Sepupu Serigala?

18 5 0
                                        

"Kenapa gak bilang dari awal klo nama lu itu Ata!" ucapku, sinis menatap seorang gadis di hadapanku.

"Lah! Sejak kapan nama gue berubah jadi Ata? Perasaan dari lahir nama gue udah Candra Chatana Wolfgreen!"

"Wolfrin kale! Biar cocok sama tuh muka yang udah mirip serigala".

"Enak aja lu ngatain gue yang cantik bak malaikat kaya gini mirip serigala! Matalu udah katarak. Kelamaan liat kak Nayra. Jadi gak bisa ngebedain mana yang cantik sama yang jelek" ucap Chata sewot.

"Lu ngatain gue jelek?!"
Nayra yang ngikut ninbrung saat tau orang yang nantangin Ganendra main basket itu musuh bebuyutanya sejak kecil. Chata, alias Ata namanya pas masih kecil.

"Kalo iya kenapa?" Jawab Chata santai.

Bisa jadi perang dunia ketiga nih kalo Nayra sama Chata adu mulut. Bagai tank ketemu tank, sama-sama kuat. Sama-sama batu! keras kepala maksudnya.

"Jangan berantem napa sih! Ribet nanti urusannya kalo sampe yang lain nelphon bapak-bapak angkatan darat, angkatan laut, plus angkatan udara. Cuma buat misahin kalian yang cuma adu mulut kaya gini!"

"Bodo amat!" ucap keduanya serempak.

Mereka yang menyadari kekompakan itupun hanya saling lirik sekilas lalu buang muka.

"Lebay lu Ndra! Udah kaya emak-emak!" ujar Chata.

"Enak aja, lu katain gue emak-emak! Gue ini Ganendra si ganteng, pinter lagi!" ucapku songong, membusungkan dadaku ke depan.

"Amit!" ucap Nayra pelan. Tapi tetap saja aku bisa mendengarnya. Tapi kubiarkan saja. Bisa putus urat nadi gue klo ngomong sama mereka berdua.

"Ata!" ucapku memulai percakapan. Orang yang di panggil tak menyaut. Bodo amat!

"Sejak kapan lu sekolah disini? Kok gue gak tau?"

"Awal tahun ajaran baru"

"Kenapa lo gak ngasih tau gue?"

"Buat apa gue ngasih tau lo. Buang-buang waktu aja" ujarnya sinis.

"Ya kan gue bisa sombong gitu ke yang lain. Klo lo itu sepupu gue yang cantik".

"Baru ya! Klo gue ada manfaatnya buat lo. Lo ngakui klo gue itu cantik. Apes emang punya sepupu kaya lu kak!" Chata memutar bola matanya marah.

"Jadi? Kenapa gue gak tau lo sekolah disini?"

"Ya iya lu gak tau. Orang pas gue chat lu,mau kasih tau lu. Nomer gue langsung lo blok sebelum gue bilang. Kan kesel!" Ata akhirnya menatapku.

Sedangkan Nayra hanya diam membisu. Meskipun tubuhnya menunjukkan klo dia pinggin banget ngoceh gak jelas. Bukan Nayra namanya klo gak ngebacot. Tapi lupakan dulu saja dia.

"Oh nomer yang xxx-xxx-666 itu nomer lu!" ucapku teringat chat gak jelas yang datang padanya.

"Iya kakaku yang bego!" ucapnya gemezz.

"Gimana gak gue blok tuh nomer! Tiba-tiba ada nomer gak di kenal chat gue. Yah gue baca, positive thinking gue awalnya.

Ehh.., ternyata pas gue liat isi chatnya, Gila! kaget gue bacanya. Masa dia bilang mau jadi pacar gue. Ngajak gue main lagi malem-malem. Gue kan shok. Gue kira itu nomer cewe gila yang banyak berkeliaran dimana-mana. Ya udah gue blok langsung tuh nomer cewe gila!"

"Lumah aneh. Udah tau ni kakak sepupu lo yang bego ini pikirannya udah gak bener, pikirannya mesum!" Nayra tertawa.

"Asal lo tau aja! Gue kaya gini itu karna tuh orang gila mata keranjang!"

"Marsel maksud lo?" tanya Nayra.

"Iya siapa lagi! Itu si Marsel nyebarin virus mata keranjang. Dan sialnya gue ketularan tuh virus mata keranjang!" ucapku kesal.

"Bwuahhahaha!" Nayra dan Chata tertawa. Melupakan sejenak status mereka sebagai musuh bebuyutan. Tak sadar, aku tersenyum melihat kedekatan mereka berdua. Menyenangkan...

"Oh iya, kak Nendra. Apa tante udah bilang kalo aku bakalan tinggal di rumah kakak, selama aku sekolah disini. Alias 3 thn" ucap Chata santai.

Tapi tidak denganku. Setelah mendengar penuturan Chata, tubuhku tersentak hingga hampir saja jatuh dari kursi yang aku duduki. Jika saja Nayra tidak menahan punggungku.

"Kenapa kau tidak memberitahuku bodoh!"

"Kenapa ingin memberitaumu. Hanya saja kau langsung mem blok nomerku. Ku ingat?" Chata melihatku dengan mata serigalanya. Dia puas.

Masalah itu lagi! "Akhhhh!" Aku mengusap rambutku frustasi.

Melihat gelagatku. Nayra yang sejak tadi menahan rasa ingin taunya. Kini menyerah, dia menatapku gelisah.

"Ada yang salah dengan itu?..." tanya Nayra lirih. Tak ingin membuatku marah.

"Aku tidak tau.... Hanya saja ini membuatku gelisah. Aku....,aku
takut-takut kejadian itu kembali terulang" Nayra yang mengerti ketakutanku hanya mengangguk-angguk paham.

Cerita lalu, masa-masa terpurukku. Nayra mengetahui segalanya, segalanya tentangku. Dia sahabatku, penopangku dan segalanya bagiku.

"Kejadian apa?" Tanya Chata dengan polosnya. Penasaran akan apa yang aku dan Nayra bicarakan.

"Maaf ta, gue gak mau membahasnya sekarang" ucapku lirih.

"Oke, tapi tetep harus cerita. Lo kan tau, gue orangnya kepoan" Chata tak ambil pusing dengan apa yanh aku sembunyikan. Dia juga takut akan kondisiku yang sekarang ini. Terpuruk

"Thanks ta. Sorry juga tadi gue ngatain lo"

"Selow aja sama guemah kak".

"Lo mau pulang aja Ndra? Muka lo pucet. Mending lo istirahat aja" ucap Nayra menyentuh lenganku.

Aku mengangguk "Tolong ijinin gue ke guru ya" Nayra mengangguk.

"Mau gue panggilin tante Nirmala?" Gak usah, gue bisa pulang sendiri. Gue duluan Nay, Ta" aku melambai pada kedua kedua gadis itu.

Segera berjalan ke kelas mengambil tasku. Karna jam pelajaran PJOK belum selesai. Sebenarnya sudah selesai sejak awal, karna tidak ada guru yang mengajar.

Dan itu di manfaatkan teman-teman yang lain untuk melakukan semua hal yang mungkin mereka lakukan di sekolah.

Di kelas hanya ada satu golongan orang yang biasa berdiam diri di kelas saat jamkos. Golongan itu yaitu golongan anak-anak kutubuku.

Bahkan saat aku masuk, mereka hanya melirikku, lalu kembali fokus pada buku di tangan masing-masing. Beberapa saja yang bertanya kenapa aku pulang. "Tidak enak badan" jawabku singkat, setiap ada orang yang bertanya.

Aku mengendarai sepedahku. Bayangan kejadian itu menghantuiku. Beberapa kali aku hampir menabrak sesuatu karna melamun.
💐💐💐





"Nendra, kok udah pulang sayang" tanya mamah saat melihatku masuk ke kamarku.

"Aku gak enak badan Ma" jawabku singkat. Mamah kembali bicara, tapi telingaku tak bisa menangkap apa yang mamah bicarakan. Pikiranku berkelana kemana-mana, sungguh. Hingga akhirnya aku tertidur entah sampai kapan...
💐💐💐 Tbc





















"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H"

Bagi yang merayakan

Ku mau minta maaf ya🙏, kalau ku ada salah kata atau menyinggung perasaan kalian mohon dimaapkan ya,baik yg disengaja atau tidak🙏🙏

Minal'aidzin walfaidzi
mohon maaf lahir batin😇🙏







Bubay kawan kawann hehehe..


What Should I DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang