Tears

2.3K 256 78
                                    


Happy Reading!

Jaehyun POV

Brak!

"Dimana Mark Wangja? Cepat bawa dia ke hadapanku sekarang juga!" ucapku menggema di seluruh sudut istana.

Ya, setelah menempuh jarak yang cukup jauh akhirnya aku sampai di istana. Sungguh pikiranku kalut dan tidak bisa lagi mengontrol emosiku.

"Maaf Wangseja, Mark Wangja sedang berada di luar istana dan belum kembali sejak kemarin malam" ucap salah satu pengawal sambil menunduk takut.

Aku berusaha meredam emosiku dengan menghembuskan napas beratku secara perlahan.

"Bagaimana pun caranya, kalian harus menemukannya pagi ini. Jika kalian tidak bisa melakukannya, maka tunggu saja hukuman apa yang akan kalian dapat!" ujarku tegas lalu melangkah pergi menuju kamar.

Mungkin dengan mandi dan sedikit mengistirahatkan tubuh dapat mengembalikan tenagaku yang hampir terkuras habis.

Byur!

Tubuhku terasa nyaman dalam hangatnya air di pagi hari. Namun tetap saja, hanya pelukan istriku yang paling hangat dalam hidupku.

Sungguh, aku sangat merindukannya. Dia hanya gadis lugu yang tidak tahu apa pun perihal masalah kerajaan dengan bedebah itu. Namun mengapa mereka begitu tega mengambil sesuatu yang sangat berharga bagiku.

"Argghhhh!! Harus bagaimana lagi aku mencarimu sayang? Kau tahu aku tersiksa tanpamu. Hiks.." ucapku frustasi sambil sesekali menjambak rambut basahku.

Ya, aku memang menangis. Bukan hal lucu jika seseorang yang kau cintai kini tidak lagi berada di sisimu. Menangis adalah hal wajar dilakukan bagi mereka yang benar-benar mengerti cinta.

"Aku berjanji padamu sayang. Hiks.. Aku tidak akan menyerah. Aku pasti akan datang menjemputmu dari jeratan bedebah itu! Tunggu aku sayang.. Hiks!" racauku mulai linglung.

Namun sedetik kemudian aku sadar, kesedihan ini tidak boleh sampai berlarut-larut. Aku harus kuat dan semangat untuk hari ini.

"Baiklah Mark, tunggu saja apa yang akan aku lakukan padamu!" monologku sambil menyeringai.

Waktu berlalu begitu cepat, hari sudah menjelang siang dan Mark belum juga di temukan. Aku hampir saja menembaki semua pengawalku yang tidak becus hingga Ibu Suri datang mencegahku.

"Wangseja, kendalikan emosimu! Hadapi masalahmu dengan pikiran yang jernih. Jangan sampai amarah menguasaimu" ujar Ibu Suri sambil mengusap punggunggu yang bergetar menahan gejolak amarah.

"Tapi Ibu Suri, istriku.."

"Permisi Yang Mulia, Mark Wangja sudah memasuki kawasan istana" intrupsi seorang pengawal menghentikan kalimatku.

"Benarkah? Cepat bawa dia kemari!" titahku yang langsung di balas anggukan tegas oleh pengawalku.

Srek!

"Yak! Ada apa ini? Mengapa kau membawaku seperti tawanan? Lepaskan!" ucap Mark memberontak.

"Tidak, sebelum kau mengakui kesalahanmu!"

"Kesalahan apa yang kau maksud? Aku baru saja pulang mencari Han Gongju. Apa ada yang salah eoh?" ucapnya dengan nada santai.

"Cih, kau pikir aku akan mempercayaimu begitu? Dasar penghkianat! Dimana kau menyembunyikan istriku hah!" teriakku sambil mengambil alih Mark dalam cekikanku.

"Uhuk! Uhuk! Lepashh ah kan!" erang Mark meminta diriku untuk melepaskan cekikanku pada lehernya.

"Cepat katakan yang sejujurnya! Aku sudah mengetahui semua kebusukanmu! Kau telah bekerja sama dengan Lee Taeyong untuk membantumu membalaskan dendam pada kerajaan bukan?" ucapku yang membuatnya terkejut.

Wangseja | Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang