6. ANTAR PULANG
"Bang Aksa," panggil Senja kala melihat Aksara berjalan begitu saja melewatinya, tanpa menoleh atau bahkan menyapa ia yang sedari tadi duduk membaca buku di sofa ruang keluarga.
"Lo abis dari mana jam segini baru pulang?" tanyanya lagi. Gadis itu menutup buku bacaannya, berdiri dan berjalan menghampiri Aksara.
"Rumah Nathan," balas Aksara singkat tanpa menoleh ke arah Senja.
Senja menarik punggung Aksara membawa agar cowok itu berbicara dengan menghadap kearahnya, namun seketika ia di buat terkejut kala melihat bagaimana kondisi Aksara saat ini.
Kening, sudut bibir, dan sudut mata sebelah kiri yang membiru, serta rahangnya yang terluka, meninggalkan bekas darah yang terlihat sudah mengering.
"Lo apaan sih!" sengit Aksara dengan nada bicara sedikit meninggi, tidak suka dengan apa yang di lakukan Senja. Bukan karena ia marah kepada sang adik, namun lantaran ia takut Senja akan khawatir jika melihat kondisinya saat ini.
"Lo yang apa! Ini kenapa bisa lebam-lebam kaya gini?" cerocos Senja menunjuk luka yang ada di wajah Aksara, "Lo habis berantem?" sambung Senja dengan pertanyaan yang tidak mungkin keliru, luka di sudut bibir Aksara jelas menunjukkan luka bekas tonjokan.
Aksara diam.
"Duduk biar gue obati. Kalau besok, lo, gak mau buat mama kawatir," ujar Senja meninggalkan Aksara diujung anak tangga, gadis itu pergi ke dapur untuk mengambil air yang akan ia gunakan untuk mengompres luka Aksara.
Tidak lama setelah kepergiannya Senja datang dengan ember, handuk kecil dan kotak obat di tangannya, gadis itu duduk di samping Aksara, mulai memeras handuk yang sebelumnya sudah ia rendam menggunakan air.
"Gak biasanya lo berantem kaya gini, berantem sama siapa?" tanya Senja masih dengan tangan yang sibuk mengompres luka Aksara.
"Bukan urusan lo."
Senja mendengus pelan, "Emosi banget kelihatannya apa ini yang di bilang Mega, lo, lagi ada urusan penting?"
Aksara mengangguk singkat tidak berniat memberikan jawaban lebih, hawatir jika Senja akan semakin memberinya pertanyaan macam-macam yang berujung dengan ia yang bungkam bingung harus memberi jawaban apa.
"Sejak kapan berantem jadi urusan penting buat lo?"
"Urusan cowok! Lo gak perlu tau yang penting gue baik-baik aja," tukas Aksara membuat Senja bungkam. Mengerti bahwa memaksa bertanya seperti apapun Aksara tidak akan memberitau dirinya.
"Mama sama papa lagi gak ada di rumah kan?" sambung Aksara mengalihkan pembicaran, terbesit rasa tidak enak di hati cowok itu kepada Senja setelah tadi berbicara dengan nada yang meninggi.
Senja menganguk, "Tadi mau nungguin lo sampe pulang, tapi lo gak balik-balik jadi mereka berangkat takut ketinggalan pesawat."
"Berapa hari?"
"Tiga hari," balas Senja singkat.
Aksara mengangguk-anggukan kepalanya, "Bagus, artinya gue gak perlu bohong dan sembunyi-sembunyi. Dan lo jangan bilang apapun sama mama gue gak mau buat dia kawatir."
![](https://img.wattpad.com/cover/189110023-288-k500247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEKERTA (Revisi)
Teen Fiction[SEDANG DALAM PROSES REVISI, DAN AKAN DI UPDATE RUTIN SETIAP HARI] #Sekerta 1 Juni 2019 Dimulai dari tak sengaja bertabrakannya dengan seorang gadis di depan Perpustakaan. Yang mampu membuatnya terbuai akan tatapan mata gadis itu. Selidik punya seli...