Taeyong POV"Apa yang kalian lakukan saat dia kabur eoh? Dasar bodoh!"
Dor! Dor! Dor!
"Mati kau! Dasar tidak berguna! Cepat carikan aku bodyguard yang lebih hebat dari mereka!" perintahku pada salah satu tangan kananku.
"Baik Tuan!" ucapnya tunduk lalu melenggang pergi dari hadapanku.
Aku memijit pelipisku yang terasa berdenyut nyeri. Bagaimana bisa gadis itu kabur dengan mudahnya?
Jika begini rencanaku untuk mendapatkan ramuan itu akan kembali memakan waktu lebih lama lagi. Sungguh aku sudah mulai muak sekarang.
Tapi jangan salah, aku tidak akan menyerah dengan mudah. Aku adalah Lee Taeyong yang tidak pernah kenal kata kalah. Bagimana pun caranya aku akan menghabisi mereka berdua!
"Baby, apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Irene yang kini dengan lancangnya duduk di pangkuanku.
"Enyahlah dari hadapanku jalang sialan!" ucapku sinis lalu mendorong tubuhnya hingga terjatuh ke lantai.
"Arghh! Kau tega menyakitiku? Baiklah jika kau menginginkan lubang untuk kau masuki, aku tidak sudi lagi datang padamu! Aku pergi!" balas Irene sambil membenahkan bajunya dan mengambil tas lalu pergi dari rumahku.
"Pergi saja yang jauh. Aku tidak membutuhkan lubangmu yang longgar itu! Menjijikkan!" cecarku yang mendapat tatapan sinis darinya.
Aku tidak peduli, dia hanya satu dari sejuta jalang yang pernah ku tiduri. Mendapatkan seorang gadis untuk kumasuki lubang madunya bukanlah hal sulit.
Dengan mengandalkan wajah rupawan dan sedikit rayuan kecil, pasti mereka akan dengan senang hati mengangkang dan menawarkan vaginanya secara cuma-cuma padaku.
Ya, memang begitulah kehebatanku.
Sesaat kemudian aku mendengar suara derap langkah yang berjalan mengarah padaku. Ah, ternyata dia adalah detektif andalanku yang tadi ku tugaskan untuk mencari jejak Han Se Kyung.
"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkannya?" tanyaku memandangnya penuh selidik.
"Tentu saja Tuan, hei kau! Cepat bawa mereka kemari!" titah detektifku pada sejumlah pengawalku.
Bruk! Bruk! Bruk!
"Mpphh mmpptt!" erang sejumlah sosok yang kini terjatuh tersungkur di bawah kakiku.
"Apa kau sedang bercanda denganku? Untuk apa kau membawa kuda-kuda ini?" tanyaku memandang detektifku penuh tanya.
"Begini Tuan, mereka adalah segelintir siluman kuda yang masih hidup dan bertahan di hutan terlarang. Dan mereka juga lah yang telah membantu tawanan Anda untuk kabur!" jelasnya yang membuatku tersenyum puas.
"Wah wah.. Ternyata kalian selain menjijikkan juga lancang ya. Siluman seperti kalian sudah sepantasnya musnah dari bumi!"
Duk! Bugh!
"Mpphh mpptt!!" erangnya tertahan karena mereka di bungkam dengan lakban dengan tangan yang terikat dengan kuat.
Setelah puas bermain dengan membuat beberapa lebam di sekujur tubuh mereka. Kini aku menyuruh pengawalku untuk memenjarakan mereka di sebuah kamar yang tak jauh dari kamarku.
"Jangan sampai kau biarkan dia kabur! Ingat, aku akan kembali ke kota dan merencanakan ulang untuk menembus istana. Kali ini aku tidak boleh gagal lagi! Aku pastikan mereka akan jatuh di tanganku dan bertekuk lutut di kakiku hahaha" gelakku mengundang tawa para pengawalku yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wangseja | Jaehyun ✔
Fanfic[END] Kisah seorang Wangseja (Putera Mahkota) dengan seorang gadis Blindfold. ©Dmalevolus