Perjalanan

3 3 0
                                    

"Kumohon fikirkan kata-kataku ini Des..,"

Kata-kara Mark semalam masih terngiyang-ngiyang di kepalaku.

Apa aku harus kembali kepada para ba**ngan tua yang membuangku dulu, atau tetap menjalankan hidup yang membosankan ini?

💐💐💐

"Mark sialan!" Sedangkan orang yang di panggil hanya terkikik geli mendengar umpatan2 yang di tujukan padanya.

"Tenanglah Des" ucapnya sesekali mengalihkan pandangan pada orang yang duduk di jok sebelahnya.

"Tenang bagaimana!? Kau ingin membunuhku hah!? Atau kau ingin mati. Mati saja sana sendiri tak usah bawa-bawa aku. Mark!!" Sekali lagi orang yang di panggil Des mengumpat pada Mark.

Bukannya memperhatikan jalan di depannya, Mark malah asik memperhatikan ekspresi ketakutan dan ketegangan yang tercetak jelas di wajah Des karna hampir saja Mark menabrak pejalan kaki.

"Mark lebih cepat!! Polisi sudah semakin dekat!"

"Ckk kau ini bagaimana Des, bukankah kau tau mau mati bersama denganku? Ini aku sudah memelanlan laju mobilku dan sekarang kau memintaku untuk mempercepat mobilnya, kau ini mau mati ya?!"

"Aku tidak mau mati! Tapi aku juga tak mau di tahan! Injak gasnya Mark!!!"

'Brumm....'

Mark menginjak pedal gas dalam, membuat mobil sport yang mereka kendarai melaju cepat meninggalkan mobil-mobil polisi lamban yang berteriak menyuruh mereka berhenti. Dan sekali lagi, Des mencengkram kuat seat belt yang terpasang kuat di tubuhnya, mengutuk Mark yang sepertinya benar-benar ingin membunuhnya.

Saat sudah memasuki daerah yang lumayan sepi, Mark memelankan laju mobilnya.

"Tepikan mobilnya" Mark menoleh pada Des.

"Untuk apa?"

"Biar aku yang menyetir. Kalau kau yang menyetir aku bisa mati muda karna cara berkendaramu yang ugal-ugalan" Mark terkekeh

"Kau salah Des, malahan jika kau yang menyetir bisa-bisa kita mati muda lebih cepat dari pada aku yang menyetir" Des mengernyitkan dahinya heran.

"Kenapa?"

"Karna itu" Mata Mark melirik ke depan, yang membuat Des ikut menolehkan kepalanya ke depan.

"ASTAGA MAARRKKKK!!!" Mobil yang mereka terjun bebas menuju laut begitu saja setelah menabrak pagar pembatas. Des panik, sedangkan Mark tengah berusaha serius, tapi karna teriakan Des ia jadi sulit berkonsentrasi.

"Diamlah DES!!!" setelah Mark membentak Des, moncong mobil menabrak air dengan keras dan Mark segera menarik tombol yang berada di samping setir.

Des menutup matanya erat, "Buka matamu Des" setelah merasa bahwa sekitarnya masih kering, Des memberanikan diri untuk membuka matanya, ia menatap Mark yang tengah mengemudi.

"Aku yakin aku ada di neraka sekarang"

"Kenapa?" Tanya Mark melirik Des di sampingnya "Karna aku bersamamu, dan kau sudah pasti masuk neraka jika mati"

"Hah?" Mark cengo, menatap tak percaya pada orang di sebelahnya yang dulunya pintar, Mark tekankan 'Dulunya PINTAR' bahkan menyaingi Mark yg notabetnya adalah ilmuan di kelompok mereka bekerja dulu.

"Des kau masih waraskan? Ini masih Des yang sama dengan Des yang di buang pimpinan dulu??"

'Plak!!'

Pukulan maut dari Des di dapatkan Mark di atas kepalanya. Mark meringis menahan sakit dan Des yang cengo melihat pemandangan di depannya.

"Mark" panggil Des pelan namun di balas ketus oleh Mark, ngambek ceritanya "Apa!"

"Kita ada dimana?"

"Di Neraka!" Jawabnya lagi tak kalah ketus.

"Jawab yang benar Mark!"

"Kau ini bodoh atau buta sih Des, apa kau tidak lihat, apa kau tidak berdifikir. Di depanmu air, A-I-R dan lihatlah ada Ikan! Apa kau fikir ikan ada di neraka!?. Kita di laut Des Laut! L-A-U-T LAUT!!!"

"Ishh, tak usah mengejanya seperti itu Mark"

Kini Mark dan Des berada di dasar laut, iya kalian tak salah baca. DASAR LAUT, menuju markas tempat Mark bekerja. Sebenarnya Mark sengaja menceburkan mobil ke laut karna itu satu satunya cara agar bisa masuk ke markas. Dan tombol yang Mark tarik dapat membuat Mobil biasa berubah menjadi Mobil selam seperti di (film Despicable me 2, mobil yang di pakai tokoh perempuan untuk membawa Gru kalau tidak salah).

Mobil selam yang di kendarai Mark masuk kedalam bangunan megah nan modern, membuat Des terperangah takjub.

Nahh sebelum Des menatap takjub di hadapannya, mari kita lihat kejadian awalnya.

#FLASBACK

Esok paginya, setelah mendapat telphon dari Mark, Nendra memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang membosankan dengan cara bergabung kembalu dengan kelompok Mark.

"Masa bodoh dengan keparat-keparat itu" pikirnya dalam hati.

"Mark, aku kembali jemput aku"

"Oke"
Read

Hanya dengan sebuah pesan, dalam waktu lima menit Mobil sport yang ternyata di kemudikan oleh Mark telah terparkir rapi di depan rumahnya.

Namun saat baru saja duduk, Nendra berkata pada Mark di sebelahnya. "Mark, apa kau punya sim?" Mark menggeleng
"Tidak, kenapa?"

"Bagaimana jika kita di tangkap polisi?"

"Aku hanya tinggal menginjal pedal gas kuat-kuat dan kita tidak akan tertangkap"

"Kalau begitu biarkan aku yang menyetir agar kita tidak di tilang"

Sebelum Nendra sempat keluar dan bertukar tempat, memaksa bertukar tempat duduk lebih tepatnya. Mark memukul tengkuk Nendra hingga ia meringis

"Sama saja bocah! Kita seumuran" perlu di ketahui Nendra dan Mark seumuran, 14 thn hanya lebih tua Nendra beberapa bulan.

"Ohh benar, aku baru ingat. Tapi tak apalah, ayo biar aku saja yang menyetir"

"Eitssss tidak bisa, ini mobil baru. Aku tidak mau mobil baruku lecet karenamu"

Setelah itu mobil melaju dengan Mark yang mengemudi dan Nendra yang merecoki, masih mencoba membujuk Mark agar membiarkannya menyetir. Yang tentu saja di jawab gelengan dri Mark.

Nahh setelah itu mereka hampir saja menabrak ibu-ibu tukang sayur. Sisanya, sudah di ceritakan di atas.

💐💐💐

Nahh kembali ke waktu sekarang, Mark yang berjalan mendahului Des dan Des yang terperangah takjub akan sekitar berjalan mengikuti Mark di depannya.

Hingga sebuah suara menghancurkan ketakjubkannya akan sekitar, suara yang telah lama tidak Dez dengar.

"Lama tak berjumpa Louis...."


💐💐💐

Tbc

What Should I DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang