Case 32 # The Third Tragedy

1K 103 15
                                    

Shena

Hampir dari sebagian misteri pada kasus ini telah terpecahkan...

Misteri pada pembunuhan pertama, si pelaku membuat Count Enric tewas dengan kondisi kehabisan darah, ditambah dengan adanya reaksi luminol pada closet di kamar mandi Count Enric...

Misteri itu telah terpecahkan sejak awal, aku telah mengetahui triknya.

Lalu, yang lebih membingungkan adalah misteri trik pada ruang tertutup itu...

Tapi kini aku pun dapat memecahkannya setelah berpikir beberapa lama...

Kemungkinan terbesar pelakunya adalah orang itu, ya... Pasti dia

Aku telah tahu siapa pelakunya, semua triknya pun sudah kupecahkan, tapi sejauh ini masih tak ada buktinya, aku juga masih tidak yakin dengan motif orang itu...

Aku menarik napas panjang, dan ternyata ada aroma yang sangat enak menusuk hidungku

"L'Eau D'Issey"

"Huh? Bagaimana kau bisa tahu parfum apa yang kupakai?" Tanya Nur sambil menutupi label nama dari botol parfum yang ada ditangannya

"Aku menghafal aroma dari 31 parfum wanita dan 14 parfum pria. Ah! Mengingat bau itu adalah hal yang sangat sulit, kata-kata jauh lebih mudah untuk diingat" Ujarku

Nur menghela napas sambil memerhatikan botol parfumnya

"Aku tak mengerti sejauh mana kehebatanmu..." Katanya lagi

"Yah, mau tak mau aku harus menghafalnya, hal itu cukup berguna dalam suatu kasus, aku bahkan pernah memecahkan sebuah kasus karena bau parfum si pelaku yang tertinggal pada lengan baju korb... Ah sudahlah, Tidak terlalu penting membicarakannya sekarang, lebih baik kita turun untuk makan malam" Ujarku, dan akhirnya kami berdua pun turun menuju ruang makan

Aku dan Nur mengambil tempat duduk yang bersebelahan, dan di meja makan, semua orang telah berkumpul, termasuk Alin Branescu yang tadi menolak datang untuk makan pagi dan siang

Sayangnya Mrs Anca masih tidak mau datang, ia masih mengunci diri dikamar. Ditambah lagi dia juga selalu menolak makanan yang diantarkan ke kamarnya

"Oh ya Count Dracul, saya dengar tadi anda membawa Stefan ke rumah kakak istri anda ya? " Kataku

"Ah, ya, tuan Shena! Istri saya setuju mengenai saran anda, saya juga berpikir bahwa itu adalah hal terbaik, walau Stefan sempat menolak tadi, katanya ia ingin melihat anda memecahkan kasus itu, karenanya saya berjanji akan menjemputnya ketika Anda ingin memecahkan kasus" Jawab Count

Aku mengangguk

Saat aku melirik arloji ku, waktu itu tepat pukul 8 malam, dan para pelayan pun mulai memasuki ruang makan menyajikan hidangan. Para pelayan itu datang dari dapur yang terhubung dengan ruang makan, ruang makan ini memang terhubung dengan tiga ruangan, yakni ruang tamu, ruang dansa, dan dapur tentunya.

Setelah meja makan telah terpenuhi oleh makanan, semua orang pun mulai menyantap hidangannya, tak ada satu orang pun yang berbicara, tidak seperti makan malam sebelumnya yang ceria, semua orang terlihat sedih malam ini. Wajar saja, 2 orang telah menjadi korban... Entah mengapa lagi-lagi hujan turun malam ini, membuat udara semakin dingin

"Tolong nyalakan pemanas nya, udara semakin dingin saja!" Ujar Count Dracul, dengan cepat salah seorang pelayan langsung meresponnya dan menyalakan penghangat ruangan

"Aah... Itu biasanya tugas Sebastian... " Ucap Count sedih

"Sudahlah sayang, kita sedang makan malam" Kata Countess seraya mengusap punggung suaminya

Detective Shena : Murder In The Vampire CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang