Bahagia Lagi #4

351 18 2
                                        

Ken duduk di kursi yang tadi Lily duduki. Semua melongo menatap Ken dan Virey. Pipi Virey bersemu merah. "Kaku banget." Kata Ken sambil terkekeh. Ken mengeluarkan sebuah makanan dari kantongnya (Gak boleh nyebut merek, pokoknya makanan stik •>•) dan memberikannya pada Virey. "Buat kamu." Katanya.

Virey menerimanya. "Makasih." Sahut Virey sembari tersenyum. Ken balas tersenyum. "Rumahmu dimana?" Tanya Ken. Virey menjawab dan tanya jawab pun terus berlangsung. Mereka mengobrol seperti sudah sangat akrab. Virey melihat kearah jam dinding. Lima menit lagi masuk.

"Yuneki-Senpai, aku ke kelas duluan ya. Takut telat." Kata Virey sambil berdiri dari kursinya. "Oke. Aku juga mau kembali ke kelas kok. Oh iya, jangan panggil aku dengan nama marga-ku, panggil saja Ken." Kata Ken sambil tersenyum. Virey mengangguk lalu pergi ke kelasnya.

S
.
K
.
I
.
P

Pulang sekolah... "Berhasil gak tadi?" Tanya Lily. Virey mengangguk. "Eh." Jawab Virey sambil menggeleng cepat. "Berhasil apaan coba ih?" Batin Virey. Pipinya merah. Lily terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu. "Hahaha. Kamu kalau suka ngaku aja sama aku. Aku kan sahabatmu." Kata Lily.

"I... Iya! Aku suka sama Ken. Kenapa?!" Kata Virey sedikit berteriak karena kesal. "Wah!" Sahut Lily. Lily terkekeh. "Haha. Kalau begitu, kenapa gak ajak Ken jalan aja?" Tanya Lily. "Idih apaan coba. Orang baru kenal masa langsung ajak jalan-jalan." Sahut Virey.

"Kamu dapet nomor hapenya?"
"Gak."
"Minta lah."
"Malu ah."

Tak terasa, sudah sampai lampu merah. Virey dan Lily berpisah. "Dadah... Sampai ketemu besok!" Kata Lily sambil melambaikan tangannya. "Dah!" Sahut Virey sambil membalas lambaian tangan Lily.

Sampai rumah... "Aku pulang." Kata Virey langsung membuka sepatunya. Virey langsung berlari ke kamarnya dan langsung merebahkan dirinya dikasur. Virey merasa sangat bahagia. Ini kedua kalinya dia merasa sangat bahagia. Pertama saat ketemu Lily, dan sekarang Ken. "Apa aku bermimpi?" Batinnya. Mukanya bersemu merah.

Virey membuka hapenya. Ada chat dari Yuu-Kun.

Yuu-Kun: "Hai😙"
Virey: "Hai juga. Kamu lagi apa?"
Yuu-Kun: "Lagi chat-an sama orang tercantik."
Virey: "Siapa tuh?"
Yuu-Kun: "Kamu lah. Siapa lagi? 😙"
Virey: "Kayak pernah lihat muka aku aja."
Yuu-Kun: "Ngebayanginnya aja udah cantik apalagi aslinya. Haha."
Virey: "Ih... Jangan gitu. Aku jadi malu :v"
Yuu-Kun: "Pengen deh lihat pipi kamu merah."
Virey: "Yaudah yuk ketemu di real life."
Yuu-Kun: "Ayo lah! Haha."
Virey: "Haha. Yaudah deh, aku masih ada jadwal anime yang menunggu eaak :v."
Yuu-Kun: "Sama. Haha. Yaudah ya... Bye."
Virey: "Bye😙"

Virey mematikan ponselnya lalu mengambil laptop. Dia membuka aplikasi untuk melihat anime. Kali ini dia menonton 'Snow White with Red Hair/Akagami no Shirayuki Hime'. Virey pun langsung asyik menonton anime tersebut.

Satu episode anime selesai. "Ya ampun. Aku sampai lupa mandi dan ganti baju." Kata Virey. Virey langsung bergegas mandi. Sekarang dia memakai piyama biru bergambar teddy bear. Rambut panjangnya di kuncir.

Virey kembali melanjutkan nonton anime.

Dasar otaku-Author
Padahal, lu sendiri juga otaku. Malah wibu-reader
Iya juga ya.-Author

Mamah mengetuk pintu kamar Virey. "Virey, buka pintunya." Kata mamah sambil berusaha membuka pintu. Ya, Virey memang biasa mengunci pintu kamarnya.

Virey segera mem-pause video animenya lalu membuka pintu kamarnya. "Kenapa?" Tanya Virey. "Ayo makan malam. Makannya udah siap tuh." Kata mamah. Virey mengangguk. Mamah dan Virey pun turun menuju lantai satu. Mereka pun makan berdua di meja makan.

"Bagaimana di sekolah?" Tanya mamah. "Seperti biasa." Jawab Virey singkat. Tidak ada topik pembicaraan lain setelah itu. Mereka hanya makan dalam diam.

Selesai makan... "Terima kasih untuk makanannya." Kata Virey sembari membereskan piring dan sumpitnya. Lalu Virey kembali ke kamarnya. Virey mengunci pintunya lagi lalu melanjutkan nonton anime.

