Case 27 # The Arrest of an Innocent

1K 82 0
                                    

Shena

Pukul 03:49

Inspektur Isaac Mayor
Memilin-milin kumisnya seraya membaca keterangan yang kami berikan, namun tak lama kemudian
ia menghela nafas, data yang ia peroleh dari kami jelas telah mengecewakannya

"Jadi... Tak ada dari kalian yang sadar saat Dragomir Vasile meninggal? Bagaimana mungkin? Saat efek dari Arsenik mulai bekerja pada korban, ia akan berteriak karna merasakan sakit yang luar biasa, kenapa tak ada satupun dari kalian yang mendengarnya!?" Tanya Inspektur polisi itu kesal

"Peredam suara, inspektur! Peredam suara! " Tukasku

"Apa maksudmu? Sudah jelas tak ada peredam pada dinding-dinding  ruangan itu" Tegas inspektur Isaac

"Ya, tapi ada sesuatu yang bisa menggantikannya kan? Yang dapat berfungsi sebagai peredam... " Kataku

"Apa itu? " Tanyanya heran

"Kau tidak tahu? Yah... Maksudku rak-rak buku itu! Pada seluruh sisi dinding perpustakaan terdapat rak-rak buku yang besar. Hal itu dapat menjadi peredam suara, walau tak se-sempurna peredam suara dinding asli, tapi kurasa itu telah cukup untuk menutupi jeritan dari korban" Kataku menjelaskan

"Hoo jadi begitu... Tapi,bukankah ini suatu kebetulan yang luar biasa? Seandainya korban tidak minum whiskey yang telah diracuni itu di perpustakaan, maka suara jeritannya akan terdengar jelas di malam yang sepi ini" Ujar inspektur

"Tidak. Itu bukanlah kebetulan, si pelaku pasti telah memanggil korban untuk menemuinya di perpustakaan—untuk mengobrol mungkin, di situ ia telah menyediakan botol whiskey yang telah ia masukan Arsenik, mengingat korban memang sangat menyukai whiskey, dan selagi mereka mengobrol, Dragomir meminum whiskey nya, lalu si pelaku keluar dengan alasan ingin ke toilet atau semacamnya, pelaku lalu mengunci ruangan itu dengan kunci yang telah ia curi. Setelah itu tinggal menuju ajal menjemput korban, pelaku pasti memperkirakan timing kapan korban akan tewas. Disaat itu lah ia masuk kembali, lalu mengikat korban pada lampu gantung, dan menaruh gelas berisi darah itu, terakhir ia tinggal keluar dan mengunci pintu kembali, kemudian kembali ke kamarnya dan tidur seperti yang lain" Kataku memaparkan analisis

Inspektur polisi itu mengernyit, ia menatapku dengan tajam

"Rasanya hal yang kau terangkan itu terlalu bagus jika hanya sekedar teori"

Aku tersenyum sambil mengangkat sebelah alis

"Anda curiga kalau saya pelakunya?" Tanyaku dengan suara tinggi

"Siapa tahu?" Jawabnya sambil mengangkat bahu

"Lucu sekali!  Jika saya yang membunuhnya untuk apa saya memaparkan trik pembunuhan yang saya lakukan? " Kataku kesal

"Entahlah! Kita tidak tahu apa yang ada di pikiran seorang pembunuh... "

"Oh ya,  benar! Tapi aku selalu tahu apa yang ada di pikiran polisi tolol seperti kalian" Gumamku

"Apa yang kau katakan?!" Ujar inspektur itu sambil memandangku dengan tajam

"Ah, tidak ada! Mungkin anda salah dengar" Ujarku santai

"Dasar... " Gerutunya,  polisi itu berbalik badan dan menghadap kepada para anak buahnya

"Tim forensik, cepat bawa mayat korban ke rumah sakit untuk di autopsi, juga sampel darah dari gelas itu" Perintahnya

"Siap, pak! " Jawab mereka, yang dengan segera melaksanakan tugas dari inspektur Isaac

"Hmm, maaf. Apakah sudah selesai? Saya khawatir dengan istri saya yang pingsan, anak saya juga pasti ketakutan diatas" Tanya Count Dracul tiba-tiba

Detective Shena : Murder In The Vampire CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang