1. Sekerta Leksmana

16.3K 424 95
                                    

1. SEKERTA LEKSMANA.

Senja, aku selalu merindukanmu, aku ingin memandangimu lebih lama lagi, tetapi Malam selalu mendesakmu untuk pergi, tanpa berfikir rinduku belum terobati__Sekerta Leksmana

Seorang remaja laki-laki, tengah berjalan dengan santainya, melewati koridor sekolah yang sudah sangat ramai, dia Sekerta Leksmana, cowok tampan dengan embel-embelan murid paling badung namun sangat berpengaruh di SMA Kencana.

Cowok yang paling di segani di seantero sekolah, menjadi pengendali. Penguasa dari geng yang selama ini menduduki kawasan Kencana.

Sekerta berjalan dengan santai. Menatap lurus menghunus dengan tajam ke arah depan. Melewati para murid yang berlalu lalang dikoridor SMA Kencana yang tak lain adalah sekolah milik ayahnya. Saat cowok itu lewat tidak sedikit para kaum hawa yang terkagum-kagum dan memekik kegirangan saat berpapasan dengan Sekerta.

Tubuh tinggi atletis, kulit putih, rahang tegas, rambut hitam pekat, dan jangan lupa bola mata hitamnya yang sangat indah, emm, Tampan.

Sekerta terus berjalan menuju kelasnya, sampai di persimpangan koridor, dia bertemu dengan sahabatnya Gerhana.

"Woi bro!" Sapa Gerhana sambil ber high five ria dengan Sekerta.

"Yang lain mana?" Tanya Sekerta kepada Gerhana, karena Gerhana hanya datang sendiri, tidak bersama dengan teman-temannya, seperti biasa.

"Udah di kelas kali, tadi pagi gue ga berangkat bareng sama mereka, gue ada perlu dulu soalnya sama mami, " jelas Gerhana kepada Sekerta.

"Oke!" jawab Sekerta sambil melanjutkan langkahnya bersama Gerhana menuju kelasnya, XI IPA 1.

Sesampainya dikelas, Sekerta dan Gerhana sudah disambut oleh kericuhan kelima sahabatnya, lebih tepatnya hanya empat, karena Angkasa hanya diam memandang dingin sahabat-sahabatnya.

"Coy! baru dateng aje nih Lo, " celetuk Sinar kepada Sekerta dan Gerhana.

"Iye, noh si mami ribet oi, " jawab Gerhana terkekeh pelan sembari bersalaman dengan teman-temannya.

Mereka duduk di bangku masing-masing, Sekerta yang duduk di bangku pojokan paling belakang dekat jendela dengan Guntur yang menjadi teman sebangkunya. 

Di depannya ada Angkasa yang duduk bersama Gerhana, sedang di meja samping Angkasa dan Gerhana ada Sinar si Kribo yang gemar berbahasa jawa medok dia duduk bersama Dewa si cowok macho dengan bandana hitam yang selalu melingkari dahinya. 

Sedang di belakang bangku Dewa dan Sinar, ada Mahesa Maheswara, si humble yang biasa di panggil Esa itu satu-satunya dari ketuju cowok itu yang masih menyandang predikat sad boy ngenes,  karena baru-baru ini ia di kabarkan putus dengan Safira Sekertasris Osis SMA Kencana.

🕊🕊🕊🕊🕊🕊

"Pak bel pak! Bel!" Teriakan Sinar menggema kencang di dalam Ruang kelas, membuat seisi kelas menatap jengah ke arah cowok itu.

Satu tahun berada di kelas yang sama dengan Sinar Pandawa membuat mereka tidak lagi kaget dengan kelakuan cowok itu. Sinar yang tidak akan pernah absen untuk berteriak kencang mengingatkan guru yang sedang mengajar, jika telinganya sudah mendengar bunyi bel istirahat.

Sedang pak Broto yang kini tengah mencatakan rumus di papan tulis menoleh menatap garang ke arah Sinar, "Sinar Pandawa!" hentaknya garang, jika murid lain sudah bergidik mendengar suara bass dari guru berperut tambun dan berkumis tebal itu, maka berbeda dengan Sinar yang nampak begitu tenang.

SEKERTA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang