Hari-hari yang dijalani seorang Ganendra berjalan seperti biasanya, monoton, tidak menyenangkan sama sekali.
Terkadang Nendra bosan dengan hidupnya yang seperti ini, hingga pada malam yang dingin di kamarnya......
"Ma, Aku ke kamar dulu ya. Ada pr yang harus aku kerjakan" ucap Nendra pada ibunya yang sedang sibuk makan.
"Ya udah sana, jangan tidur malem-malem besok sekolah" aku hanya mengangguk dan bangkit dari kursi.
Melangkahkan kakiku ke lantai 2, ke kamarku.Gelap... kondisi kamarku saat ini. Padahal saat aku meninggalkan kamar, lampu selalu aku biarkan menyala, tapi sekarang lampunya mati.
Bodo ahh.. paling Ata tadi kesini dan mematikan lampu. Kan dia selalu marah jika lampu tidak di pakai malah di nyalakan.
Klik...
Nendra melangkahkan kakinya ke arah meja belajar di sudut kamar. Membuka buku paket pelajaran IPS dan mulai membaca setiap kata di dalamnya.
"Pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki.......,.....,.."
"Hah....," Nendra menghela napasnya pelan, meninggalkan begitu saja buku paket IPS di atas meja.
Diatuh gak like sama yang begini-begini..., peranglah, penjajahan lahh, pembunuhan lahhh dan teman-temannya, apalagi kejadian itu menyebabkan banyaknya korba jiwa, ihhh... Ganendra itu paling anti sama yang begituan...anti banget dehhh intinya.Jadi lebih baik di hukum oleh guru besok karna tidak membaca pelajaran yg akan di pelajari, ketimbang harus membaca yang gituan. Bikin merinding.... begitu katanya.
Nendra menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, namun bukannya merasakan kenyamanan saat tubuhnya berada di atas kasur
Nendra malah merasakan sakit yang amat sangat dari kepalannya.Tak disangkan ternyata kepalanya menghantam sebuah kotak berwarna hitam. Yang menimbulkan suara yang amat keras, bahkan dapat membuat orang yang mendengarnya bergidik ngilu karna suara yang dihasilkan saat tulang menghantam besi.
"Siapa yang menaruh kotak besi di atas kasur! Akhhh!!" Nendra memegangi belakang kepalanya yang mulai berdenyut dan mulai membengkak.
"Semoga aku tidak menderita geger otak karna ini" Nendra terus mengusap belakang kepalnya sembari memperhatikan kotak hitam di hadapannya.
Dia meneliti setiap inci kotak itu, "Apa di dalamnya ada uang?! Perhiasan?!"
Dengan pemikiran akan adanya sesuatu yang berhargadi dalam kotak. Nendra membuka perlahan penutup kotak itu, sembari kembali menebak apa sebenarnya isi kotak ini.
Kotak itu terbuka dan menampilkan isinya, Nendra menatap isi di dalam kotak dengan pandangam yang sulit di artikan, benda itu adalah....
°
°
°
°
°
°
°
°
°
"Hanya kertas?"
Nendra mengerutkan keningnya bingung. Di dalam kotak hitam misterius yang tiba-tiba saja ada di atas kasurnya hanya ada sebuah kertas, iya kertas, kertas biasa bukannya kertas uang seperti yang di harapkan Nendra ataupun kertas berisi nominal uang atau cek.
Ini hanya kertas, kertas biasa namun tidak terlalu biasa. Karna kertas yang saat ini di pegang Nendra sedikit lebih tebal, seperti kertas Foto.
Kertas itu tidak polos, ada sebuah tulisan di atasnya. Nendra membaca tulisan miring itu pelan.
"Malu hanya karna kau tidak memakai baju, jangan malu hanya karna kau memakai baju" tulisan miring ini saja sudah berhasil membuat mata Nendra melotot, mungkin tulisan di bawahnya dapat membuat bola mata Nendra menggelinding keluar dari tempatnya.
"Mau kembali DESCOB ?"
Hanya satu kata, namun dapat membuat Nendra melongo tidak percaya, tapi tidak sampai mengeluarkan bola matanya...
💐💐💐 TbcSebelumnya maaf karna baru sekarang baru bisa up.
Masalahnya itu sekarang ku udh mulai masuk sekolah lagi, ku juga sudah kelas 9, mungkin akan sibuk dengan tugas....
Juga ku mau gantung saja ini cerita, ku mau fokus dulu dengan proyek cerita baru saja yang baru saja masuk masa penulisanMohon maklum ya. Sampai bertemu lagiii
-Al---

KAMU SEDANG MEMBACA
What Should I Do
Ficción GeneralMasa lalu biarlah berlalu....Bukankah begitu? Apalagi jika masa lalu mu adalah mimpi burukmu. Tapi suatu hari masa lalu itu datang kembali menghampirimu. Menarikmu kedalam setiap kejadian yang menjadi bayang bayangmu. Sekarang.....Apa yang harus aku...