Hai ! Ini masih perkenalan, so kalau membosankan yah wajar sih hehehehe. Kalau udah mulai ceritanya, In syaa Allah gak bakalan ngebosenin kok😅
***
Wajib vote sebelum baca !
Selamat membaca !!
—————————————————Allahu Akbar...Allahu Akbar...
"Zahra sayang, ayo bangun ! Shalat subuh dulu nak," ucap Ibu sambil mengusap-usap kepalaku.
"Nngggghhhh," gumamku sambil membuka mataku menatap malaikat tak bersayap yang kini matanya sedang bengkak dan aku tahu penyebabnya.
"Pagi Bun," sapaku sambil mencium pipi Anna Aleeyah~Bundaku.
"Pagi sayang, ayo kamu berwudhu dulu abis itu shalat !" Suruh Bunda.
"Iya Bun," Aku bangun dan meninggalkan ranjangku menuju ke kamar mandi.
Perkenalkan namaku Zahra Aleeyah A. atau kalian bisa memanggilku Zahra. Aku ini hanyalah seorang remaja yang biasa saja. Cantik ? Lumayan, pintar ? Lumayan, baik ? Mungkin, ramah ? Tidak ! namun itulah aku. Sekarang ini aku sudah menduduki kelas 11 atau kelas 2 SMA. Aku bersekolah di SMA ROKET ANGKASA, yeah nama sekolahku aneh memang.
Setelah mandi dan juga shalat, aku segera menyiapkan segala perlengkapan yang akan kubawa ke sekolah. Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur penaikan kelas.
Toktoktok..toktoktok...
"Dek, kalau udah siap-siap langsung ke ruang makan ya ?! Udah ditunggu bunda," ucap Farel Putra Al-Farizi~ abangku.
"Iya bang,"
Bang Farel itu adalah kakak yang bijak menurutku. Dia juga bisa dikategorikan manusia es karena cueknya minta ampun, tapi bagiku dia itu sangatlah pengertian dan yang paling kusuka diantara sifatnya itu adalah dia itu PEKA !. Sekarang Bang Farel telah menduduki bangku kelas 12 dan dia merupakan kakak kelasku.
***
"Pagi Bun, Abang," sapaku semangat."Dan Ayah," ucapku memelas.
Kalau aku membenci ayahku itu salahkan ? Yeah tapi mau gimana lagi, aku gak bisa menahan rasa benci itu. Denandra Al-Farizi~ ayahku, dia itu adalah laki-laki pertama yang kubenci bukan yang kucinta. Ayah itu playboy ! Ayah suka sekali berkencan dengan wanita lain dan tentunya itu sangatlah membuat bunda tersakiti.
Alasan dari bengkaknya mata bunda pagi ini pasti gara-gara si tua bangka itu. Astagfirullah, terkadang aku memang kelewatan batas. Tapi aku benar-benar tidak suka caranya memperlakukan bundaku.
"Ayo sini makan anak gadisnya ayah !" Ucap Ayah lembut kepadaku.
Aku sebenarnya sangat sakit hati kepada ayah tapi aku juga menyayanginya. Setiap dia lembut kepadaku, aku pasti akan menyesal telah memakinya jika dia membuat bunda menangis lagi. Sungguh aku dilema dengan kehidupanku.
"Iya," ucapku malas.
Akhirnya kami berempat pun makan dengan tenang.
Setelah selesai makan, aku langsung membereskan piringku dan tak lupa pula mencucinya.
"Sayang, kan bunda udah bilang gak usah cuci piring kalau pagi, ntar kamu telat loh," ujar Bunda.
"Nggak kok bun, ini udah kelar. Yaudah aku berangkat yah," pamitku seraya menyalimi tangan Bunda.
"Iya kamu hati-hati yah. Kamu naik apa ? Mau diantar Ayah ?" Tanya Bunda.
'Kalau gue sama ayah pasti gue bakalan badmood' batinku.
"Naik angkot aja deh bun," jawabku.
"Oh yaudah, hati-hati yah !"
"Iya bun, Assalamu'alaikum,"
Akhirnya aku berlalu meninggalkan bunda yang berada di dapur dan menuju ke ruang tamu untuk berpamitan kepada Ayah.
"Yah aku berangkat ya," pamitku sambil menyalimi tangan ayah.
"Mau ayah anterin ?" Tanyanya.
"Gak usah Yah, aku naik angkot aja," jawabku.
"Yaudah hati-hati yah,"
"Dek, mau berangkat bareng abang gak ?" Tanya Bang Farel.
"Nggak deh bang, abang duluan aja," jawabku.
"Oh yaudah, Assalamu'alaikum," ucap Bang Farel.
Akhirnya pagi ini aku berangkat ke sekolah menggunakan angkot lagi. Yeah, selama ini aku juga naik angkot kalau ke sekolah.
—————————————

KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE+S
Novela Juvenil"Memilikimu seutuhnya adalah suatu ketidakmungkinan yang telah kau mungkinkan," -ZAHRA "Terkadang skenario Tuhan memanglah membingungkan, namun ketahuilah bahwa itulah yang terbaik," -YEFRAN "Apa ! Bang, Bun aku gak mau dijodohin. Lagipula umur aku...