Awal

17 6 0
                                    

"Nendra bangun! Udah jam 8! Cepet bangun!"

Aku membuka mataku, melihat jam di sebelah tempat tidurku. Jam 8.

"APA! Jam 8!" Aku segera bangkit dan menyambar handuk, berlari menuju kamar mandi.

"Ma, kenapa mama gak bangunin Nendra sihh. Jadinyakan Nendra telat" ucapku menggerutu.

"Mama udah bangunin kamu Ndra. Tapi kamunya aja susah di bangunin, kebluk" ucap mamah, memasukan seragam olah ragaku.

"Nendra harus berangkat, udah telat. Mama doain aja semoga Nendra gak di hukum sama pak botak berkumis" ucapku. Berasiap mencium tangan mama, tapi
  Plakk!

"Ma, sakit!" ucapku, mengusap tangan kananku yang baru saja mama pukul

"Kamu ini Nendra! Gak punya sopan santun sama guru. Masa guru kamu panggil kaya gitu" mama menggelengkan kepalanya,

"Ma, kan aku cuma bercanda doang" ucapku membela diri

"Bercanda kamu kelewatan. Guru kamu itu punya nama, namanya pak Bimo! Ngerti kamu!" Aku mengangguk pasrah

"Sekarang Nendra harus berangkat. Kalau enggak, pak botak berkumis bisa marah" ucapku jahil.

"Nendra!!" Mama memelototiku tajam.

"Ehh... Ya udah ma, aku berangkat dulu. Assalamualaikum" aku mencium mama. Segera menaiki sepedahku, sebelum aku lumutan dimarahi terus.

"Dasar anak itu!".
💐💐💐 Tbc

What Should I DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang