BRUK!
Pagi-pagi sudah tabrakan, tapi sekarang bukan sama Ken, tapi sama tiga cewek. Entah itu siapa. "Heh kamu!" Teriak salah satu dari mereka. "A.KU.PU.NYA.NA.MA!" Seru Virey sambil menekankan gaya bicaranya.
"Aku tidak peduli." Kata cewek itu. Dia menarik rambut Virey lalu menggusur Virey ke kamar mandi. Cengkramannya sangat kuat. Virey mencubit tangan cewek itu. "Aw!" Katanya.
Temannya yang satu lagi menendang Virey. Karena sekolah masih pagi, tidak ada yang melihat Virey sedang di bully. "Apa mau kalian?!" Tanya Virey. "Jangan pernah dekati Ken-Senpai lagi!" Teriak mereka.
"Kalian tidak ada hak untuk melarangku bergaul." Kata Virey dengan suara sangat kecil. Tapi mereka bisa mendengarnya. Mereka makin marah. Virey mencoba bangkit tapi didorong oleh salah satu dari mereka.
Mereka langsung memukul, menendang, dan menjambak Virey. Headshet Virey jatuh. Mereka mengambilnya lalu menginjaknya sampai patah. "Jangan dekati Ken-Senpai lagi! Atau lihat saja nanti!" Kata mereka lalu pergi meninggalkan Virey. Virey mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Dia mengambil headshetnya. "Maaf, ayah. Aku gak bisa jaga barang ayah." Kata Virey dengan sedih. Dia segera pergi ke kelasnya. Kelas masih kosong. Dia duduk di kursinya lalu menangis sejadi-jadinya.
Anggaplah Virey lemah. Ya, Virey memang tidak kuat secara mental. Mungkin difisik dia tidak kesakitan, tapi dia sangat sakit hati saat itu. "Mungkin aku memang gak pantas untuk berteman sama orang populer." Batinnya. Dia menenggelamkan kepalanya dia antara dua tangannya.
Setelah jam 08.50 waktu Jepang. Kanbara-Sensei masuk kelas. "Selamat pagi. Hari ini kita akan ulangan mendadak." Kata Kanbara-Sensei. Semua murid langsung melongo kecuali Virey. Dia menatap kursi sebelahnya. "Aku butuh sandaran, Ly. Kenapa kamu malah gak masuk?" Batin Virey.
Ulangan di mulai. Semua murid mengerjakan dengan tenang. "Tidak boleh mencontek!" Kata Kanbara-Sensei dengan tegas. Virey mengerjakannya dengan tenang. Beruntung dia sudah belajar tadi malam.
1 jam berlalu. "Baiklah waktu sudah habis, selesai tidak selesai kumpulkan!" Kata Kanbara-Sensei tegas. Semua langsung mengumpulkan buku ulangan di meja Kanbara-Sensei. Pelajaran pun dilanjutkan.
Saat istirahat... Virey ingin menuju rooftop. Dia tidak nafsu makan. "Virey!" Teriak seseorang dari belakang. Virey menoleh. Ternyata yang memanggilnya adalah Ken. "K..." Virey megurungkan niatnya untuk menyapa balik Ken.
Virey langsung lari menuju rooftop. "Virey kenapa?" Tanya Ken dalam hati. Ken segera mengejar Virey. Tapi, Virey bersembunyi dibawah tangga sehingga Ken tidak menyadarinya. "Larinya cepat sekali. Kemana dia?" Tanya Ken kepada diri sendiri. Dia mengedikkan bahu lalu pergi ke kantin. Virey menghela nafas panjang lalu pergi ke rooftop.
Virey menatap langit. "Indah sekali. Tapi tidak sesuai dengan suasana hatiku saat ini. Aku berharap, hari ini hujan. Hujan badai." Harap Virey dalam hati. Virey menutup matanya. Dia bernyanyi, Virey menyanyikan lagu Lemon. Lagu yang memang mempunyai nada sedih itu membuat Virey menitikkan air matanya lagi. Entah karena apa dia menangis.
"Apaan sih. Lemah banget." Kata Virey sambil menghapus air matanya. Kemudian, Virey melamun. Tanpa sadar ada yang menghampirinya. Dia menepuk pundak Virey. Virey sangat terkejut. "Ken!" Kata Virey sambil mencoba pergi. Tapi, Ken mencekal tangannya. "Jangan mencoba menjauh dariku. Ada apa?" Tanya Ken.
Virey menunduk. "Ini tidak ada hubungannya denganmu. Tolong jangan ganggu aku." Kata Virey. Ken melepaskan cekalannya. Sekarang dia memegang pundak Virey dan mengguncang-guncangkan tubuh Virey. "CE.RI.TA" Seru Ken. Virey memukul tangan Ken.
"Maaf, Ken." Batinnya lalu berlari menjauh. "Virey." Kata Ken. Ken tidak mudah menyerah. Dia mengejar Virey. Dan hup! Sebuah pelukan mendarat di tubuh Virey. Banyak orang yang melihat kejadian itu.
VireyPOV
Hup! Ada orang yang memelukku dari belakang. "Aku tahu kalau kamu butuh sandaran." Bisik orang yang memelukku. Ya, pasti kalian tahu lah dia siapa. "Aku menjauhimu demi keselamatanku." Kataku dengan dingin.Ken melemas. Aku tersenyum licik. Aku langsung pergi meninggalkan Ken yang mematung. Semua menatapku. "Semoga saja cewek pembully itu tidak lihat." Batinku.
AuthorPOV
Pulang sekolah... Virey pulang sendirian. Dia memegang headshetnya yang patah itu. Virey menghela nafas panjang. Baru saja dia mau melewati gerbang sekolah ada orang yang memegang tangannya."Virey, please. Jangan pergi." Kata orang itu. "Ken." Kata Virey. Virey langsung menangis sejadi-jadinya. Ken memeluk Virey. "Luapkan semuanya, Rey." Kata Ken. Ken mengusap kepala Virey. "Coba cerita, aku yakin kalau kamu cerita hati kamu jadi lebih tenang." Kata Ken. Virey mengangguk.
Virey menceritakkan kejadian tadi pagi. Emosi Ken langsung meluap. "Kamu tahu siapa saja yang melakukan itu?" Tanya Ken. "Aku tidak tahu namanya. Tapi sepertinya dia anak kelas delapan." Jelas Virey.
"Ken-Senpai!" Panggil seseorang pada Ken. Ken menoleh. "Itu mereka." Kata Virey. Ken langsung tersenyum miring. Ken menghampiri mereka dan langsung memarahi mereka.
"Apa sih sebenarnya yang kalian pikirkan?! Sampai bisa membully temanku seperti itu?! Ayo lah. Apa hak kalian untuk mengaturnya?! Aku saja tidak mengenal kalian! Katakan, apa mau kalian?! Aky berikan apapun asal jangan bully Virey!" Kata Ken tegas. Mereka bertiga mematung.
"Pokoknya, kalau kalian berani membully Virey lagi, aku akan melaporkan kalian pada kepala sekolah." Kata Ken dengan nada mengancam. Ken meninggalkan mereka dengan senyum penuh kemenangan.
"Ayo, Rey aku anter pulang." Kata Ken. "Memangnya kamu tahu rumahku?" Tanya Virey. Senyumnya mulai terlihat. "Tentu! Kamu kan pernah kasih tahu." Kata Ken. Virey terkekeh. "Iya." Kata Virey sambil berjalan. Ken mengikuti Virey.
"By the way. Rumah kita searah loh." Kata Ken. "Oh ya?" Tanya Virey. Mereka langsung asyik mengobrol. Setelah sampai rumah Virey. "Makasih ya. Dan makasih juga yang tadi." Kata Virey sambil tersenyum manis. "Tidak masalah. Kita kan teman." Kata Ken.
"Aku pulang dulu ya. Dadah." Kata Ken. Virey masuk ke rumahnya. Ada mamah ternyata. "Ehem. Siapa tuh?" Goda mamah. "Teman mah." Kata Virey jujur. "Teman apa teman tuh..." Goda mamah lagi. "Ih mamah." Kata Virey kesal.
Virey langsung masuk ke kamar. Mamah terkekeh. Virey mengunci pintu kamar. Virey membuka hapenya. Seperti biasa, dia nge-chat cp-an nya. Entah kenapa, setiap dia chat-an dengan Yuu-Kun (cpnya) dia selalu bahagia.
Setelah chat-an, Virey membuka instagramnya dan mencari instagram Ken. Virey sudah menanyakan nama instagram Ken saat di sekolah tadi. Virey mem-follow instagram Ken.
Virey melihat-lihat foto Ken. "Manis, tampan." Kata Virey tanpa sadar, Virey menggeleng. "Eh apaan sih." Kata Virey lagi. Setelah bosan, seperti biasa dia mandi.
Menurut Virey, hari ini adalah hari yang buruk, bad day. Ya karena headsetnya rusak, terus dia dibully, Lily tidak masuk. Tapi, dibalik semua itu dia merasa senang karena bisa dipeluk oleh Ken.
Bersambung...
Hehe... Yang sekarang jelek ya?? Gak nyambung ya? Wkwkwk, maapkeun ya :v

KAMU SEDANG MEMBACA
NOLEP✓
RandomHaloo! Cuman mau bilang, ini adalah cerita pertama kali yang aku bikin. Masih banyak typo dan tanda baca yang nggak pas jadi mohon maklum aja. Sebenernya pengen banget aku unpub atau hapus tapi sayang aja gitu buat kenang-kenangan hehe. Jadi maaf aj...