Blindfold

12.2K 864 464
                                    


BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA!
.
.
.

Happy Reading!

Author POV

Suara alunan beberapa pedang yang saling beradu menghiasi suasana damai di halaman belakang sebuah istana besar.

Nampak terhitung ada tujuh pangeran tampan yang tengah berlatih pedang.

Mereka berlatih dengan semangat. Mengacung dan menghentakkan pedangnya ke segala arah.

Namun hal itu tidak berlaku bagi satu sosok pria berpedang panjang dengan logo naga emas di ujung genggaman nya.

Dia nampak tidak bersemangat dalam latihan kali ini. Sasarannya sering meleset dan perutnya hampir tertusuk pedang panas dari sang rekan.

"Seja Jeoha, apa yang terjadi padamu. Kau terlihat tidak bersemangat?" tegur Mark, pangeran berwajah baby lion asal Kanada.

"Yak, Jaehyun hyung! Jangan terlalu dipikirkan. Santai saja, aku pasti akan membantumu" tutur Jung Jeno, adik dari Seja Jeoha (Yang Mulia Putera Mahkota).

"Aku tidak apa, kau teruskan saja latihannya. Aku sedikit lelah hari ini" ujar Jaehyun, sang Putera Mahkota.

Jaehyun pun berlalu, berjalan santai menuju salah satu bangku di sana.

Para pengawal menunduk hormat dan menyajikan minuman isotonik untuk Wangseja (Putera Mahkota).

"Jeno~ya, ada apa sebenarnya?" tanya Yuta, pangeran asal Jepang yang terkenal akan healing smile nya.

Jeno tampak melihat satu persatu wajah penuh tanya dari kelima saudaranya.

"Bisa cepat sedikit tidak? Kau sungguh ingin mempermainkan kami eoh?" gertak Johnny, pangeran Amerika yang terkenal temperamental kini melangkah dengan tergesa hendak memlintir tangan Jeno.

"Haish, jangan kasar pada adik Seja Jeoha. Kau cari mati?" cegah Ten, pangeran paling pendek dan gemulai asal Thailand.

Jeno menjulurkan lidahnya senang lantaran mendapat pembelaan.

"Cepat katakan sekarang Jeno~ya!" Mark mulai tidak sabar.

"Ekhem, baiklah wahai saudaraku. Nampaknya tingkat keingin tahuan kalian sungguh besar. Aku salut atas kerja keras kalian dalam hal membujukku. Tapi sepertinya ada yang lebih tahu perihal ini dariku. Kun hyung? Kau bisa jelaskan lebih mendalam bukan?" ucap Jeno menyeringai.

Pangeran Kun yang mendapat pertanyaan seperti itu sontak mendelikkan matanya tidak percaya.

'Dasar mulut sialan!' cibir Kun pada Jeno dalam hati.

Kun, pangeran asal negeri tirai bambu tersebut nampak mencoba tetap kalem dan memasang wajah dinginnya.

Selain Johnny, Kun juga di kenal sebagai pangeran yang dingin namun tidak setemperamental Johnny. Kun lebih handal dalam mengatur emosi.

"Aku akan mengatakannya. Tapi jangan terkejut. Arra?"

Mereka pun kompak mengerubungi Kun dan mengangguk cepat.

"Setelah pengangkatan Seja Jeoha sebagai Wangseja kemarin, dia diharuskan memenuhi wasiat mendiang kakek Jung Pyo San yang mengharuskan Seja Jeoha harus mencari pendamping hidup dengan batas waktu satu tahun"

"Mwo???" jerit mereka serentak.

Hal tersebut sontak membuat pangeran Jaehyun merasa terusik dan melihat dari kejauhan apa yang terjadi.

Wangseja | Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang