BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA!
.
.
.Happy Reading!
Author POV
"Mengapa masih berdiri di sana? Kemarilah!" perintah Jaehyun pada Se Kyung yang belum beranjak dari tempatnya.
Mendengar seruan tersebut, Se Kyung pun melangkah perlahan menuju sumber suara.
"Apa kau merasa tidak nyaman padaku? Mengapa bibirmu pucat sekali, hm?" tanya Jaehyun memandang Se Kyung penuh perhatian.
"Seja Jeoha aku.. Sebenarnya aku.. Takut menunggangi kuda" cicit Se Kyung yang membuat Jaehyun menahan bibirnya agar tidak meledakkan tawanya.
Sungguh, gadisnya begitu menggemaskan saat merasa ketakutan.
Oh ayolah, ini hanyalah pelatihan berkuda bagi para bangsawan. Jika kalian ingat perkataanku yang menyuruhnya untuk bersiap sehabis kita berciuman panas tadi malam, pasti kalian mengerti.
Ya, maksudku adalah bersiap mempelajari seluruh hal yang menyangkut prosedur sebagai calon Ratu dalam kurun waktu satu tahun.
Dan inilah awalnya. Belajar berkuda. Aku tidak tahu jika dia takut menunggangi kuda. Namun entah kenapa aku malah senang melihatnya ketakutan seperti ini.
Imut sekali.
"Mengapa kau harus takut jika pahlawan penolongmu ada di sini?" ujar Jaehyun yang membuat kedua pipi mulus Se Kyung memerah bak kepiting rebus.
"Haish, sungguh menggelikan!" suara cibiran berasal dari arah belakang mereka membuat Jaehyun geram.
Dia sangat hafal siapa pemilik suara itu. Tentu saja adiknya, Jung Jeno.
"Diam kau bocah tengik!" gertak Jaehyun yang membuat Jeno tertawa kecang layaknya menonton parodi.
"Maaf Wangja (pangeran), tapi itu sama sekali tidak lucu" ucap Se Kyung polos.
Tentu saja seseorang dengan otak realistis pasti akan berpikiran sama bukan?
Dasar Jenojam!
Jaehyun yang melihat kepolosan sang calon istri pun tertawa puas lantaran mendapat pembelaan.
Mengabaikan raut wajah datar sang adik yang kusut meminta di perhatikan.
"Ah, maaf atas ucapanku yang..."
"Tidak perlu kau ralat seperti itu sayang. Kau bicara dengan jujur dan itu adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang Ratu. Jadi kau harus mempertahankan sifatmu itu. Mengerti?" ucap Jaehyun mengusap peluh yang menetes di kening Se Kyung.
Nampaknya kegugupan Se Kyung masih berlanjut.
"Hei, kapan Seja Jeoha akan memulai melatih Han Gongju (puteri)?" tanya Jeno yang mulai gerah dengan sengatan sinar matahari yang mulai membakar kulitnya.
"Yak, itu urusanku. Aku akan melatihnya jika kau sudah pergi dari sini" ucap Jaehyun memandang sengit sang adik.
Jeno tampak acuh dan melenggang ke arah meja dengan bangku kecil di sana.
Meminum jus semangka dan menyilangkan kakinya dengan santai.
"Untuk apa aku harus pergi? Aku kan ingin melihat calon kakak iparku yang cantik berlatih berkuda. Apa salahnya?"
Jaehyun yang sudah geram hendak membalas kalimat menjengkelkan sang adik sebelum suara lembut di sampingnya mengurungkan niatnya.
"Sudahlah, sebaiknya kita segera berlatih. Hari sudah semakin siang dan aku sudah sedikit tenang sekarang. Ayo kita mulai!" ajak Se Kyung yang membuat Jaehyun mau tak mau menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wangseja | Jaehyun ✔
Fanfic[END] Kisah seorang Wangseja (Putera Mahkota) dengan seorang gadis Blindfold. ©Dmalevolus