Arkha & Artha

19.1K 827 31
                                    

"Arkha, bangun nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arkha, bangun nak." Suara lembut itu berhasil membangunkan Arkha.

"Ayo, bangun, sarapan di bawah, udah ditungguin sama Artha." Sonya mengusap surau hitam milik putranya itu.

'Artha, ya?'

Sudah seminggu kedatangannya, berharap suka yang dirasa, malah duka yang datang senantiasa.

Arkha bergegas cepat turun untuk makan bersama keluarga kecilnya, bersama anggota keluarga barunya, Artha.

.

"Arkha, sekarang kan kamu satu sekolah sama Artha, jadi akur-akur ya. Kalian kan saudara, jadi gak boleh berantem, ya."

"Iya, ma. Arkha bukan anak kecil lagi yang harus dikasih tau ini itu. Arkha bakal jaga Artha, kok." Ucap Arkha penuh dengan semangat.

"Gak salah?"

"Apa, gimana? Bener, kan? Gua kakak lo, jadi gua yang jaga lo."

"Yang penyakitan kan lo, bukan gua."

Satu kalimat yang sukses membuat mulut gaduh Arkha bungkam. Sadis sekali.

"Artha, gak boleh gitu, ah. Gimanapun juga, Arkha itu kan kakak kamu, jadi harus dihormatin." Sonya hanya menggeleng dan terkekeh gemas melihat tingkah laku anak kembarnya ini.

"Tuh, makanya orang tua ngomong itu dengerin."

Hal itu dibalas hembusan napas kasar dari Artha.

"Gak pernah diomongin." Artha merampas tasnya dan pergi begitu saja.

"Aku salah lagi ya, ma?"

"Hm, udah sana susul adeknya, jangan kecapekan, inget!"

Arkha memperagakan pose hormatnya, sambil berlari mengejar Artha yang sudah lebih dulu meninggalkannya.

.

"Lu ada masalah apasi, sama gua? Gak suka banget kayaknya." Siapa sangka, kalimat asal yang keluar dari mulut Arkha, dapat menyulut api dari dalam dada Artha.

"Salah apa kata lo?!"

Arkha mengangguk.

"Semua, semua dari diri lo itu salah. Lo lahir jadi kembaran gua itu, semuanya salah."

"Ebuset!! Galak amat masnya, lagi pms, ya?" Arkha membalas dengan candaan yang selalu ia lakukan setiap dia terlibat pertengkaran dengan Artha.

Artha hanya diam, tidak bermaksud meladeni kalimat yang dilontarkan Arkha. Karena dia tahu, Arkha hanya akan menjawabnya dengan candaan yang tidak perlu sama sekali.

"Kan, jawab dong. Gak sopan orang nanya gak dijawab." Arkha menyenggol bahu Artha pelan.


"Berisik. Mati aja lo sana."


Artha meninggalkan Arkha yang masih mematung disana.


Di tempat gaduh, lalu-lalang para siswa, tanpa sadar, ada satu hati yang kembali patah, dan luka lama yang berusaha ia tutupi, semakin menganga.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiii:vvvv

Kenalan dulu yuksss sama khatha~

Arkha Ersya Narendra

Arkha Ersya Narendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Artha Elvano Narendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Artha Elvano Narendra

Artha Elvano Narendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karakter yang lain nyusul yee~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karakter yang lain nyusul yee~


Keep support jgn lupa vote sama komennya, oh iya..
Kritik dan saran juga diperlukan, karena dapat membantu saya menjadi lebih baik :')

Makasih :)

Squirtle94

khatha [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang