10. Demi Bunda !

8 1 0
                                    

Hallo guys welcome back to my story...

I hope u like it..

Please enter star button before u read this chapter >>⭐️ <<

Happy reading....

o0o

Zahra P.O.V

Angin berhembus menembus kulit putihku. Aku pun menggeliat terganggu.

"Dek, dek ayo bangun,"

"Ngghhh," aku melenguh.

"Ayo makan malem dulu !"

Aku pun mengerjap-ngerjapkan mataku menyesuaikan masuknya cahaya pada retina mataku.

"Emang ini udah malem bang ?" Tanyaku dengan kesadaran belum sepenuhnya.

"Iya, tadi tidur kamu pulas banget, jadi abang gak tega bangunin kamu,"

"Ouuh," aku pun duduk dan bersandar di ujung tempat tidur.

"Dek,"

"Mmm ?"

"Ini pecel yang beli siapa ?"

'Oh iya kan gue tadi sama si tengil'

"Nggh anu kak," aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

Abang mengerutkan keningnya pertanda bahwa ia tengah bingung.

"Yefran," ucapku pelan yang nyaris tak terdengar.

"Hah ? Tadi Yefran ke sini ?" Tanya Abang syok.

"Ii-iiya," jawabku tergagap-gagap.

"Masuk ke kamar kamu ?"

"Ii-iiya bang, mma-maafin aku bang," ucapku lirih. Aku takut, aku takut kalau abang marah sama aku.

"Coba jelasin semuanya ! Kamu kan tau kalau bunda sangat melarang yang namanya pacaran, apa perlu abang jelasin bahanya ?"

"Aa-aaku jelasin tta-tapi abang jja-jangan potong ya ?!"

"Iya oke,"

"Jadi tadi pagi aku kan lagi nunggu di halte, nah terus aku berjanji bla bla bla," terangku panjang lebar.

"Yaudah, tapi abang mau kamu gak boleh terlalu dekat dengan Yefran,"

"Iya bang,"ucapku menunduk.

"Dengerin abang," abang menarik daguku menatapnya.

"Jangan pernah sembunyiin apapun dari abang, kamu harus ceritain apapun masalah kamu ! Abang akan selalu setia dengerin cerita kamu," abang mengusap kepalaku.

"Iya bang, I love u,"

"I love u too my princess," abang memelukku.

Tok
Tok
Tok

"Zahra, Farel, ayo turun makan !" Perintah Ayah diluar kamar.

HOPE+S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang