Sekolah

22 5 0
                                    

Namaku Ganendra Louis Abdullah. Panggil aja Nendra. Usiaku 14 tahun, kelas 8 smp Muda Karya.
  Yang cerewet tadi mamaku.

"Pak Prio! Bukain dong gerbangnya" ucapku, saat melihat gerbang sekolah yang sudah tertutup. Tentu saja tertutup, aku telat masuk juga.

"Gak bisa! Kamu sudah telat masuk Nendra. Makanya kalau masuk sekolah jangan suka telat" pak Prio tetap di ke posnya, tak menggubris kehadiranku.

"Pak prio...., bukain dong gerbanya" ucapku, memanfaatkan pesonaku.

"Pesonamu itu udah gak mempan sama bapak, udah basi" pak prio melambaikan tangannya, menyuruhku pergi. Tapi aku pantang pulang sebelum menang!.

"Kok aneh ya. Bapak kok gak mempan sama pesona saya. Padahal cewe - cewe aja pinsang melihat pesona dari wajahku yang tampan ini" ucapku membangga-banggakan diri sendiri.

Akhirnya pak Prio beranjak dari posnya. Berjalan ke arahku dengan muka merah padam.  "Bapak ini laki-laki. Gak mempan sama pesonamu itu"

"Ehhh, saya lupa. Kiraain bapak itu cewe jadi jadian" aku tertawa.
Segera memacu sepedahku ke arah pertigaan sekolah, sebelum pak Prio marah besar.

"Mbok Nani! Saya titip sepedah ya!" ucapku, sembari memakirkan sepedahku di depan warung.

Aku mendekati tembok yang terdapat tepat di depan warung Mbok Nani. Tembok ini tingginya kira-kira 3 meter.
Sebenarnya mustahil bagiku untuk memanjatnya. Tapi di sisi sebelah timur, sudah di sediakan banguku, untuk memanjat tembok ini. Bagus kan😄.
💐💐💐 Tbc





What Should I DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang