liat Mbak." Pria penjaga konter tersebut mengambil ponsel yang diserahkan oleh Sheryl. Hanya butuh satu menit untuknya meneliti.
"Gimana Mas? Bisa?" tanya Sheryl yang sudah tak sabaran. Dia merapal doa, semoga saja ponsel Gerda bisa diperbaiki di sini.
Pria penjaga konter tadi terkekeh pelan, menutup kembali case ponsel tersebut. "Ini bukan gara-gara kejebur Mbak, ini rusak udah dari lama?"
Mata Sheryl yang semula sayup-sayup menahan ngantuk, seketika mengerjap ikut meneliti ponsel milik Gerda sambil mengerutkan dahi.
"Maksudnya, Mas?"
"Kalau ini sih bukan gara-gara kejebur, tapi udah rusak gara-gara baterainya bonyok kayak gini," ujar Pria itu sambil menunjukkan baterai handphone yang ia ambil kembali.
Sheryl segera merebut baterai yang penjaga konter itu pegang. Benar saja, benda itu sudah gepeng berbengkok hampir membentuk huruf U. Merah tomat seketika menghiasi warna pipinya.
"Oh iya, maaf ya Mas." Sheryl menunduk malu. Memasukkan baterai itu kembali pada tempatnya dan pamit untuk pergi sekaligus meminta maaf.
Apakah Gerda sengaja mengerjainya? Ini yang dia inginkan? Membuat Sheryl letih hanya untuk mencari konter yang mau menerimanya, dan seperti inilah hasilnya? Ponsel itu sudah rusak sebelum terjebur!
Sungguh, Sheryl ingin menjatuhkan Gerda ke dalam sungai! Benar-benar ingin!
"Sialan! Dasar bocah sinting! Bikin gue capek aja, ditambah malu lagi!! Awas aja lo Gerda sinting!!" Teriak gadis itu di tengah jalan. Tak peduli dengan lirikan aneh dari orang yang melintas. Toh, dirinya memang cewek aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amplop Merah Muda [HIATUS]
Teen Fiction[ON GOING] - Update seminggu sekali tiap malam sabtu/minggu #Readinglist mei 2019 in teenlit indonesia #2 in surat cinta [11/07/19] #39 in secret admirer [11/07/19] Katanya, amplop berwarna merah muda menandakan surat cinta. Tapi, apakah amplop me...