Sungguh otaku sekali karakter ini :)

S
.
K
.
I
.
P

Di sekolah... Kali ini Virey bersama Lily. Virey dan Lily asyik mengobrol. "Eh, Lily. Kenapa kamu kemarin pura-pura ke kamar mandi?" Tanya Virey. "Biar kalian ada waktu berdua." Jawab Lily enteng. Virey melotot. "Kamu tahu gak?! Kemarin tuh jantung aku mau copot karena terlalu deg-degan pas sama dia." Kata Virey sambil mengguncang-guncangkan tubuh Lily.

Lily tertawa. "Berarti aku tepat kan?" Tanya Lily yang masih tertawa. Virey menggeleng cepat. Mukanya bersemu merah. "Aku tahu dari muka kamu." Kata Lily dan langsung berlari. Virey kesal dengan tingkah sahabatnya itu. Bukan kesal sih, lebih tepatnya gemas karena Lily selalu menggodanya.

SKIP EGEN•

Hari ini, pulang lebih cepat karena guru-guru akan rapat. Semua senang. Lily menghampiri Virey. "Rey, jalan yuk." Ajak Lily. "Gak ah males." Sahut Virey acuh tak acuh. Lily langsung cemberut. "Ayo lah." Rayu Lily. "Gak mau. Aku mau lanjut nonton anime. Lagian aku gak suka kalau banyak orang." Jawab Virey.

"Sekali aja ya... Please." Kata Lily dengan muka memelas. Virey menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. "Ya udah. Mau kemana?" Kata Virey pasrah. Lily langsung melompat-lompat karena kesenangan. "Ayo!" Seru Lily sambil menarik tangan Virey lalu berlari.

"Pelan-pelan dong. Kita dilihatin nih." Kata Virey. Lily tidak mempedulikan Virey. Ternyata Lily mengajak Virey ke taman kota. Lily langsung membeli es krim. "Nih buat kamu satu." Kata Lily sambil memberikan es krim coklat. "Makasih." Kata Virey sambil menerimanya. Virey melihat ke sekeliling.

VireyPOV
Sudah lama aku tidak pernah ke taman kota. Aku sangat rindu dengan taman ini. Terakhir kali, aku kesini mungkin... Saat kelas dua SD? Entahlah aku lupa.

Aku melihat ada banyak anak sekolah yang berjalan berdampingan. Muka mereka sangat riang. Aku menginginkan itu semua. Kebahagian bersama sahabat. Tapi aku terlalu malu dengan orang sekitar.

Aku duduk bersama Lily. Kami memakan es krim kami dengan lahap. Tapi pandanganku tidak bisa lepas dari anak-anak yang berjalan berdampingan. Aku berpikir kalau aku dan Lily bisa seperti itu. Tapi... Apakah bisa?

AuthorPOV
"Kenapa?" Tanya Lily. Virey tersadar dari lamunannya. "Gak apa-apa. Aku cuman lihatin orang lewat." Kata Virey. "Kamu pengen ya kayak mereka?" Tanya Lily seperti bisa membaca pikiran Virey. "M... Maksudnya?" Tanya Virey pura-pura tidak mengerti.

"Ya kayak gitu. Tertawa sama teman, bergandengan, bercanda. Ya seperti itulah." Kata Lily sambil memakan es krimnya. Virey menunduk. Tak terasa, ia menitikkan air matanya.

Lily yang tersadar Virey menangis langsung panik. "K... Kamu kenapa? Apa aku salah ngomong?" Tanya Lily sambil mencoba menghibur Virey. Lily memeluk Virey. Dan sayangnya es krim yang di pegang Virey mengenai baju seragam Lily.

"Ly... Seragam kamu." Kata Virey sambil menangis. "Gak apa-apa kok." Kata Lily sambil mengusap punggung Virey. "Kamu kenapa?" Tanya Lily ketika Virey mulai tenang. "Ya, pertanyaan kamu benar. Aku memang ingin seperti mereka. Tapi aku terlalu malu." Jawab Virey jujur.

"Kenapa malu? Kan ada aku." Kata Lily mencoba menghibur. Virey tersenyum tulus. "Terima kasih." Kata Virey. Dia mengeluarkan tissue dari kantongnya. Virey mengelap seragam Lily.

"Eh sini. Aku saja." Kata Lily mencoba mengambil tissue dari tangan Virey. Virey menggeleng. "Biarkan aku berbuat baik kepadamu." Kata Virey tulus. Lily yang mendengar itu tersenyum manis.

Setelah keadaan membaik, lebih tepatnya sudah tenang. Lily mengajak Virey jalan-jalan keliling taman. Dan sekarang, Virey tertawa karena candaan Lily.

Lily yang melihat Virey tertawa pun tersenyum. Dia senang sekali melihat sahabatnya bisa bahagia. Tak terasa, sudah jam empat sore. Lily dan Virey pun memutuskan untuk pulang. Lalu, mereka pun pulang ke rumah mereka masing-masing.

Bersambung...

Gak gantung lagi kan??? XD Virey bahagia yeyy :v dan pas adegan romance nya kuharap kalian baper. Kalau gak... Ya gak apa-apa sih :v nanti author coba biar lebih baper lagi wkwkwk. Yaudah deh, bubaayyy :3

NOLEP✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang